Malam semakin larut, jam menunjukan pukul satu dini hari, syifa pun akhirnya terlelap dalam lelah dan resah
Keresahan akan sesuatu yang terjadi esok hari
Sathia bangun dari tidurnya, rasa tidak tahan untuk mengeluarkan sesuatu menyandangi dirinya yang tengah terlelap
Karena tidak tahan sathia akhirnya bergegas ke kamar mandi untuk mengeluarkan hajar yang mengganggu nya
Tak lama berselang sathia pun keluar dari kamar mandi, berjalan menuju ranjang nya untuk kembali melanjutkan mimpi
Melihat ada dua gelas berisi air putih di atas meja, tiba tiba kerongkongannya terasa kering, akhirnya ia pun meminum air itu dengan sekali tegukkan
Setelah meminum air putih ia pun melanjutkan langkahnya menuju ranjang
Tepat ketika ia berbaring, perasaan aneh menyandangi tubuhnya
Tubuhnya tiba tiba terasa panas, kerongkongannya semakin terasa kering
Beberapa kali ia memposisikan tubuhnya agar nyaman, bahkan ia menampah tingkatan AC
"Ck, kenapa jadi gerah gini, perasaan ac nya udah di naikin" gerutu sathia
Sathia kembali bangun, lalu mengambil satu gelas yang tersisa menimumnya hingga tandas
"Kenapa makin panas" sathia pun membuka baju yang ia kenakan
Tubuh sathia semakin tak karuan, ia menanggalkan semua pakaian nya hingga hanya menggunakan bokser saja
Berkali kali sathia berganti posisi tapi tetap saja tubuhnya tak enak hingga tanpa sengaja ia menyentuh kulit Syifa yang tengah tertidur pulas di sampingnya
Sathia mendambakan sentuhan, dengan setengah kesadaran ia menyibakkan selimut yang menutupi tubuh Syifa, tangan sathia sudah di bahu Syifa dan itu yang membuat Syifa terbangun
"Ada apa tuan?" Tanya Syifa dengan setengah terkantuk
Hembusan nafas sathia semakin tidak teratur
"Tuan!!!"
Itulah jeritan terakhir Syifa sebelum apa yang tidak sama sekali Syifa bayang kan terjadi
***
"Oma, ayah sama bunda kemana kenapa meleka nggak ada?" Tanya kecil Bella
Nyonya wina tersenyum kecil, "mereka masih tidur kayanya" mereka saat ini tengah sarapan di kafe hotel
"Tapi kan ini udah siang, bunda kan nggak pernah bangun ke siangan" ujar Bella
"Mungkin mereka kecapean" kini Sintia yang membalas
"Cape kenapa?" Sekali bertanya pasti akan ada runtuyan pertanyaan lainnya itulah kebiasaan anak kecil yang ingin tahu banyak hal
"Cape karena.... Mereka sudah olahraga" jawab Sintia asal
"Olahlaga apa? Kenapa Bella nggak di ajak?"
"Maa..." Rengek Sintia pada mama nya meminta bantuan, dia sudah tidak tahan dengan pertanyaan yang di pertanyakan Bella padanya
Nyonya wina terkekeh ringan "sudah ya nak, lanjutin sarapan kamu"
"Tapi Oma, kenapa ayah sama bunda olahlaga nggak ngjak Bella" Bella cemberut sedih
"Nanti kamu tanya sendiri sama ayah bunda kamu yah"
"Tapi Bella Pengan tahu sekalang omaaa" rengek Bella
"Ada apa ini ribut ribut?" Tuan Alex menyela, sambil mencoba duduk di samping cucu satu satunya ini

KAMU SEDANG MEMBACA
[NS1]Bunda Pengganti
De Todo"Kakak, mbak, bibi juga boleh deh, pokoknya terserah kamu mau manggil apa aja" kataku pada gadis itu "Benelan apa aja?" Katanya dengan antusias plus bahasa cadelnya "Beneran cantik" ucapku sambil mencolek hidunnya yang mungil "Kalau bella panggil bu...