4.5.2: WHO'S THAT?

1.5K 244 4
                                        

Heize's.

"Hari ini bagianmu untuk mengecek semuanya ya,"ucap Tao, ia membawa sebuah buku yang berisi jadwal kami.

"Kayy...nggak ada yang mau nemenin apa? Serem heh, ini udah jam 9 malam..,"aku cemberut saat menyadari shift malamku akan dimulai.

"No, Heize. Amber aja kemarin nggak apa-apa kok,"sergah Tao, sambil melirik Amber yang sedang mengupil di sebelahnya.

"Amber kan setengah cowok,"sahutku.

"Lagian apa yang kamu takutkan? Setan? Setan itu gak real dan gak berguna untuk di pikirkan di dunia kita Heize,"lanjut Tao.

"Yah...setiap orang kan ada rasa takut. Wajar dong aku takut sama yang begituan? Bisa aja aku ketemu kan,"jelasku.

"Udah-udah, nanti tambah malem, kamu malah gak mau shift,"ucap Tao.

Kami sedang berada di hall. Kali ini, aku harus menyusuri setiap jengkal gedung ini, untuk mengecek apa semuanya dalam keadaan baik.

Hal ini dilakukan oleh pendamping secara bergantian.

Sialnya sekarang adalah giliranku. Setelah Tao menyuruhku untuk memulai shiftku, ia dan Amber langsung pergi, ke kamar mereka masing-masing.

Meninggalkanku sendirian.

"Sial, aku nggak pernah bisa terbiasa dengan tempat ini,"gumamku pada diriku sendiri.

Pertama kali, aku mengunjungi toko-toko yang ada.

-Toko Busana-

Aku membuka pintunya, lalu mendapatkan sebuah sambutan.

"Welcome,"seorang perempuan berawajah serius namun manis itu menatapku dari balik meja kasir.

"Welcome,"seorang perempuan berawajah serius namun manis itu menatapku dari balik meja kasir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tersenyum menatap perempuan itu.

"Memangnya masih ada cutomer Jen?"seru suara wanita, diikuti dengan suara langkah kaki mendekat.

"Memangnya masih ada cutomer Jen?"seru suara wanita, diikuti dengan suara langkah kaki mendekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tampaklah seorang perempuan cantik yang masih memegang beberapa baju.

"Ah, hello Heize,"sapanya.

THE OBLIVIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang