7: FAKE EUPHORIA

920 143 7
                                        

Happy reading guys!!!!!

WARNING!!!
TYPO BERTEBARAN!!!

.
.
.
.

Taehyung's.

"Menangkan untuk Jungkook!!"

.
.
.

"Sial..,"gumam Taeyong yang tak jauh dariku.

"Dua dari anggotaku hilang,"ucap Taeyong.

Aku menoleh padanya. Sekarang adalah waktunya untuk benar-benar bersiap. Tapi, aku malah mendengar kabar kalau Jungkook..

Aku menutup wajahku dengan kedua telapak tanganku. Semua ini terlalu jauh...terlalu jauh untuk orang-orang muda seperti kami, yang awalnya hanya mengerti aktivitas ringan, dengan teman dan keluarga.

Sebenarnya, apa yang direncanakan dari Oblivion ini?

.
.

"Semangat semuanya,"ucap Irene, sebelum kami pergi ke tempat kami masing-masing.

"Semangat,"sahutku.

Yang lainnya mengangguk, lalu berdiri di depan pintu masing-masing.

Kami berada di sebuah tempat terbuka, dengan posisi yang berbeda-beda. Di depan kami terdapat sebuah pintu bewarna hitam, dengan ruangan yang tidak diketahui di dalamnya.

Panggilan sudah dilangsungkan untuk membantu ujian yang akan kulakukan ini.

"Ujian akan dilakukan dalam...,"

"5, 4, 3,"

Demi Jungkook ya.., aku menatap ke langit buatan yang memancarkan sinar suram. Apa kau benar-benar..?

"2, 1."

Cklek..

Terdengar suara kunci pintu yang terbuka. Aku langsung memegang kenop pintu itu, lalu membukanya.

Aku melangkah masuk ke ruangan yang sama sekali aku tak tahu itu.

Sebuah ruang keluarga kecil terpampang dengan nuansa hitam putih dan terdengar juga alunan melodi jazz yang menggema di dalam ruangan.

Sebuah ruang keluarga kecil terpampang dengan nuansa hitam putih dan terdengar juga alunan melodi jazz yang menggema di dalam ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I-ini..,"gumamku pelan.

"Oppa..,"gumam Rosé dari panggilan.

Ini adalah rumah lamaku, saat itu aku hanya tinggal berdua bersama Rosé karena orang tua kami sedang ada urusan di suatu tempat.

Kami tinggal di sini sendiri, saat kami masih berumur 12 tahun. Saat itu, kejadian buruk baru menimpa kami, yang menyebabkan kami hilang ingatan.

Tinggal di sini berdua benar-benar merupakan hal yang sulit, mengingat kami sendiri merasa seperti orang asing.

THE OBLIVIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang