@27 *Aconitum*

34 5 48
                                    

"Ku dengar kalian akan pergi ke tempat suku Aco"

Leony yang baru saja keluar dari kamarnya itu sontak mencari sumber suara.

Matanya menangkap Gavin...anak pemilik penginapan itu. Lelaki itu bersandar di dinding dengan sebelah tangan yang dimasukkan ke dalam saku celana.

Tangannya yang satunya lagi memegang bingkisan kain. Pria itu menyodorkan bingkisan tersebut.

"Berikan ini kepada tuan putri suku Aco"

"Untuk apa??" Bingung Leony namun tetap menerima bingkisan itu.

Gavin tersenyum lembut pada gadis itu.

"Aku hanya mengingat tuan putri itu...lagipula aku hanya takut dia melupakanku" ucap pria itu tertawa hambar.

'Kekasihnya kah??' Batin Leony.

"Hahahaha...bilang saja kalau kau rindu dengan kekasihmu itu" gurau gadis itu.

"Kekasih?? Hahahha...anggap aja seperti itu" balas Gavin.

"Apa kau cemburu kalau seperti itu??" Goda Gavin.

"Wah...kau banyak bicara juga ya!!" Leony memukul bahu Gavin.

"Entahlah...tapi untuk saat ini aku tidak bisa menerima siapapun" ucap Leony mantap.

"hm...sepertinya aku terlambat dan harus menunggu untuk itu!!"

"Hahahahaha...tunggu saja sampai kau lumutan" lagi lagi Leony membalas dengan gurauan. Gavin lantas tertawa mendengar penuturan Leony.

"Kalian berdua tampak akrab ya??" Ucapan Noki yang entah sejak kapan ada disana menginterupsi keduanya.

Keduanya lantas melihat si pemilik suara.

"Noki??"

"Ahh...maaf sepertinya aku mengganggu" ucap Noki lantas segera beranjak darisana.

"Apa kau ada masalah dengan pria itu??" Tanya Gavin bingung menatap Noki yang sudah beranjak jauh itu.

"Tidak tau dan tidak peduli...dia tiba tiba saja seperti itu" acuh Leony kesal mati matian.

Gavin lantas tertawa mendengarnya. Bahkan pria itu memegangi perutnya sendiri.

"Hei...kau pikir itu lucu!!!"

Pria itu berusaha menghentikan tawanya.

"Entahlah...tapi sepertinya ada benih yang tumbuh diantara kalian" ucap Gavin.

"Benih??"

"Nah Leony...nikmati saja...kau pasti akan menyadarinya suatu saat nanti" tambah Gavin.

"Terserah apa katamu...aku tidak mengerti sama sekali" gadis itu kini menyandang tasnya tak lupa memasukkan bingkisan itu kesana.

"Mau kuberi saran??"

"Huhh..baiklah akan ku dengar" ucap Leony.

"Jangan pernah lepaskan...dah...semoga perjalananmu menyenangkan!!!" Gavin melambaikan tangan dan meninggalkan Leony disana dengan kebingungan.

.
.
.
.
.

Nesya menguap panjang saat perjalanan baru saja dimulai. Tindakannya sontak menarik perhatian yang lainnya kecuali dua pemuda yang sudah cukup jauh dari mereka.

"Apa kau begadang semalam Nesya??"

Pertanyaan yang dilontarkan Gemi lantas membuat Nesya mendengus. Menatap pada Leony yang tampak cuek saja.

"Tanyakan saja pada orang yang ku latih semalam!!" Ketus Nesya.

Matanya masih tertuju pada Leony. Tanpa memberitau siapa...semuanya tahu orang yang dimaksud Nesya.

Fighting Dreamers!!! GO!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang