tiga

3K 267 23
                                    

Im Yoona POV

Aku masih saja memikirkan dia, semuanya sudah berlalu delapan tahun. Hanya saja sampai saat ini, aku masih belum bisa melupakannya. Pria itu, sahabatku, cinta pertamaku dan cinta yang tak terbalas.

 Pria itu, sahabatku, cinta pertamaku dan cinta yang tak terbalas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menatap foto ini, salah satu foto favoriteku. Aku ingat setelah hari itu, dia tidak berbicara denganku karena aku menghadiahkannya semangkok mie yang penuh sayuran sebagai hadiah ulang tahun. Padahal aku tahu dengan jelas ia sangat membenci sayuran.

"Masih memikirkannya?" suara itu mengagetkanku. Aku menekan tombol off untuk menonaktifkan layar ponselku.

Aku bangkit dari dudukku dan mendekatinya, pria itu suamiku. Aku membantunya melepaskan dasi yang mengikat lehernya.

"Bersiaplah, kita akan makan malam diluar. Kamu pasti melupakan ulang tahun putra kita kan?" tanyanya dan aku menggeleng.

"Aku mengingatnya oppa" ujarku dan ia mencium keningku sekilas, selanjutnya ia masuk ke kamar mandi.

"Bisakah kamu tidak memikirkannya lagi? Hatiku sangat sakit" ujarnya dan aku mengangguk

"Aku tidak akan mengulanginya lagi oppa" ujarku

"Gomawo"

***

Aku menghampiri putraku yang kini berusia 7 tahun. Ia baru pulang bersama daddynya.

"Sayang,"

"Mom, kita akan makan malam dimana?" tanyanya

"Daddy sudah mengaturnya dengan sempurna, kita hanya perlu mengikutinya" ujarku. Ne selama ini aku tidak perlu mengkhawatirkan apa pun, dia membantuku mengatur semuanya dan aku hanya perlu menjalaninya.

"Daddy pasti tahu keinginanku" ujar Darren

"Tentu saja, jika bukan daddy yang tahu keinginan anak daddy yang ganteng ini. Siapa lagi?" ia sudah siap, seperti biasanya mereka harus menungguku saat ini.

Aku masuk ke kamar meninggalkan mereka berdua.

Saat berdandan, mataku menatap ke arah jariku. Cincin pernikahan yang sudah melingkar di jariku selama ini, membuatku sadar kalau selama ini aku sudah begitu kejam dengan suamiku. Aku masih memikirkan pria lain disaat aku memiliki pria yang sudah mendampingiku.

"Aku akan melupakannya. Maafkan aku oppa" gumamku dan tanganku memegang cincin pernikahanku.

***

Author POV

Yoona akan melangkahkan kakinya keluar menemui suami dan anaknya. Pintu kamar terbuka dan Kyuhyun menatapnya dengan tatapan menyesal.

"Kenapa oppa?" tanya Yoona

"Maafkan aku, aku melupakan janji dengan klien dari Jerman. Mereka baru tiba dan besok pagi sudah harus melanjutkan ke Jepang"

"Gwenchana, aku mengerti"

"Aku bagaimana menjelaskan pada Darren?"

"Putra kita anak yang pintar, dia pasti mengerti" ujar Yoona sambil tersenyum. Ia tahu pria itu, tidak pernah mengabaikan keluarganya jika bukan karena sesuatu yang begitu mendesak.

"Aku akan menyusul kalian jika pertemuan ini siap dengan cepat" ujar nya dan Yoona mengangguk.

"Dad, gwenchana. Aku bisa pergi dengan Mommy" ujar Darren

"Maafkan daddy sayang" ujar kyuhyun sambil memeluk darren, setelahnya ia mengeluarkan kartu kreditnya dari dompet dan menyerahkan pada darren

"Habiskan ini bersama mommy" ujarnya

"Jangan menyesal daddy"

"Daddy akan mencari lebih banyak untuk kalian habiskan"

***

Yoona duduk di halaman belakang rumahnya. Ia membawa semua kenangannya bersama Siwon.

"Semuanya sudah berakhir" ia mengorek sebuah lubang di samping pohon mangganya. Ia memasukan kotak yang berisi fotonya bersama Siwon dan juga semua hadiah dari pria itu. "Selamat tinggal"

Bukan tanpa alasan ia melakukannya. Sudah delapan tahun, ia menggantungkan perasaan suaminya. Pria itu masih begitu baik menantinya tanpa ada satu kepastian.

Dan perlakuan pria itu tadi malam membuatnya yakin harus membalas cinta pria itu.

Pria itu berlari bagaikan orang gila hanya untuk bisa mendapatkan tanda tangan kontrak kerja sama dengan klien dan juga demi bisa melewati makan malam bersama supaya tidak mengecewakan putra mereka.

"Aku akan memulai hidup baru denganmu oppa" ia memutar cincin pernikahan mereka.

***

Choi Siwon POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Choi Siwon POV

Sudah terlalu lama aku tidak menginjakan kaki di Seoul. Jika bukan karena aboeji, aku tidak mungkin kembali kesini. Aku sudah kehilangan alasanku kembali kesini delapan tahun yang lalu.

Wanita itu tidak pernah datang saat aku sudah yakin mengakui perasaanku padanya. Satu hal itu membuatku yakin jika ia tidak memiliki perasaan yang sama denganku.

"Hyung, sudah lama?" Sehun, ia yang selama ini membantu aboeji di perusahaan selama aku memimpin perusahaan cabang di London.

"Aku baru selesai mengambil bagasi" ujarku "Mana putriku?"

"Jinri mengatakan tidak mau bertemu dengan hyung karena hyung tidak membawa mommynya" ujar Sehun

"Baiklah" aku sudah menikah sekitar tujuh tahun yang lalu. Semua ini karena paksaan eomma. Aku menikahi wanita yang tidak aku cintai sama sekali. Dan akhirnya kita resmi bercerai dua tahun yang lalu. Hanya saja karena putriku, aku terpaksa menjaga hubungan baik dengan mantan istriku.

"Hyung, apakah aku harus segera berangkat ke London?"

"Besok"

"Jangan begitu kejam hyung. Aku bahkan belum mendapat kepastian dari wanitaku. Aku tidak ingin karier membuatku kehilangan cinta"

"Tidak perlu dramatis di hadapanku"

"Hyung,,"

"Kamu berangkat kesana setelah aku mendapatkan penggantimu disini"

"Baiklah, aku doakan tidak ada penggantiku" ujarnya, dia putra ahjushi Oh, sekretaris aboeji. Orang kepercayaan aboeji. Sehingga saat ahjushi Oh meninggal, aboeji mengangkat putranya menjadi putra angkat dan sekarang ia menggantikan posisi aboejinya.



TBC

Still YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang