@8 Teror

25 5 1
                                    

"Lihat ini!!" Cornia menyodorkan bingkisan berstempel pos desa itu pada mereka.

Tanpa disuruh..Nesya mengambil kertas berlumuran darah di dalam bingkisan tersebut.

Spontan saja Cornia buru buru bersembunyi di belakang Leony usai menyerahkan bingkisan itu.

"Kau kenapa??" Tanya Leony heran melihat tingkah temannya itu.

"Tidak..aku hanya jijik!!" Jawab Cornia seadanya.

"Bilang saja takut!!!" Dengus Nesya yang tentu saja mandapat pelototan dari Cornia.

'Untung kau temanku...kalau tidak..' gerutu Cornia masih menatap tajam pada Nesya.

"Kenapa kau melihatku seperti itu!!" Ucap Nesya heran melihat tatapan tajam temannya itu.

Cornia langsung mengalihkan pandangannya.

Nesya pun mulai membaca isi kertas itu.

"Berhati hatilah!! Aku selalu mengawasi kalian!! Dan tentu saja..aku sudah tidak sabar menantikan hari dimana kalian akan tertidur diatas lautan darah!!!"

Semuanya merasa tegang mendengar isi kertas itu.

"Sialan!!! Siapa yang berani mengirimkan bingkisan seperti ini pada kita!!!" Geram Piscesya kini telah mengepalkan tangannya.

Meskipun gadis itu kelihatan ceroboh dan seringkali tak tau menau itu...nyatanya ia tipe yang akan serius jika sudah bersangkutan dengan nyawa seperti ini.

"Lihat saja!! Jika aku tahu siapa pelakunya akan ku remukkan tangannya yang telah mengirim ancaman ini!!!" Kesal Nesya. Tangannya meremukkan kertas yang ia baca tadi..sehingga tangannya kini ikut berlumuran darah.

"Kurasa ini bukan ancaman biasa.." Leony akhirnya membuka suara.

"Uhm...kau benar..kurasa pelakunya serius dengan apa yang ditulisnya itu.." tambah Cornia masih bersembunyi dibalik punggung Leony.

"Bukankah ini menjadi sinyal peringatan buat kita??" Ucap Virga.

"Hah??? Peringatan??" Bingung Gemi.

"Kau pikir siapa lagi pelakunya...jangan bilang kalau kau lupa kita telah menahan kedua anak buahnya itu!!" Jelas Virga mengingatkan.

"Yak..tepat sekali Virga...ini pasti ulah Blackwolf!!" Ucap Nesya setuju dengan temannya itu.

Leony dan Cornia tampak sibuk dengan pikiran mereka masing masing.

Mereka memikirkan...siapa yang mau repot repot mengantarkan bingkisan seperti itu.

Mereka memang setuju kalau pelakunya Blackwolf...tapi ayolah..jika itu benar mereka..bagaimana mungkin ada stempel pos desa di bingkisan tersebut.

Sejauh yang mereka tau...stempel pos itu didapat jika sudah melakukan pemeriksaan terhadap barang yang akan dikirim ke penerima.

"Itu dia!!!" Ucap keduanya serempak saat menemukan titik terang.

Hal itu sukses membuat seluruh atensi tertuju pada mereka.

"Hah!! Aku sudah memikirkan ini sejak pertama kali kita ke kantor desa!!" Ucap Leony menggantung.

"Bukankah ini aneh menurut kalian...pak Masut pernah bilang kalau keamanan desa ini terbilang yang paling kuat dari desa lainnya...bahkan setiap barang yang masuk ke desa ini akan diperiksa terlebih dahulu.." sambungnya.

"Kalian ingat bukan saat Blackwolf beraksi waktu itu..." ucap Cornia.

Yang lainnya menggangguk tanda ingat akan kejadian itu.

Fighting Dreamers!!! GO!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang