Satu

7.7K 337 26
                                    

Author Pov

Hubungan antara pria dan wanita itu tidak ada yang murni sebuah persahabatan. Salah satu diantaranya pasti akan jatuh cinta atau kemungkinan keduanya memiliki perasaan yang sama tanpa berani mengungkapkannya dengan sebuah alasan klise tidak ingin merusak hubungan persahabatan.

Siwon masuk ke ruang kelas dengan bola basket di tangannya. Dia pria keren yang menjadi kapten team basket di sekolah mereka. Pria keren yang diragukan kenormalannya karena hampir semua temannya itu berjenis kelamin yang sama dengan dia, kecuali Im Yoona, hanya Yoona seorang satu-satunya sahabatnya yang berbeda jenis dengannya.

"Minta tissue sayang" goda Siwon, ia duduk di samping Yoona.

"Kamu banyak uang kenapa bukan beli sendiri saja?" omelan itu selalu keluar dari mulut Yoona

"Buat apa aku memiliki istri jika semuanya harus aku urus sendiri?"

"Yak, siapa yang mau menjadi istrimu?"

"Istri durhaka" ujar Siwon dan ia menerima pukulan dari Yoona

"Menjauhlah dariku, badanmu lengket dan bau"

"Kenapa kamu tidak mandikan aku jika aku bau" Yoona mencubit pinggang Siwon, satu-satunya kelemahan pria itu.

"Kalian berdua jika seperti ini lagi, ibu akan memisahkan kalian" ujar Nyonya Lee, guru matematika mereka yang merangkap wali kelas mereka

"Ibu ini sirik saja" ujar Siwon dan Yoona memukulnya, mereka berdua selalu menjadi pemicu keributan jika sudah bersama dan anehnya mereka berdua adalah juara kelas.

"Choi Siwon, apa kamu ingin belajar sambil berdiri di samping ibu?"

"Joesunghamida sonsengnim" ujar Siwon

***

Pelajaran selesai, Siwon mengantar Yoona pulang. Keduanya adalah anak dari pengusaha yang berpengaruh di Korea. Hanya saja mereka dididik untuk hidup mandiri. Tidak ada bodyguard atau pun supir yang mengantar jemput mereka. Siwon datang ke sekolah dengan membawa motor dan Yoona selalu menumpang padanya.

"Aku lapar" ujar Yoona

"Mau makan apa?"

"Apa saja yang penting kamu yang bayar"

"Dasar nona besar"

Tidak ada yang tahu mereka berdua itu bodoh atau pura-pura bodoh. Bahkan tidak ada yang menyadari bagaimana perasaan mereka. Keduanya bersama hampir setiap hari.

Siwon membawa Yoona ke kedai ramen favoritenya.

"Dasar pria pelit, selalu saja makan disini"

"Mengatakan aku pelit tapi kenapa kamu tidak pernah mentraktirku?" tanya Siwon

"Jadi kamu tidak ikhlas mentraktirku?"

"Bukan begitu,"

"Lalu??"

"Aiss kenapa selalu salah saja aku di matamu?"

"Ayo masuk, aku lapar sekali"

"Lapar cari aku, kenyang marahi aku" ngomel Siwon pelan

"Aku mendengarnya Choi siwon" ujar Yoona dan siwon menyengir.

***

Setelah makan siang, Siwon mengantarnya pulang.

"Gomawo makanannya oppa" ujar Yoona, walaupun mereka satu kelas, Yoona memang lebih muda satu tahun dari Siwon.

"Nanti malam aku jemput"

"Kemana?"

"Kencan"

"Yak apa kamu tidak punya teman lain? Aku mau keluar dengan temanku, bosan asyik bersamamu saja" ujar Yoona

"Memangnya kamu punya teman lain selain aku?" ejek Siwon. Mereka berdua itu sama, susah bergaul dengan orang lain. Itu alasan keduanya cocok.

"Setidaknya temanku lebih banyak darimu,"

"Lebih banyak tidak memiliki teman daripada hanya dimanfaatkan" ujar Siwon, "Aku tidak mau tahu, nanti malam aku jemput"

"Itu namanya pemaksaan" ujar Yoona

"Jangan bawel, masuklah" Siwon mendorong Yoona masuk ke dalam dan ia memastikan Yoona sudah berada di dalam kamarnya lebih dulu sebelum ia pergi. Yoona selalu akan menyapanya dari balkon kamarnya dan setelah itu, ia baru akan meninggalkan rumah Yoona.


TBC

Still YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang