Update sebelum kuota habis....
Kasihnya diriku 😥Minta follow boleh? Tapi gak maksa sih... yang ikhlas aja hehe
.
.
."Bella kenapa? Gak suka ya sama ceritanya? Atau bunda mau bacain cerita yang lain?" Tanya syifa ketika melihat bella yang hanya menatap kosong
"Bella!" Syifa sedikit mengguncang tubuh bella, menyadarkanya
Bella tersentak seakan tersadar dari lamunanya
"Bunda... " panggil nya dengan nada serak, lalu menatap mata syifa lekat
"Bella kenapa hn?" Syifa mengucap sayang kepala bella
"Bunda, kenapa ayah jahat?" Lanjut bella dengan mata yang mulai berkaca kaca
"Maksud bella?"
"Ayah... ayah gak mau kasih bella dede bayi.." suara bella bergetar
Tenyata ini yang membuat bella diam' pikir syifa
"Kata siapa ayah jahat?"
"Iya bunda, tadi pagi ayah bilang gak mau kasih bella dede bayi ... ayah jahat bunda" ucap bella menahan tangis
"Sayang dengerin bunda, maksud ayah bella itu, dia gak bisa beri bella dede bayi karena bikin dede bayi itu susah" syifa mencoba menjelaskan
"Susah? Susah bagaimana? Emang bikin dede bayi itu bagaimana bunda? Kenapa bella tidak boleh ikut bikin dede bayi?" Mata syifa mengerejak syok
Sepertinya ucapanku salah' pikir syifa meringis
"Em... gini deh bunda jelasin, manusia itu bisa ada di dunia lamaaaa banget prosesnya, awalnya dia ada di perut, di perut juga gak langsung ada dede bayi lho tapi dari darah dulu, trus nanti bertumbuh menjadi dede bayi, proses itu juga sangat lama. Proses itu membutuhkan 9 bulan, ingat 9 bulan lama kan?" Jelas syifa pelan dan hati hati, dia menampikan 9 jarinya ke hadapan bella
"9 bulan bunda?" Ulang bella sambil menatap jari jari syifa
"Nanti dia ada di sini?" Tatapan bella beralih ke mata syifa namun tangannya menyentuh perut syifa
"Iya sayang dede bayi nya di sini dulu sebelum ada di dunia" jawab syifa, sembari menyentuh perutnya
"Kok bisa, gimana cala masuknya?" Kini matanya memancarkan rasa penasaran
"Tlus ana pernah bilang bikin dede bayi itu halus ayah sama bunda tidul beldua, kok halus gitu! Emang bikin dede bayi itu gimana calanya sih?"
"Tlus tlus gimana cala dede bayi kelual dali pelut bunda?" Tanya bella bertubi tubi
Syifa kewalahan atas pertanyaan bella yang benar benar sulit di jawab apalagi untuk seumuran bella
"Bunda kok diam? Gimana calanya bunda?" Tanya bella tambah penasaran
"Hm... itu..." syifa benar benar pusing untuk menjawab apa
"Itu apa bunda?" Tanya bella semakin penasaran bahkan semakin intens melihat mulut syifa. Ingin tahu apa yang akan keluar dari mulut syifa sebagai jawaban
Bella yang di mana umurnya adalah masa penuh penasaran dan pertanyaan membuat syifa bimbang di buatnya
"Em... udah malam sebaiknya bella tidur ya! kan bella besok sekolah, gak mau kan kesingan?" Syifa mengalihkan pembicaraan
"Ikh bella pengen tahu gimana cala bikin dede bayi kok malah di suluh tidul sih"
"Udah malam sayang, besok kan bella sekolah" bujuk syifa agar bella mau cepat tidur dan melupakan pertanyaan
"Gak mau bella mau tahu dulu jawabanya, bella janji deh kalau udah bunda jawab bella bakal tidul" keukeuh bella di tambah dengan janjinya
"Sayang ini udah malam lho nanti lagi yah, nanti bunda jawab yah tapi bukan sekarang" entah kapan' lanjut syifa dalam hati
"Tapi bella penasalan bunda, bella pengen tahu" ujar bella sedih, dia mengerucutkan bibirnya sebagai tanda sedih
Syifa menampilkan senyum manisnya "nanti lagi ya sayang, kita tidur dulu"
"Baiklah" jawab bella malas, lalu merekapun mulai berbaring dan mencoba untuk pergi ke alam mimpi
***
Siang yang indah mentari menyinari dengan senang hati
"Waduh!!"
"Kenapa?" Tanya syifa pada selly yang terlihat sedang terkejut melihat ponselnya
"Ijinin gue ya" pinta selly
"Emang mau kemana?"
"Gue mau pulang" jawab selly
"Loh kok pulang kan masih ada kelas" kata syifa
"Nyokap gue ada di kosan, dan dia bilang gak bakal nginep, jadi gue di suruh pulang" jelas selly
"Oh gitu, ya udah sana!"
"Gak apa apakan gue tinggal, beranikan?" Kata selly sambil membereskan bukunya
Kini mereka tengah di taman kampus mengerjakan tugas
"Ya allah ya beranilah kamu kira aku anak kecil"
"Hehe kira aja gak berani di tinggal" canda selly
"Udah ah sana jangan bikin ibu kamu nunggu lama" perintah syifa
"Ngusir nih ceritanya?" Kata selly
"Gak aku gak--"
"Iya aku tahu kok, ya udah aku pergi ya assalamualaikum " selly bangun dari duduknya
"Walaikumsalam, salam buat ibu kamu ya" pesan syifa
"Sip" teriak selly karena mulai jauh dari syifa
"Huhf.. dasar" syifa pun melanjutkan tugasnya
"Boleh ikut duduk?" Tanya seseorang
Syifa mengalihkan pandanganya dari tugas yang tengah dia kerjakan dan langsung melihat siapa yang tengah meminta izin padanya
Syifa tak bergeming, dia mengerjapkan mata menatap seseorang yang tengah berdiri di hadapanya "boleh ikut duduk?" Ulang meminta izin "Eh...silahkan" jawab syifa canggum
"Teman kamu mana?" Tanya dia setelah menyadari bahwa syifa sendiri
"Hah?"
"Itu temen kamu yang selalu sama kamu" jelasnya
"Sel.. lly?" Jawab syifa gugup
"Ya dia!! Kemana? Tumben sendiri" katanya menatap sekeliling
Memang syifa hanya memiliki selly sebagai sahabat makanya dia bilang yang selalu denganya
"Oh dia baru aja pulang"
"Loh kenapa, bukanya masih ada kelas ya?" Tanya nya lagi
"Ada urusan katanya"
"Oh..."
Dan perbicangan itupun berakhir dengan di akhiri kata 'oh' oleh genta.
______
Minta saran dong...
Kurang inspirasi nih....😢
'Perbaiki dulu shalatmu'
![](https://img.wattpad.com/cover/163838177-288-k971104.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[NS1]Bunda Pengganti
Sonstiges"Kakak, mbak, bibi juga boleh deh, pokoknya terserah kamu mau manggil apa aja" kataku pada gadis itu "Benelan apa aja?" Katanya dengan antusias plus bahasa cadelnya "Beneran cantik" ucapku sambil mencolek hidunnya yang mungil "Kalau bella panggil bu...