THE OBLIVION

4: THE BEGINNING

WARNING!!!
TYPO BERTEBARAN!!!

#Lisa's

.
.
.

Knock...knock...

"Lis, bangun,"sayup-sayup kudengar suara seorang cowok yang biasanya cempreng, namun jadi agak serak-serak basah karena ia baru bangun tidur, ehem.

"Nee!"aku berseru malas.

Kudengar suara langkah kaki menjauh, tanpa sepatah kata apapun. Dia pasti sedang menuju ke ruang makan.

Aku bangun dalam posisi duduk, masih menutup mataku.

Saat aku hendak tertidur lagi, kudengar suara seruan berat.

"LISA, CEPAT BANGUN!!!"

Sial.

.
.
.
.

Setelah seruan bass tadi terdengar olehku, aku langsung beranjak dari tempat tidurku, mencuci muka dan menggosok gigi, baru turun ke ruang makan.

Kulihat Taehyung yang sedang memakai celemek, sambil menggoreng sesuatu di atas teflon.

Rose duduk di tengah, sedang memakan cemilan, dan menunggu makanan yang Taehyung sedang siapkan.

Jungkook yang duduk di depan Rose itu diam, sambil menatap Rose, sesekali meminta cemilannya.

Jimin duduk di sebelah kiri Jungkook, terlelap di atas meja, dengan tangannya sebagai bantal.

Aku memilih duduk di sebelah Jimin, lalu melongo, karena tidak tahu harus berbuat apa.

"Cepat juga kamu ke bawah,"sahut Taehyung, yang tak jauh dariku.

"Tentu saja. Aku kaget tahu?"ujarku tak terima.

"Yah, mayat hidup kayak Jimin aja bisa bangun, terus kalau kamu nggak bangun-bangun disebut apa? Mayat mati?"kekeh Taehyung akan perkataannya sendiri.

"Tch,"aku bergumam pelan sambil cemberut.

"Ah iya, hari ini Training day pertama kita,"lanjut Taehyung.

"Aku penasaran pelatihan apa yang akan kita hadapi hari ini,"gumam Rose.

"Semoga aja nggak berat,"sahutku.

"Hei...bagaimana kita bisa kembali ke sini semalam?"tanya Taehyung.

"Hm?"gumam Jimin, ia bangkit dari tidurnya.

"Benar juga. Kita kan semalam pingsan? Bagaimana kita kembali ke sini?"lanjutnya.

"Entahlah, mungkin....ada yang membawa kita,"aku mengendikkan bahu.

"Aneh,"gumam Jimin, ia tidur lagi.

Beberapa menit berlangsung, keadaan ruang makan ini hening.

Kami tidak memilih untuk mencari tahu tentang kejadian semalam, karena pasti tidak ada titik terangnya.

.
.
.

"Hei Lisa,"panggil Jungkook.

"Ya?"aku menoleh ke arahnya.

"Apa...kamu mewarnai rambutmu lagi?"tanyanya, out of the blue.

"Apa maksudmu? Memang ada sesuatu yang bisa mewarnai rambut di sini?"tanyaku balik, tidak mengerti dengan arah pembicaraannya.

"Uhm...rambutmu agak sedikit lebih terang,"jawab Jungkook.

Aku menatap rambut panjangku, tidak ada yang berbeda kok.