Part 27

1.7K 149 25
                                    

Semakin lama suasana semakin memanas

"jaga mulutmu, Kevin!! Jangan berkata kasar pada mamaku"

Aku yang mendengar ucapan itu hanya mampu menepuk tangan berulang kali

"Morgan, lo denger apa yang diucapkan Calvin tadi?? Hahaha... mama"

Aku berjalan dan berdiri di belakang wanita itu dan bertanya pada mamaku

"mama, apakah mengenal wanita ini??"

"tidak, nak. Siapa dia?? Kenapa Calvin memanggilnya mama??"

Aku berjalan mendekati Morgan, karena ada beberapa lembar foto yang harus aku ambil dari Morgan

"papa, siapa yang harus menjelaskannya?? Aku atau papa??"

"tidak ada yang perlu dijelaskan dan papa tidak mengenal wanita itu"

Aku berjalan mendekati mama

"secara tidak langsung, papa memintaku untuk menjelaskan ini"

"KEVIN!! JANGAN BERSIKAP BODOH!!"

Aku hanya mampu tertawa mendengar kata-kata papa. Aku menyerahkan tiga lembar foto itu ke mama Nancy

"mungkin ini akan menjawab pertanyaan mama"

Saat melihat foto itu mama terlihat sangat terkejut dengan apa yang dilihat, foto satu dimana memperlihatkan papa yang merangkul dari belakang wanita yang sedang mengandung, foto kedua foto papa bersama wanita itu dan seorang anak laki-laki sedang bermain di taman. Dan foto terakhir foto dimana papa dan wanita itu sedang berlibur di London.

"APA-APAAN INI PA?? APA MAKSUD SEMUA INI??"

"ma, jangan seperti ini papa dapat menjelaskannya"

"JADI KEMARIN, INI ALASAN PAPA KENAPA MAMA GAK BOLEH IKUT KE LONDON?? SEBENARNYA, PAPA KE LONDON HANYA UNTUK BERSAMA WANITA ITU, BUKAN UNTUK KERJA!!"

"enggak gitu ma, dengerin penjelasan papa dulu, ini tidak seperti yang mama bayangkan. Aku dan Kartika tidak sengaja bertemu di London"

Hahaha... Aku rasa itu hanya alasan klasik

"ou... Tidak sengaja bertemu, tapi kenapa aku bisa menemukan tiket ke London atas nama papa dan wanita itu??"

"KEVIN!! JANGAN ASAL BICARA!!"

"Kevin tidak asal bicara, pa. Kevin bicara berdasarkan bukti"

Morgan mengeluarkan dua tiket pesawat yang aku dapat dari wanita bernama Kartika itu.

"papa kira, aku sebodoh itu?? TIDAK!! Aku jauh lebih pintar dari papa"

Sekarang papa hanya dapat diam melihat aku yang sudah dapat membuka semua kelakuannya selama ini

"DASAR PRIA TIDAK TAU TERIMA KASIH!!! SELAMA PULUHAN TAHUN KAMU SUDAH MEMBOHONGI DAN MENODAI PERNIKAHAN KITA!!"

Aku tidak sanggup melihat mama seperti ini, aku takut kalau akan terjadi hal buruk kepada mama. Mama sudah tidak mampu berdiri dan sekarang terduduk lemas menerima kenyataan bahwa suami yang selama ini dia dukung ternyata berselingkuh sudah puluhan tahun dan memiliki anak

"DENGAN BODOHNYA, AKU MENERIMA CALVIN, YANG SAAT ITU KAMU KATAKAN SEBAGAI KEPONAKAN KAMU. TAPI TERNYATA DIA ANAK DARI HASIL PERSELINGKUHAN!!! PANTAS, DIA SELALU IRI DAN MAU NENGHANCURKAN ANAKKU!! Tapi sekarang, aku tidak akan membiarkan ini semakin menyakitkan anakku"

Papa berjalan mendekati mama dan bersujud di hadapan mama, berulang kali papa menggenggam tangan mama, berulang kali pula mama menepisnya

"ma, aku mohon jangan ambil keputusan saat sedang emosi, karena hasilnya tidak akan baik" bujuk papa

I Will Always Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang