Siwon terbangun karena merasakan gigitan di hidung mancungnya. Ia membuka matanya dan melihat putranya duduk di atas dadanya sambil menggigit hidungnya.
"Yak choi darren, apa yang kamu lakukan?" teriaknya karena kesakitan
"Daddy kenapa memindahiku ke kamarku. Aku kan mau tidur disini, menjaga mommy supaya tidak digigit daddy lagi" ujar darren
"Mana mungkin daddy menggigit mommy"
"Ada, aku melihatnya kemarin. Daddy tidur di atas mommy dan menggigit bibir mommy" ujar Darren dan siwon menepuk jidatnya. Putranya memergokinya mencium yoona.
"Sayang, bukan seperti itu. Daddy bukan menggigit mommy. Aisss yoong," teriak siwon, ia frustasi bagaimana cara jelasin ke putranya itu.
"Ada apa oppa?" tanya yoona yang masuk ke kamar dengan amplon melingkar di pinggangnya.
"Tolong jelasin ke putra kita kalau aku tidak menggigitmu" ujar Siwon
"Daddy bohong, aku melihat daddy menggigit bibir mommy" ujar darren lagi
"Ayo sini darren, apa kamu tidak perlu bersiap-siap ke sekolah?" tanya Yoona dan akhirnya putranya keluar dari kamarnya.
"Putraku sungguh luar biasa, mengintipku menciummu" ujar Siwon dan Yoona memukulnya
"Semua ini salahmu oppa. Jika lain kali seperti ini lagi, jelaskan sendiri padanya"
"Lain kali aku akan mengunci pintu lebih dulu. Sebenarnya ini salahmu juga. Kamu terlalu menggoda"
***
Nyonya dan Tuan choi mengunjungi orang tua yoona untuk melamar.
"Memang putraku sialan sekali, melarikan diri ke london setelah menghamili yoona. Aku sungguh malu saat mengetahui ini" ujar Tuan Choi
"Itu masa lalu mereka dan hanya mereka yang tahu bagaimana itu terjadi. Asalkan putramu bisa membahagiakan putriku, itu sudah cukup" ujar Tuan Im, mereka menikmati tea bersama setelah kedua pihak menentukan hari baik untuk pernikahan mereka. Sedangkan keduanya nyonya sedang memilih gaun pengantin untuk Yoona.
"Jika dia berani tidak membuat putrimu bahagia, aku akan mematahkan lehernya" ujar tuan choi
"Dan kamu membuat putriku menjadi janda?" kedua orang tua itu tertawa dengan kekonyolan masing-masing.
"Sepertinya appa dan aboenim bahagia sekali" ujar Yoona yang menghampiri mereka dengan membawa kue buatannya
"yoong, appa tidak ingin kamu memanggil appa dengan sebutan aboenim. Kamu panggil appa juga ya" ujar tuan choi
"Kamu jangan merebut putriku ya" ujar Tuan Im dan keduanya mulai berdebat. Yoona pun meninggalkan mereka.
***
"Sedang apa nyonya choi?" tanya Siwon, ia baru selesai menemani tamu minum dan ia memilih menghampiri istrinya yang sedang duduk seorang diri di dekat kolam renang.
"Hanya menikmati malam"
"Kamu bahagia?"
Yoona mengangguk
"Aku sangat bahagia" ia mengangkat tangannya dan menunjukkan cincin yang melekat di jarinya.
"Aku menyukainya, kenapa oppa bisa mendapatkan yang begitu sesuai di jariku?"
"Karena oppa mencintaimu jadi oppa tahu segala hal tentangmu" ujar siwon dan ia mencium yoona.
"Nanti darren lihat lagi" ujar Yoona
"oppa akan menciumnya juga nanti"
***
Yoona ikut siwon menghampiri beberapa teman yang siwon undang. Ada Liuwen dari salah satu mereka.
"Hai ahjumma" sapa yoona dan siwon ingin menertawakan kekonyolan istrinya. Ia bisa melihat bagaimana wajah liuwen saat disapa begitu oleh yoona.
Sedangkan ketiga temannya yang lain tertawa terbahak-bahak.
"Bahkan sudah begitu lama, kenapa kamu masih memanggilku begitu? Bukankah kamu memanggilku begitu karena mabuk saat itu?" ujar liuwen
"Aku hanya menyampaikan padamu jika itu julukan yang diberikan suamiku padamu" ujar yoona sambil bergelut manja di lengan suaminya. "Benarkan oppa, oppa yang menjulukinya begitu?"
Siwon mengangguk dan Liuwen menatapnya kesal.
"Kalian pasangan evil" ujar Kyuhyun yang baru datang menghampiri mereka.
"Yoong, kamu tahu liuwen itu pacarnya jungsoo?" tanya donghae
"Kalau begitu sangat cocok ahjushi dan ahjumma" ujar Yoona "Oh ya lalu bagaimana bisa kalian begitu akrab dengan Siwon oppa saat ini?"
"Kita partner kerja"
***
Yoona masih terus tertawa mengingat wajah liuwen. Ia tahu wanita itu masih berharap pada Siwon dan ia sengaja mengejeknya dengan panggilan yang paling dia benci.
"Sayang cukup dong tertawanya" ujar Siwon
"Aku masih saja membayangkan wajah kesalnya"
"Kalau kamu tertawa terus kapan malam pertama kita?"
"Yak oppa"
"Aku tidak sabar lagi" Siwon membawa istrinya itu ke tempat tidur dan setelahnya mereka hanya berbaring sambil berbicara.
"Oppa,,"
"Wae?"
"Kenapa diam?"
"Oppa malu,," ujar Siwon dan berhasil membuat yoona tertawa terbahak-bahak.
"Mengaku sudah tidak perjaka tapi masih malu" goda yoona
"Apa kamu sering melakukannya?" tanya siwon
"Kenapa tidak coba sendiri saja" ujar Yoona
"Choi yoona kamu nakal sekali" Siwon menggigit bahu istrinya.
"Aku mencintaimu oppa" bisik yoona
"Oppa juga mencintaimu sayang" ujar Siwon dan ia melanjutkan kegiatannya sambil berdoa kedua bocah kecil itu tidak datang mengganggu malam panasnya dengan istri tercintanya.
SKIP SKIP SKIP
"Oppa meragukan kenormalan kyuhyun" ujar Siwon setelah mereka selesai berolahraga.
"Wae?" tangan jail yoona mencabut bulu ketiak Siwon yang halus.
"Sakit yoong" siwon memegang erat tangan istrinya
"Tadi kenapa mengatakan kyuhyun?"
"Bagaimana bisa dia tidak pernah tergoda olehmu selama delapan tahun bersamamu?"
"Karena dia pria yang baik"
"Bukan, tapi dia tidak normal"
"Dia memiliki anak dari seohyun jika oppa tidak lupa. Dia pria yang baik diluar dia berselingkuh"
"Dan setelah dia berselingkuh, dia tetap pria yang baik?" tanya Siwon dan yoona mengangguk
"Itu alasan mengapa selama ini aku tidak pernah menyalahkannya. Dia mencari sesuatu diluar karena aku sebagai istrinya tidak memberikannya" ujar yoona "Dan untuk selamanya, ia tetap akan menjadi sahabat baikku"
"Baiklah, jika kamu terus mengatakan kebaikannya, sebentar lagi aku akan meledak" ujar Siwon
"Oppa yang memulainya tadi"
"Saat ini kamu hanya boleh memastikan, aku milikmu dan kamu milikku" bisik Siwon "Mine" ia memeluk erat tubuh istrinya
"Yours" balas yoona sambil menciumnya
END
KAMU SEDANG MEMBACA
Still You
Fanfictionketika hidup memberiku seribu alasan untuk melupakanmu, tapi cinta memberiku satu alasan untuk bertahan denganmu. Sejauh apa pun kamu melangkah meninggalkanku, aku masih disini menunggumu dengan perasaan yang sama. ~Choi Siwon Aku menyerah bukan kar...