Kevin pov:
Dari setelah makan siang hingga pukul dua aku belum melihat Mila di meja kerjanya, bahkan Kayana yang teman kerjanya hanya tau jika Mila ke toilet dan belum kembali dari tadi
Handphone dia tinggal di meja, aku harus mencarinya di mana
"honey, kamu di mana sekarang?? Kenapa aku jadi tidak tenang memikirkanmu"
Aku harus check cctv yang ada agar aku tau dia ke mana. Aku telfon Kayana dan meminta agar kepala keamanan ke ruanganku
TOK TOK TOK...
"permisi pak. Ada apa bapak panggil saya?"
Aku mempersilahkan Pak Tedy duduk di depanku
"Pak Tedy, saya mau bapak cari Mila, sekretaris saya di rekaman cctv"
"baik pak, akan saya carikan. Kalau boleh tau pukul berapa saya harus cari tau"
"tadi Kayana terakhir mengatakan dia di toilet lantai ini dan setelah itu dia hilang"
"baik, pak. Saya akan carikan dan langsung kirim video lewat email. Permisi, pak"
Pak Tedy meninggalkan ruang kerjaku, tapi perasaanku makin gak enak. Aku terus memainkan bolpenku
"Pak Kevin!!"
Aku langsung menatap orang yang tidak sopan masuk ke ruanganku dan memanggilku dengan tidak hormat
"KAYANA!! MAKSUD KAMU APA MASUK DAN MEMANGGIL SAYA TIDAK SOPAN??"
"maaf pak, saya sangat panik. Setelah saya sampaikan ini, jika Pak Kevin ingin memecat saya, saya terima"
Aku melihat ada tatapan mata Kayana seperti orang ketakutan dan bingung. Semakin aku menatap Kayana, perasaanku semakin tidak enak
"apa yang mau kamu sampaikan??"
"OB menemukan Mila tergelatak di tangga darurat kantor, dan banyak darah yang keluar"
APA!!! MILAAAA....
Aku langsung berlari ke tangga darurat dan di sana sudah berkumpul banyak orang
"permisi.. permisi"
Aku menembus keruman para karyawan yang ada
"MILAA!!"
Ternyata benar, wanitaku tidak sadarkan diri, aku mengangkat dan memangku kepalanya. Aku check denyut jantung di tangan Mila
"kamu harus bertahan, honey"
Aku melihat dahi Mila mengeluarkan darah, tapi tidak sebanyak yang dari kaki Mila
"Kevin.. Mila kenapa bisa kayak gini??"
"gue juga gak tau, Gan. Gue takut dia kenapa-kenapa"
Morgan langsung menempelkan sapu tangannya di dahi Mila, katanya agar darah Mila berhenti keluar. Morgan juga mengecheck detak jantung Mila
"Kevin, detak jantung Mila melemah. Kita harus segera bawa dia ke rumah sakit"
"Pak Kevin, Pak Morgan, ambulance akan segera datang"
Mendengar perkataan Kayana aku langsung menggendong Mila dan membawanya ke depan untuk menunggu ambulance datang.
'Mila, aku mohon kamu harus bertahan. Jangan kamu tinggalkan aku seperti ini'
Begitu ambulance datang aku langsung meletakan Mila di stretcher. Morgan menemaniku di dalam ambulance, bahkan dia langsung memasang infus dan memeriksa tubuh Mila dengan peralatan yang ada. Sekarang Mila sudah dipakaikan selang oksigen, katanya agar mempermudah Mila bernafas
KAMU SEDANG MEMBACA
I Will Always Love You
FanfictionKetika dalam waktu bersama harus mengejar impian dan harus merelakan orang yang dicintai pergi. Akankah cinta itu dapat kembali?