3.5.1: WHEN THE NIGHT COME

1.8K 281 20
                                    

WARNING!!!
TYPO BERTEBARAN!!!


Roseanne's.

Knock...knock...knock...

Suara ketukan pelan terdengar dari pintu kamarku, membuat mataku sedikit terbuka.

"Ya? Siapa?"tanyaku tanpa beranjak dari tempat tidur.

"Ini aku, Jungkook. Sebenarnya aku ingin membiarkanmu untuk tidur lebih lama lagi, sayangnya Taehyung hyung mengharuskan kamu untuk turun ke bawah,"jelas Jungkook panjang lebar.

Aku beranjak dari kasurku, lalu berjalan gontai ke arah pintu dan membukanya.

Nampaklah wajah fresh Jungkook yang membuat daya mataku yang tadinya 5 watt menjadi 100 watt.

"Wajahmu benar-benar kusut Rose,"komentarnya sambil menahan tawa.

"Kusut? Pikirmu wajahku terbuat dari kertas?"tanyaku sambil cemberut.

"Hahaha maaf-maaf,"ia tertawa.

"Nah, aku dan yang lain akan menunggumu di bawah. Mungkin kamu perlu mandi agar wajahmu menjadi licin Rose,"ucap Jungkook, sambil membuat muka menyebalkan.

"Tch, terserah!"seruku, aku membanting pintu.

"Hei Rose! Kalau aku kena sakit jantung, aku akan menyalahkanmu!"seru Jungkook dari luar.

"Yayayaa,"aku berseru tak peduli.

Aku berjalan ke koperku yang masih tergeletak di sebelah kasur, aku membukanya dan mencari-cari baju yang ingin kupakai.

Aku memilih baju hitam oversized, dan celana pendek dengan warna senada.

Tak lupa aku juga mengeluarkan pakaian dalamku dan handukku yang bergambar Snowman.

Handukku yang bergambar, bukan pakaian dalamku.

Setelah itu aku berdiri dan berjalan ke arah kamar mandi dalamku, dan mulai bebersih diri.

.
.
.

Setelah selesai mandi, aku menaruh handukku di jemuran kecil, dan berjalan ke arah jendela yang sedari tadi membuatku ingin melihatnya.

Jendela itu menampilkan pemandangan semu. Apa yang kulihat dari dalam mungkin berbeda 180° dengan apa yang ada di balik jendela itu.

Dari dalam kamarku, pemandangan luar dari jendela adalah pemandangan sebuah taman bunga yang indah.

Jendela itu terkunci, tak bisa terbuka. Sinar matahari semu masih menyinari kamarku, berlomba masuk.

Aku bahkan tidak tahu sekarang jam berapa.

Terdapat sebuah tombol kecil di samping kusen jendela, bewarna biru, kuning, putih, dan abu-abu.

Aku memencet yang warna biru, tidak ada perubahan berarti.

Setelah itu aku memencet yang warna kuning, dan sepertinya sinar matahari semu itu bertambah terang.

THE OBLIVIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang