6 : SECOND CHALLENGE, LIFE AND DEATH.

1K 171 23
                                    

WARNING!!!
TYPO BERTEBARAN!!!

.
.
.
.
.

#rose's.

Aku dan Jungkook kembali ke apartemen pada pukul 11 tepat. Tak terasa, kegiatan tattoo-menattoo kami dengan Yoongi oppa berlangsung cukup lama.

Selama perjalanan kembali ke apartemen, aku dan Jungkook membahas tentang Yoongi oppa.

Awalnya memang muncul kecurigaan, karena Yoongi oppa merupakan seorang tattoo artist, yang notabene merupakan orang yang misterius.

Namun setelah berbincang dengannya, kecurigaan itu mulai memudar.

Aku sempat berdebat kecil dengan Jungkook mengenai pendapat masing-masing.

.
.
.

Yang lain juga sudah berkumpul di apartemen. Selesai bersiap, kami semua menuju ke hall, untuk menjalani sesi kedua dari challenge.

Semuanya sudah berkumpul, sepertinya hanya tinggal pembukaannya saja. Setelah kelompok kami masuk ke hall, pintu segera tertutup.

"Selamat datang!!"sapa Jayden, sedangkan pendamping lainnya berdiri di sebelahnya.

"Pasti menyenangkan karena sesinya diundur ya? Oh tapi sesi berikut ini pasti akan sangat seru!"

"Kau yang paling menikmatinya,"sahut Tao, sambil tersenyum miring.

"Karena berhubungan dengan hidup dan mati, tentu saja aku merasa sangat tertantang untuk menontonnya,"balas Jayden sambil terkekeh pelan.

"Disini, kerja sama tim sangat diperlukan...kalau tidak, kalian mati bersama,"ucap Jayden sambil tersenyum lebar.

"Paham?!"tanyanya.

"Paham!"seru semua dari kami.

"Kayaknya latihan kali ini susah banget,"bisik Lisa padaku.

"Hm...vibenya udah kerasa,"anggukku.

"Jadi, setelah ini, kalian akan masuk ke ruang simulasi. Ruang simulasi musim dingin, seru kan?"ucap Jayden.

"Musim dingin?"bisikan terdengar sana sini.

"Kalian akan mengetahuinya sebentar lagi. Ayo kita pergi ke keretanya!"

"Dia ngajak kita kayak mau piknik aja,"gumam Jimin pelan.

"Kayaknya bener-bener akan seru,"balas Jungkook.

.
.
.

Ternyata menuju ruang simulasi ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Sebuah kereta barang sampai untuk menjemput kami.

Hanya duduk di alas gerbong, kami menatap ke terowongan yang nggak ada habisnya.

"Kita turun lagi ya??"tanya Lisa tiba-tiba.

"Walau nggak terlalu kerasa, tapi kayaknya bener,"sahut Taehyung.

"Tempat ini punya basement berapa lantai ya?"gumam Jimin.

"Itu salah satu hal yang buat pusing kalau dipikirin,"sahut Jungkook.

"Halah, itu sih kamu yang nggak mau mikir,"jawab Jimin.

"Keretanya melambat,"gumamku.

Kami semua terpaku dan terdiam, tak sabar dengan apa yang menunggu kami di sana.

Sebuah tempat mirip stasiun bawah tanah langsung terpampang epik di depan kami.

Semuanya mulai turun, dan menatap ke sekitar. Hah tentu saja yang bisa dilihat cuma tembok terowongan yang nggak ada habisnya.

THE OBLIVIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang