Author pov:
Mentari bersinar sangatlah cerah, bahkan hingga sinarnya mampu masuk kecelah tirai yang masih menutupi jendela
Pagi ini dua anak manusia masih enggan bergerak dari tidur.
Kevin memberikan dadanya menjadi bantal untuk Mila, saat Kevin terbangun dia menyadari kalau wanita cantik dalam pelukannya masih merasa nyaman dipelukannya. Seketika bayangan masa lalu yang sudah lama Kevin kubur kini kembali lagi, bayangan ketika dia masih bersama Kim, mantan tunangannya.
Kevin memijat pelipisnya
"aku gak boleh bayangin Kim terus, aku harus move on, dan mungkin ini jawaban Tuhan atas semua doa dan kesabaran aku"
Kevin merapikan rambut Mila dan mencium keningnya dengan penuh keyakinan bahwa Mila yang akan merubah hidupnya menjadi pria yang lebih baik
'aku akan belajar mencintaimu, apalagi setelah seminggu ini kita saling berbagi, dan saat malam itu saat dimana kamu menyerahkan harta paling berharga bagi hidupmu dan itu adalah hal terindah yang pernah aku alami, bahkan melebihi saat aku bersama Kim' Ucap Kevin dalam hati
Mila terbangun saat dia merasa ada tangan yang membelai wajah dan rambutnya
"Kevin..."
"pagi Mila"
Tanpa membalas ucapan Kevin, Mila bergegas bangun dari tidurnya karena merasa ingin ke kamar mandi
"aauu..."
Mila yang tadi sudah berdiri langsung terduduk kembali setelah merasakan sakit pada pangkal pahanya
Kevin dengan sigap langsung menghampiri Mila yang teruduk di pinggir kasur, Kevin sujud di hadapan Mila
"kamu gak papa Mil?"
"aku gak papa Vin, tapi ini sakit"
"mana yang sakit, sini aku liat. Masih sakit ya, padahal kita sudah empat kali berhubungan"
Mila yang tersadar bahwa dia tidak memakai pakaian apapun langsung menarik bedcover dan menutupi badannya
Kevin yang ada di hadapannya hanya tertawa melihat tingkah lucu Mila
"untuk apa kamu tutupi badanmu?? Lagi pula aku sudah melihat badan polosmu dan tidak ada satu bagian dari tubuhmu yang tidak aku cicipi"
Kevin hanya tersenyum dan mengedipkan sebelah matanya, menggoda Mila yang tengah malu dan jengkel dengan ucapan Kevin
"Mila, sekarang kita mandi habis itu aku ada tanda tangan kontrak dengan salah satu merk sepatu ternama, karena mereka memilih kamu sebagai modelnya"
Kevin mengalungkan tangan Mila ke lehernya dan akan menggendong Mila
"tunggu dulu Vin, sejak kapan kita jadi 'aku kamu'??"
Kevin menatap aneh ke Mila
"aku hanya ingin lebih dekat sama kamu, bahkan setelah apa yang telah kita lakukan seminggu ini. Aku semakin yakin kalau aku ingin menjaga dan memilikimu"
Mila yang mendengar perkataan itu seketika terkejut dan tersipu malu. Kevin yang melihat kesempatan itu langsung mengecup singkat bibir Mila dan itu sukses menyadarkan Mila dari lamunannya
"maksud kamu apa Vin??"
"sudahlah gak usah dibahas sekarang, nanti malam kita dinner dan aku bakal jelaskan semuanya"
Mila hanya mengikuti apa yang dimau Kevin, bahkan saat Kevin ingin memandikan Mila, awalnya Mila menolak perlakuan Kevin tapi dengan paksaan, akhirnya Mila pasrah dan mengikuti kemauan Kevin
KAMU SEDANG MEMBACA
I Will Always Love You
أدب الهواةKetika dalam waktu bersama harus mengejar impian dan harus merelakan orang yang dicintai pergi. Akankah cinta itu dapat kembali?