Part 11

2.4K 141 8
                                    

Buat para pembaca setiaku part kali ini ada unsur 18+ harap adik-adikku skip part ini, tapi jangan lupa likenya 😜

🌷🌷🌷

Mila pov:

Aku merasa kasian melihat kondisi Kevin saat ini, aku juga merasa bersalah karena sudah membuatnya menderita, aku berjanji akan merawatnya hingga dia pulih ya hitung-hitung sebagai penebusan dosaku

Saat Kevin belum sadar dia beberapa kali mengigau menyebut namaku dan berulang kali pula aku membisikan kalau aku ada di sampingnya

Sore sekitar pukul empat akhirnya Kevin sadar, begitu dia melihatku ada disampingnya dia hanya tersenyum dan menggenggam tanganku. Ghea memanggilkan dokter dan setelah dokter memeriksa kata dokter kondisi Kevin masih lemah

"sampai kapan gue harus di IGD??"

"sampai keadaan lo normal"

Aku bingung kenapa Kevin dan dokter ganteng ini terlihat sangat akrab, siapa dokter ini??

"lo tenang aja, selama ada dia gue pasti cepet sembuh"

"kadal lo, ya udah gue periksa pasien lain"

Aku merasa kondisi Kevin sangat cepat membaik, bahkan pukul tujuh malam Kevin sudah pindah di ruang rawat VVIP, aku sangat senang melihat Kevin sangat bersemangat untuk sembuh

"permisi"

"iya sus, silahkan masuk" jawabku

Perawat masuk ke ruang rawat Kevin membawakan makan malam dan juga obat

Aku memberikan kode pada Ghea untuk mengambil alih, dia mengambil makan malam Kevin dan berniat menyuapi Kevin

"lo mau ngapain??"

"ya suapin lo lah"

"gak gue gak mau!! Lo kalau suapin gue gak pernah pake perasaan. Gue mau Mila yang suapin"

Sudah aku duga jika dia akan minta hal ini

"Kevin, kamu makan sama Ghea aja. Aku pulang dulu, suamiku udah pulang kerja"

Aku dapat lihat perubahan ekspresi Kevin saat aku mengatakan 'suamiku'. Aku merapikan tasku dan segera keluar

"MILA!! AKU TIDAK IZINKAN KAMU PERGI!! KALAU KAMU PERGI AKU TIDAK AKAN MAKAN INI SEMUA DAN KAMU LEBIH MEMILIH AKU MATI!!"

Mendengar itu membuat hatiku teriris, apa dia tidak bisa jika sekarang belajar hidup tanpa aku??

Aku membalikan badan dan mendekati Kevin. Kevin memberikan kode untuk aku duduk di kasur yang sama dengan dia, aku mengambil makanan Kevin dan menyuapinya

"honey, aku gak mau pakai sup, rasanya hambar"

"alesan lo!! Udah Mil tetep disuapin aja dia kalau lagi sakit pasti akan sangat merepotkan"

"diem lo. Honey, jangan dengarkan perawan kadarluasa itu"

"KEVIN!! Jaga mulut lo!!"

Mereka berdua kalau sudah bertemu pasti ujung-ujungnya bertengkar, karena mereka saling suka mencela

"sudah cukup!! Kalian gak capek apa berantem terus!!"

"honey, dia dulu yang mulai. Aku lapar"

"iih najis gue liat lo manja gitu. Mending gue makan di kantin rumah sakit"

"ya buruan pergi sana!!"

Sekarang di ruangan ini hanya ada aku dan Kevin. Aku terus menyuapinya dengan berbagai alasan agar menyuruhnya tetap makan walaupun aku tau masakan rumah sakit rasanya hambar

I Will Always Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang