@1 Kemah???

65 9 1
                                    

"Hufttt...baru aja pasang tenda...disuruh buat nyari kayu bakar lagi...dasar tuh orang...siapa sih yang ngajakin dia ikut dengan kita???" Dengus Leony kesal sambil merapikan kayu bakar lalu mengikatnya.

"Bukannya kau sendiri yang mengajaknya... Kau ini bagaimana!!" Sahut Virga membalas kecerewetan temannya itu.

Sedangkan Piscesya hanya merenung mendengarkan ocehan mereka berdua sambil mematahkan ranting ranting yang tergeletak di sekelilingnya.

"Sebenarnya kau sama saja dengan dia" tatap Piscesya pada Leony.

"Apa kau bilang!! Dengar ya...kami itu berbeda...jangan samakan aku dengan Si PENYURUH itu...aku jauh lebih baik darinya" bantah Leony.

"Ahhh...sama saja" dengus Virga berlalu dengan kayu bakar ditangannya.

Mereka hendak menuju tenda...dengan langkah gontai membuat perjalanan mereka sedikit lama...belum lagi kayu bakar yang mereka pikul yang menambah beban saja.

Perjalanan mereka makin lambat saat melihat Virga mondar mandir dengan kayu bakarnya seperti mencari sesuatu.

"Hei...dimana toiletnya??"

"Apa!!?? Ditengah rimba seperti ini kau menanyakan toilet" ucap Leony tak percaya dengan apa yang diucapkan Virga.

"Kau gila!!?" Tambah Piscesya sambil memandangi Virga dengan heran.

"Nggak bisa ditunda lagi...aku harus mencari toilet alam!!" Teriak Virga terburu buru mencari tempat untuk buang air.

Leony dan Piscesya hanya dapat menggelengkan kepala mereka dan bersabar menunggu temannya itu.

"KYAAAAAAAAAAAAA!!!!"

Suara teriakan menyeruak masuk ke indra pendengaran mereka. Mereka kenal betul dengan suara itu.

Dengan segera leony dan Piscesya menghampiri Virga untuk mengecek keadaannya.

Begitu pula dengan mereka yang berada di dekat tenda. Saat mendengar teriakan itu mereka langsung menuju ke sumber suara.

"Kenapa kau berteriak?? Ada apa???" Tanya leony terengah engah.

"Hei..apa yang terjadi?? Tadi aku mendengar teriakan..makanya aku langsung nyusul kesini" ucap Cornia begitu sampai disana.

Sedangkan Leony hanya mengerling tak suka mendengarnya. Yah...mungkin gadis itu masih kesal dengan masalah tadi.

"Kenapa kau berteriak?? Memangnya ada hantu yang memergokimu??" Tanya Nesya berolok olok.

"Dasar penakut!! Eh...kalau dipikir pikir seram juga ya" tambah Gemi seketika bulu kuduknya berdiri.

Virga tak mengacuhkan ocehan dari teman temannya itu. Gadis itu masih sibuk menatap pergerakan dari semak belukar yang menutupi lubang goa itu.

"Sssstttt...diamlah...lihat itu!!" Suara Virga sukses menghentikan ocehan mereka.

"Jangan jangan...ada hantu disini...ihhh ngeri!! Ayo kita pergi dari sini sebelum semuanya terlambat!!" Ucap Gemi ketakutan.

"Kau ini penakut sekali...mana ada hantu keluyuran di siang bolong...lagipula aku penasaran dengan goa itu...ayo kita telusuri!!" Ucap Cornia bersemangat disetujui oleh teman temannya yang lain.

Dengan hati yang was was..Gemi terpaksa mengikuti mereka.

"Ini benar benar sudah terlambat" cicit Gemi takut.

Penelusuran itu dipimpin oleh Leony dan Cornia yang berjalan paling depan. Mereka sibuk menggeledah goa itu.

"Hei semua!!! Lihat!!! Kami menemukan sesuatu!!" Teriakan Leony dan Cornia mengejutkan mereka.

Mereka langsung bergegas kesana. Mata mereka membulat saat menemukan sebuah batu segienam mirip prasasti dikelilingi oleh 6 obor disetiap sudutnya.

Mereka tidak tau itu apa dan mengapa?? Yang pasti batu itu diselimuti debu yang sangat tebal.

Dengan tangan gemetar...Leony berusaha menyingkirkan debu tebal itu.

"Jangan dibaca jika ingin selamat!!??" Bingung Cornia membaca goresan yang tertera di batu itu saat Leony berhasil membersihkannya.

"Yang benar saja!! Jika tidak boleh dibaca kenapa dibuat!?" Oceh Leony lebih tepatnya mengejek.

"Teman teman...sebaiknya kita mundur aja deh..ini semua udah nggak beres!!" Getar suara Gemi yang dari tadi memegangi obor didekatnya.

Gadis itu berusaha untuk menghentikan teman temannya berbuat lebih jauh. Namun tak satupun yang menggubrisnya.

"Jadi... siapa yang akan merapalkan mantra itu???" Tanya Nesya antusias.

"Hmm...bagaimana kalau kita hompimpa aja!! Yang menang harus berani membacanya!!" Usul Virga bersemangat.

Mereka setuju dengan hal itu. Kecuali Gemi yang enggan untuk melakukan hal bodoh yang dilakukan teman temannya itu.

"HOMPIMPA!!"

"yahhh!!! Aku yang kena!!!" Pekik Leony.

Segera gadis itu mendekat dan membaca mantra itu.

"HYUKI HANIMAJITE SHOUKA IKERU VILLAGE LEMBAH SUNYI KUNO SOUSSAMBA LADO ANTA BARANTA!!!!" Ucap Leony dengan suara lantang dan merasa aneh dengan apa yang barusan ia baca.

"Pfffftttt...mantra yang aneh" Cornia terkikik mendengarnya.

"Kau jangan bilang begitu...nanti penunggunya marah!!" Ucap Gemi sedikit menepuk pundak temannya itu.

"Kau memang penakut!!! Dasar pecundang!!!" Oceh mereka serempak seraya menatap remeh Gemi.

Ditengah ocehan mereka...tiba tiba semua obor yang berada disudut batu itu melayang memutar mengelilingi mereka.

"Aa...apa yang sebenarnya terjadi???" Ucap Leony terheran.

"Apa mungkin itu karena mantra yang kau baca tadi??" Ucap Cornia berpikir dengan raut wajah kebingungan.

Dinding goa itu mulai bergetar...membuat mereka kehilangan keseimbangan dan terduduk di tanah.

Batu itu retak diiringi dengan munculnya cahaya yang sangat menyilaukan dari sana.

"KYAAAAAAAAAA!!!!!"

Fighting Dreamers!!! GO!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang