@22 ..Terlambat..

22 5 12
                                    

Cornia dan Nesya hendak menuju pemandian air panas.....kalau saja Cornia tidak menarik Nesya ke salah satu stand buku.

Nesya sendiri kesal bukan main dibuatnya. Lantaran temannya itu telah membuang buang waktu untuk melihat lihat buku di stand tersebut.

Badannya yang pegal habis berlatih kuda tadi benar benar tak sabar lagi dimanjakan dengan hangatnya air di pemandian air panas.

Sesekali matanya memutar jengkel saat Cornia masih belum juga menemukan buku pilihannya.

Kakinya bahkan mengetuk tanah tak sabaran.

"Hei!! Cepatlah Cornia..ambil saja yang ada di depan matamu!!" Ucap Nesya akhirnya.

Cornia mendengus pelan. Ada begitu banyak jenis buku dihadapannya. Dan rata rata semuanya membuat dirinya tertarik untuk memilikinya.

Tapi ayolah...koinnya tak sebanyak itu untuk membeli semua buku yang menarik perhatiannya.

Ia tampak menimbang nimbang. Melihat lihat buku yang terpajang di stand itu...lalu terhenti pada sebuah buku bersampul kulit kayu yang dipajang terpisah dengan buku yang lainnya.

"Aku sudah memutuskan!!" Seru Cornia yang lantas membuat Nesya bernafas lega.

Tangan gadis itu segera meraih buku berjudul Flores Venenosa. Namun tangan seseorang juga ikut meraih buku itu.

Lantas Cornia mendongak melihat siapa pemilik tangan itu.
Seorang pria berambut biru gelap menatap tajam ke arahnya.

"Singkirkan tanganmu itu!!" Ketus pria itu.

"Hah!!!!!" Cornia bersorak tak terima.

"Ku bilang singkirkan tanganmu itu!!" Pria itu mengulangi ucapannya lebih ketus dari sebelumnya.

Lantas Cornia menarik buku itu.

"Aku yang lebih dulu menemukan buku ini...jadi aku yang akan membelinya!!!" Ucap Cornia kesal lantaran tatapan tajam pria itu masih tertuju padanya.

"Cih...cepat serahkan buku itu!!! Aku lebih memerlukan buku itu daripada kau!!!" Geram pria tersebut. Tangannya sudah merebut buku itu dari genggaman Cornia.

Lantas gadis itu melotot tajam padanya.

"Berikan padaku!!!" Ucap Cornia. Gadis itu tengah melompat lompat berusaha merebut buku tersebut.

Namun pria berambut biru itu mengangkat buku itu tinggi tinggi sehingga Cornia tak dapat merebutnya sama sekali.

Nesya yang melihat pertikaian atau apalah itu memutar matanya malas. Dengan berat hati...gadis berambut pendek itu berinisiatif untuk menghentikan keduanya.

"Sudahlah Cornia!! Cari saja buku yang lain!! Lagipula katanya dia lebih memerlukannya" Ucap Nesya menengahi.

"Itu katanya bukan!! Tch!!! Alasan klasik!! Aku tak akan percaya sama sekali!!" Omel Cornia.

"Terserah kau saja....tapi kau sudah membuang waktuku disini!!! Pemandian air panas...tubuhku butuh itu untuk menghilangkan lelah akibat berlatih tadi...dan kau...bla..blablabla..bla.."

Pria berambut biru tersebut mengambil kesempatan untuk segera membayar buku itu pada pedagang.

"...dan lihat!! Seharusnya saat ini kita sudah berendam di pemandian itu...tapi kau malah menjebakku ditempat ini...tau begini lebih baik aku pergi saja sendiri!!" Omel Nesya.

"Kau sudah selesai??" Sontak Nesya menaikkan sebelah alisnya bingung dengan apa yang diucapkan Cornia barusan.

"Lihat!! Kau sudah memberikan kesempatan pria itu untuk membeli bukunya!!" Kesal Cornia menunjuk pria yang sudah menjauh dari stand tersebut dengan buku itu tentunya.

Fighting Dreamers!!! GO!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang