Yoona menghampiri appanya setelah ia berhasil menyakinkan Siwon jika semuanya akan baik-baik saja.
"Appa"
"Pergilah"
"Appa, dengarkanlah penjelasanku" ujar Yoona
"Tidak"
"Baiklah jika begitu aku akan berlutut disini sampai appa mendengarkan aku" ujar Yoona
Nyonya Im memukul pelan lengan suaminya, ia tidak tega melihat putrinya seperti itu.
Tuan Im pun tersenyum pada istrinya, lalu ia berjalan ke arah putrinya. Ia mensejajarkan tingginya dengan Yoona yang sedang berlutut. Sambil memegang pipinya.
"Apakah pukulan appa sakit?" tanya Tuan Im dan Yoona mengangguk sambil meneteskan air mata "Mianhae" ujar tuan im sambil menghapus air mata yang mengalir di pipi putrinya.
"Appa mau mendengarkan aku?"
"Appa sudah tahu, hanya saja appa sedang menguji Siwon. Setelah apa yang terjadi tidak mungkin appa memberinya maaf dengan mudah"
"Appa,," Yoona memeluk appanya
"Biarlah dia berusaha. Kamu putri appa dan kamu pantas untuk diperjuangkan" bisik tuan im dan Yoona mengangguk.
"Gomawo appa" ujar yoona dan eommanya mendekat ikut memeluk suami dan putrinya "gomawo eomma"
***
Yoona kembali ke kamarnya dan ia menghubungi Siwon. Tapi ia tidak boleh memberitahu Siwon jika appanya telah menyetujui hubungan mereka. Appanya benar, Siwon harus berjuang.
"Yeoboseo" sapa Siwon
"Oppa belum tidur?"
"Belum, kamu juga kenapa belum tidur?"
"Aku merasa bersalah padamu oppa" ujar Yoona
"Istirahatlah, sudah malam. Jangan pikir macam-macam. Aku tidak mengapa. Aku akan berusaha memperjuangkanmu"
"Oppa,,"
"Kenapa sayang?"
"Benarkah oppa tidak masalah?"
"Tenang saja, oppa tidak mengambil hati atas apa yang terjadi. Semua ini memang salah oppa. Oppa memahami apa yang ahjushi lakukan" ujar Siwon "Apakah pipimu masih sakit?"
"Aniy"
"Oppa melihat tamparan ahjushi sangat keras"
"Tidak masalah oppa. Hanya saja tadi aku terkejut"
"Oppa akan menemuimu besok. Sekarang tidurlah"
***
Choi Siwon POV
Setelah mengakhiri pembicaraanku dengan Yoona, aku mencoba memejamkan mataku. Aku tidak bisa tidur sama sekali. Aku merasa saat ini aku berjuang seorang diri. Yoona hanya merasa bersalah padaku. Lalu apa yang harus aku lakukan jika memang benar dia hanya menganggapku sebatas sahabatnya dan ia menerimaku karena bentuk kasihannya.
Ponselku berbunyi dan itu panggilan dari Sehun.
"Ada apa?" tanyaku
"Hyung, mianhae. Aku tidak sengaja meninggalkan Jinri tadi,,"
"Apa yang terjadi pada putriku?"
"Jinri kecelakaan hyung, dia berlari di ekskalator dan terjatuh"
"Aku akan kembali sekarang" ujarku, aku pun memasukkan semua barangku ke dalam koper dan segera meninggalkan kamar hotel.
Kenapa hidupku menjadi begitu kacau. Tuhan, semoga putriku baik-baik saja.
***
Author Pov
Siwon tiba di rumah sakit dan putrinya sudah selesai ditangani dokter. Akibat terjatuh tangannya mengalami sedikit pergeseran dan kepalanya terluka. Saat tiba, Tifanny juga disana. Sehun sedang mendapat omelan dari Tifanny.
"Sudah larut malam. Pulanglah" ujar Siwon. Ia menghindari Sehun mendapat makian lebih lagi dari mantan istrinya itu.
"Kalian berdua pulanglah. Biar aku yang menjaga putriku. Aku yakin kamu juga tidak bisa menjaganya" ujar Tifanny pada Siwon
"Aku yang akan menjaganya"
"Karena kamu yang gila nikah lagi, lihatlah putriku menjadi korban. Aku yang akan menjaganya setelah ini"
Siwon tidak ingin berdebat, ia sudah cukup lelah. Ia pun berjalan keluar. Ia duduk di koridor depan ruangan jinri.
"Hyung mianhae, aku sudah lalai menjaga jinri" ujar Sehun
"Gwenchana" Siwon hanya mengangguk
***
Siwon kembali masuk ke ruangan jinri saat pagi tiba. Ia harus kembali ke kantor. Jadi ia memutuskan untuk menjenguk jinri lebih dulu.
Putrinya masih tidur. Ia mencium pipi putrinya.
"Aku rasa benar apa yang kamu katakan. Aku terlalu sibuk dengan rencana pernikahanku. Sehingga aku larai dalam menjaga jinri. Kamu boleh bersamanya untuk sementara ini" ujar Siwon
"Betapa kasihannya dirimu sayang. Daddymu bahkan lebih memilih wanita lain daripada kamu"
"Jangan mencari ribut, aku memberimu kesempatan untuk menjadi ibu yang baik"
Siwon melangkahkan kakinya meninggalkan ruangan itu. Ia tidak pernah ingin berdebat dengan wanita itu.
***
Yoona menunggu Siwon terlalu lama. Ia pun memutuskan untuk meneleponnya.
"Oppa, kenapa lama sekali menjawab teleponku" ujar Yoona saat panggilannya tersambung
"My world, kamu wanita itu. Wanita yang merusak rumah tanggaku" Yoona memeriksa kembali panggilannya. Ia mengira dirinya salah telepon.
"Ini nomor Siwon?"
"Ne, tentu saja" ujar Tifanny. Ponsel Siwon tertinggal. "Aku sedang bersamanya, kita sudah sepakat akan bersama kembali demi putri kita"
"Kamu mengira Siwon masih di jeju? Dia sudah kembali ke seoul saat aku menghubunginya tadi malam. Jangan berharap lebih banyak. Dia hanya tengah bertengkar denganku saat melamarmu"
"Aku mengerti" Yoona mengakhiri panggilannya. Ia meneteskan air matanya.
"Im Yoona pabo" ia memukul kepalanya.
***
Sehun masuk ke ruangannya jinri untuk mengambil ponsel Siwon. Pria itu akan berangkat ke Jeju saat ini.
"Apa kamu melihat ponsel hyung?" tanya Sehun pada Tifanny
"Itu" ia menunjuk ke arah meja samping jinri.
Sehun mengambilnya dan setelah itu ia kembali ke mobil yang terparkir di depan rumah sakit untuk mengantar hyungnya ke airport.
"Jinri sudah bangun?"
"Belum, tapi dokter mengatakan dia hanya tertidur" ujar Sehun "Aku akan membantu hyung menjaganya. Hyung secepatnya bawa calon mommynya pulang"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Still You
Fiksi Penggemarketika hidup memberiku seribu alasan untuk melupakanmu, tapi cinta memberiku satu alasan untuk bertahan denganmu. Sejauh apa pun kamu melangkah meninggalkanku, aku masih disini menunggumu dengan perasaan yang sama. ~Choi Siwon Aku menyerah bukan kar...