3. tiga

30K 2K 32
                                    

"Kalau aku panggil BUNDA boleh?" Tanyanya dengan penuh harapan

"Eh...." apa maksud gadis kecil ini' batinku bertanya

Mataku menatap semua anggota keluarga majikanaku satu persatu, mereka sangat kaget dengan ucapan gadis ini apalagi laki laki yang datang dengan gadis ini dari ekspresi yang aku liat dia benar benar kaget

"Apa maksud kamu sayang?" ucap laki laki itu mencoba mendekat pada kami

"Kenapa? gak boleh ya?" Kata gadis itu dengan raut wajah sedihnya padaku dan tak mengindahkan perkataan laki laki yang bertanya padanya

Mataku kembali melihatnya "ng...nggak gitu cantik, maksud aku.. eh maksud kakak" pusing juga aku mau nyebut diri aku apa padanya "kalau kamu panggil kakak bunda, nanti bunda kamunya marah" ucapku sambil mencoba tersenyum

Wajah gadis itu tiba tiba murung "aku gak punya bunda" lirihnya

"Eh... maksud kakak nanti mama kamunya marah"

"Aku gak punya mama" lirihnya lagi

"Eh.." trus panggil apa dong ibu? Umi, mami atau momy' batinku

Kembali kutatap mereka, tapi tatapan mereka tajam padaku apa yang salah dariku?' Tanya batinku

"Kamu boleh kok panggil bunda" kali ini yang bicara bukan aku melainkan majikanku. nyonya wina

Kami semua kaget dengan ucapan nyonya wina, apa maksudnya coba

"Benelan oma?" Tanya gadis itu sambil berbalik melihat omanya

"Beneran sayang, iyakan bunda syifa" katanya sambil mengedipkan sebelah matanya padaku

Aduh aku harus bagaimana ini gak mungkinkan aku menolak' batinku berkecambuk apalagi gadis ini kembali berbalik melihatku

"I..i...i..ya bo..leh kok" balasku gugup

"Makasih bunda cantik" jeritnya dengan wajah bahagia kemudian memeluk leherku

"Ayah aku punya bunda benelan" ucapnya sambil berlari menuju laki laki tadi

"Opa, aunty, bi suli aku punya bunda benelan" jeritnya pada semua orang

Semua orang tersenyum atas ucapan gadis itu kecuali aku dan ayah gadis itu, ayah gadis itu mentapku tajam dan aku langsung menundukan kepala

"Kamu seneng sayang?" Tanya tuan alex

"Seneng..... banget" balasnya bahagia

"Ya udah kalau seneng kita makan dulu yuk!" Ajaknya pada gadis yang berada dalam gendonganya

"Ayo... ayo aku juga udah lapal ni" ucap gadis itu dan kami pun menuju meja makan

°°°

"Bi gimana ini?" Kataku pada bi suri ketika kami ada di dapur dan majikanku sedang makan. Sedangkan kami tengah membersihkan dapur atas kreasi kami tadi

"Gimana apanya?" Tanya bi suri tanpa menoleh dan terus melanjutkan mencuci piringnya

"Gimana kalau ibu non bella marah" ucapku gusar

"Emang kamu gak denger, tadi non bella bilang gak punya ibu?"

"Maksud bibi... non bella udah gak punya ibu?"

"Iya" jawab bi suri

'Astagfirullah Kok aku gak kepikiran kesitu ya tadi padahal dia bilang dua kali gak punya bunda atau mama yang intinya gak punya ibu

"Bundanya non bella udah meninggal pas ngelahirin non bella" jelas bi suri

"Em..." gumanku pantesan tadi dia bilang punya bunda beneran' lanjut bantinku

[NS1]Bunda PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang