"Apakah Darren itu putraku yoong?" tanya Siwon sekali lagi. Yoona masih betah memejamkan matanya.
"Aku berharap kamu mengatakan iya" ujar Siwon
Yoona masih saja diam
"Aku sudah tahu kebenarannya tapi aku ingin dengar itu dari mulutmu yoong. Katakan jika yang ada dipikiranku itu salah jika itu memang salah"
"Ya,," hanya satu kata itu yang keluar dari mulut Yoona dan itu berarti segalanya bagi Siwon
"Mengapa kamu tidak menemuiku saat itu?"
"Aku sudah katakan aku datang malam itu. Aku sudah berjanji akan memberimu kejutan dan saat aku tiba, aku mendapat kejutan darimu. Kamu dan wanita yang terus-terusan kamu sebut ahjumma itu sedang berciuman" yoona meneteskan air mata,
"Aku tidak melakukannya. Dia mengancamku akan menunjukkan ke kamu foto dimana aku menciumnya saat aku mabuk di hari perpisahan kita itu. Aku tidak ingin kehilanganmu, maka aku menuruti permintaan dia. Dan nyatanya aku sangat kehilangan. Kamu malah pergi dariku"
"Aku mengira oppa sudah memilih dia,"
"Mana mungkin. Oppa masih cukup waras untuk menyadari siapa yang oppa cintai" siwon meraih yoona dalam pelukannya
"Mengapa tidak membiarkan aku melihat foto itu saja? Aku ingin menghajarnya jika saat itu melihat foto itu, dia pasti mengganti wajahku dengan wajahnya. Dan bagaimana bisa kamu begitu sialan oppa, tidak menyadari kalau itu tubuhku" umpat Yoona dan siwon tersenyum, bagaimana bisa wanita itu begitu vulgar.
"Bagaimana oppa bisa mengenali, jika hanya pernah satu kali menyentuhmu" ujar Siwon
"Itulah mengapa aku mengatakan oppa sialan. Oppa bahkan menggigit bibirku sampai berbekas" ujar Yoona lagi dan siwon tertawa. Baru yoona sadar apa yang telah ia katakan. Ia malu sendiri.
"Menikahlah dengan oppa. Biar oppa bisa mengenal tubuhmu dengan mudah"
Yoona menendang kaki Siwon karena kesal.
***
Lalu yoona menyetujui untuk tinggal satu malam bersama Siwon. Mereka tertidur di ranjang Siwon dengan dibatasi sebuah guling.
"Oppa," panggil Yoona saat mereka berbaring di atas ranjang yang sama.
"Hmm"
"Apa eommanya Jinri cantik?"
"Kamu lebih cantik"
"Kenapa kalian bercerai?"
"Kita tidak cocok dan aku tidak mencintainya"
"Kenapa kalian menikah?"
"Eomma mengatakan aku sudah terlalu tua saat itu, jadi aku membiarkan eomma mengatur semuanya"
"Oppa,"
"Aku tidak menciumnya jika itu yang ingin kamu tanyakan"
"Aku tidak bertanya tentang itu"
"Lalu?" Siwon bangkit, ia menopangkan tubuhnya dengan satu tangannya dan menghadap ke arah Yoona
"Tidak,,"
"Aku ingin menciummu yoong" ujar Siwon dan yoona kembali menendang kakinya.
Siwon tidak menyerah, ia meraih yoona dalam pelukannya dan membalikkan keadaan. Ia menghimpit yoona.
"Kita sudah menyia-nyiakan terlalu banyak waktu" Siwon mendekatkan bibirnya ke bibir yoona. Keduanya berciuman dengan penuh kerinduan.
"Menikahlah denganku yoong" bisik siwon
"Kenapa buru-buru? Bukankah oppa akan memberikanku waktu berpikir?"
"Oppa takut khilaf"
"Yak byuntae" yoona mencubitnya dan keduanya kembali berciuman.
"Oppa serius yoong" ujar Siwon
"Aku tidak tahu harus bagaimana menjelaskan pada appa dan eomma"
"Oppa akan menemui aboenim dan eommunim" ujar Siwon, ia memeluk Yoona "Maaf sudah menyusahkanmu selama ini. maaf aku menjadi orang yang tidak bertanggung jawab"
"Bukan salahmu oppa, aku yang tidak mengatakannya padamu"
"Sekarang menikahlah dengan oppa. biar oppa bisa menebus semua waktu yang sudah oppa sia-sia kan"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Still You
Fanfictionketika hidup memberiku seribu alasan untuk melupakanmu, tapi cinta memberiku satu alasan untuk bertahan denganmu. Sejauh apa pun kamu melangkah meninggalkanku, aku masih disini menunggumu dengan perasaan yang sama. ~Choi Siwon Aku menyerah bukan kar...