11: METANOIA

1.2K 126 114
                                        

Enjoy Reading!!!!!

.
.
.

.Ethan's.

.
.
.

"Jadi gimana?"tanyaku pada Jin yang sedang mengelap lensa kacamatanya.

"Bisa. Tapi dengan obat penawar,"jawabnya singkat sambil melirikku sekilas.

"Obat? kamu bisa buat?"tanyaku.

"Nggak,"geleng Jin.

"Terlalu beresiko kalau buat di tempat ini,"lanjutnya.

"Lagipula, yang bisa buat biasanya juga para senior,"balasku sambil menghela nafas.

"Bukannya ada?"tanya Jin.

Aku menatapnya tajam, "Siapa?"

"Orang tuanya mereka lah!"jawab Jin.

Aku menganga. Bagaimana aku bisa tidak memikirkannya?

"Ah bener juga,"gumamku pelan.

"Biasanya kamu pinter lho, kenapa sekarang jadi lola banget?"tanya Jin heran.

Kayaknya ketularan author defleuxxx👁️👄👁️.

"Ah masa sih,"balasku.

"Mungkin karena lagi banyak masalah aja akhir-akhir ini,"lanjutku.

"Iya, cewek itu dateng lho,"ucap Jin.

"Udah penyambutan kan. Selama di Hall sama sekali ga ku toleh,"ucapku sambil menghela nafas.

"Dih dih, ngapain pake ga ditoleh segala. Masih nyimpen perasaan emang?"

"Nggak lah. Males banget,"balasku cepat.

Piiip..

Terdengar suara itu dari...pocket watch milikku.

"Masih aja pake benda itu,"komentar Jin.

"Eh ya gimana lagi. Biar nggak dicurigai atasan,"balasku.

"Emang kalo lagi vidcall sama mereka gimana? Nggak dilacak?"

"Ya mereka yang atur lah. Sekalian si Yoongi,"jawabku.

"Pergi dulu ya, ditelpon nih. Tolong jagain mereka,"ucapku sambil bangkit berdiri.

"Ho'oh, sans,"angguk Jin.

Aku kemudian berjalan keluar dari apotek itu, dan menatap ke sekitar.

Setelah kurasa tak ada orang melihat, aku kemudian masuk ke ruangan rahasiaku.

Setelah sampai di dalam, aku menekan sebuah tombol yang mengalirkan aliran listrik ke sekitar kenop pintu.

Baru akhirnya aku merasa aman dan duduk di depan layar komputer besar.

Aku mengeluarkan pocket watch yang tadinya berbunyi, lalu menekan tombolnya yang ada di sana.

Layar komputer itu kemudian menampilkan orang-orang yang sudah kukenal baik.

Di sana ada Ibu Jungkook, Ayah Taehyung dan Rosé, dan Ibu Jimin.

"Ethan,"panggil salah satunya, ibu Jungkook.

"Iya..?"balasku.

"Jungkook, berhalusinasi kan?"tanyanya.

"Benar Nyonya,"anggukku.

Beliau kemudian menoleh ke arah Tuan Kim.

"Kami sudah mencoba mengembangkan obatnya,"angguk Tuan Kim.

THE OBLIVIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang