6

13.7K 195 1
                                    

Dua minggu tiba. Mereka melaksanakan pernikahan mereka. Pagi hari mereka melaksanakan ijab qabul lalu diteruskan resepsi sampai malam hari.

Deg!! Ini malam pertama buat vian, vian bingung harus gimana.
Ia menuju ke kamar pengantin, disana sudah ada kak reyhan yang sudah duluan masuk ke kamar untuk mandi.
Sambil melepas gaun pengantin dan ganti baju, vian menunggu reyhan selesai mandi.
Setelah 15mnt menunggu, reyhan keluar kamar mandi hanya dengan memakai handuk untuk menutupi bagian bawah tubuh reyhan.
Dengan tubuh sixpack nya dan rambut yang basah vian melihat itu. Tersontak ia kaget dan malu dan segera masuk ke kamar mandi.

Setelah mandi ia melihat reyhan yang sudah duluan tidur, karena mungkin ia kecapekan.
Ia takut harus tidur dimana, kalau tidur disebelah kak rey ia malu.
"Gimana ini, aku ngantuk, aku harus tidur dimana?" Batin vian bingung
Akhirnya ia menuju sofa kamar mereka, merebahkan diri disana dan bermain handphonenya.

Vian kaget saat ada suara memanggil namanya.
"Vian" panggil reyhan ke vian
"Iya kak ada apa"
Reyhan menepuk-nepuk kasur dengan tangan kanannya yang berarti menyuruh vian untuk kesana.
Vian pun menuju kearah reyhan dan duduk dikasur itu
"Tidur, kamu gak capek?" Tanya reyhan khawatir
"Iya kak" vian pun merebahkan tubuhnya.
Ia tersontak kaget saat merasakan lengan yang melingkar diperutnya.
"Tidak usah malu, kan udah sah" ucap reyhan ke vian

Pipi via memerah malu.
"Aku gak butuh guling lagi, karena udah ada kamu yang aku peluk setiap harinya"
Pipi vian tambah memerah
"Ya Ampun dibalik sikap cuek kak rey, kak rey adalah cowok yang romantis dan manja" batin vian
"Udah ah gak usah takut, jantung kamu berdetak keras tuh" ucap reyhan
Wajar jantung vian deg deg an. Karena dengan umur yang masih muda dia sudah menikah dan tidur seranjang dengan suaminya.

Reyhan memeluk vian semakin erat, dan menyembunyikan wajahnya ke leher vian. Karena saat itu vian membelakangi reyhan.
Mereka terlelap tidur dalam pelukan.

Pagi hari telah tiba, vian yang bangun terlebih dahulu sulit untuk melelpas tangan reyhan yang masih memeluknya sampai akhirnya reyhan terbangun.
"Vian mau kemana" tanya reyhan
"Vian mau mandi kak, vian mau masak buat sarapan kak rey"
"Hmm iya, oh iya nanti kita pulang kerumah aku ya" ucap reyhan memberitahu vian
"Iya kak vian nurut kakak"
Lantas vian menuju kamar mandi.

Vian sudah ada di dapur untuk membuat sarapan bersama mamanya, karena hari ini mereka menginap disini.
"Mama nanti vian udah kerumah kak rey, vian suruh pindah kesana" ucap vian dengan senyun tipis
"Iya sayang, kamu harus nurut ke suamimu sekarang. Kamu sudah punya suami" ucap mama vian sambil mengelus rambut anaknya.

Mereka sarapan bersama "ma pa vian nanti rey ajak ke rumah rey ya. Kami tinggal di rumah rey aja" ucap reyhan meminta ijin dengan senyum manisnya
"Iya rey vian sekarang sudah menjadi tanggung jawabmu" sahut papa vian
"Baiklah pa, habis sarapan kita pergi ya pa"
"Oke, tapi sering-sering main kesini ya rey vian"ucap papa vian saat seketika vian langsung menoleh namanya disebut.
"Baik papa" sahut vian dengan senyum menggemaskan.

Reyhan dan vian sudah bersiap-siap untuk pergi. Vian menyiapkan semua barang yang ia perlukan. Ia juga menyiapkan barang milik suaminya.
"Sudah?" Tanya reyhan ke vian yang lagi duduk di sofa.
"Udah kak rey"
"Ayo" ajak reyhan sambil mengambil koper mereka dan membawanya.

"Ma pa kita pergi dulu" ucap vian ke mama papanya diikuti dengan salim ke mereka. Reyhan juga mengikuti
Mereka lantas pergi menuju mobil, dan pergi meninggalkan orangtua vian.

Keheningan mulai ada di dalam mobil. Reyhan lagi-lagi bersikap dingin kepada vian.
Sampai akhirnya mereka sampai dirumah reyhan.
"Ayo" ajak reyhan kepada vian
Vian tersenyum dan mengikuti suaminya itu.
"Wah rumah kak rey besar sekali" ucap vian heran dengan rumah besar reyhan.
Reyhan hanya diam lalu menggandeng tangan istrinya ke kamar mereka berdua.
"Ini kamar kita" ucap rey kepada vian.
"Kak rey sungguh ini besar sekali"
Memang kamar rey besar sekali, disana selain ada kasur, lemari dan kamar mandi dalam, kamar rey juga ada sofa dan tv sehingga ia bisa menonton tv dikamarnya sendiri. Karena sikap cuek yang dimilikinya, membuat ia betah dikamar sehingga ia membuat kamarnya senyaman mungkin.

Perfect Love With Marriage.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang