dua belas

2K 263 18
                                    

Siang ini Siwon tidak menjemput jinri, ia meminta yoona membantunya menjemput putrinya itu.

"Daddy selalu begitu. Ia akan baik hanya beberapa hari. Setelahnya dia akan sibuk lagi" ujar jinri saat yoona memintanya ikut dengannya.

"Jangan cemberut jinri. Nanti oppa beliin permen" ujar darren "Kita hari ini akan makan ice cream kan mommy?"

"Ne, kita makan di cafe dekat kantor daddynya jinri saja ya. Supaya daddy bisa menjemputmu"

"Baik aunty"

Jinri sebenarnya bahagia ikut yoona dan darren hanya saja ia ingin daddynya juga ikut.

Selesai makan siang, jinri meminta yoona membawanya ke kantor Siwon. Mereka bertiga pun berjalan kesana.

***

"Tuan Choi sedang di ruangannya, perlu saya antar?" tanya receptionisnya

"Jinri, kamu tahu ruangan daddy?" tanya yoona dan bocah itu mengangguk

"Baiklah, saya bisa kesana sendiri" ujar Yoona "Gomawo"

Receptionis itu mengarahkan mereka untuk menggunakan lift yang biasa digunakan Siwon.

"Beruntung sekali wanita itu" ujar receptionisnya. Kenapa? Karena Siwon memberikan foto yoona kesana, ia memesankan pada karyawannya itu untuk tetap membiarkan wanita itu masuk ke kantornya walaupun ada pertemuan penting dengan siapa pun. Dan dari sana mereka mengambil kesimpulan, wanita ini yang berhasil mencuri hati sang CEO.

Keluar dari lift mereka bertemu dengan Sehun.

"Hai keponakan uncle, mau kemana?" tanya sehun

"uncle punya coklat?" tanya darren

"uncle tidak punya"

"uncle tidak seru, tidak seperti aunty sejeong" ujar Darren

"Kalau begitu ayo kita beli," ia membawa keduanya untuk keluar.

"Aku harus menunggu?" tanya yoona

"Noona diminta ke ruangan hyung" ujar Sehun dan Yoona melangkahkan kakinya ke arah ruangan Siwon.

***

Ia masuk ke dalam dan ia masih tertutupi oleh lemari buku, ia akan berjalan keluar karena melihat ada tamu yang berbicara dengan siwon. Langkahnya terhenti saat mendengar suara seseorang yang cukup ia kenali dan membahas sesuatu yang tak asing baginya.

"Aku sudah peringatkan kamu untuk tidak mendekati istriku" ujar Kyuhyun

Siwon tersenyum

"Apa kamu tidak mengerti bahasa manusia?"

"Tuan cho, aku mengira kamu kesini untuk membahas kerja sama yang aku tawarkan. Jika kamu hanya ingin membahas masalah pribadi, mengapa kamu membawa sekretarismu juga?" yoona menghentikan langkahnya. Ia ingin mendengar apa yang mereka bicarakan.

"Bukan urusanmu siapa yang aku bawa hari ini"

"Sekretaris seo, aku sarankan jangan memakai lipstik jika ingin menjadi jalang atasanmu ini" ujar Siwon, ia sangat kesal saat tidak sengaja melihat bekas lipstik di leher kyuhyun.

"Jaga bicaramu tuan choi" ujar seohyun

"Lalu sebutan apa yang pantas untukmu? Pelakor?"

Seohyun dengan kesal bangkit dari tempat duduknya.

"Siwon-ssi, jangan mencari kesempatan dalam kesempitan. Aku tahu niat busukmu, kamu akan menggunakan ini untuk memberitahu istriku"

"Jika aku seperti yang kamu katakan, sudah sejak lama kamu hancur" ujar Siwon "Aku tidak mungkin setega dirimu menghancurkan hatinya"

"Kamu bahkan lebih dari itu bajingan" teriak kyuhyun, mendengar teriakan kyuhyun. Yoona berjalan keluar, ia takut kyuhyun mengatakan sesuatu.

"yoong" siwon terkejut dengan kehadiran yoona. Ia tidak menyangka wanita itu akan tiba disini begitu cepat. Tadi ia mengatakan akan menemuinya di cafe sebelah.

Kyuhyun tidak kalah terkejut melihat yoona berada disini, tempat yang tidak pernah ia duga.

"Cukup oppa" ujar Yoona

"Kamu mendengarnya?" tanya Kyuhyun dan Yoona mengangguk

"Aku sudah tahu jauh sebelumnya" ujar Yoona "Aku sudah mengatakan aku akan belajar mencintaimu, maka aku akan melakukannya. Kamu tidak perlu berlari kesini untuk meneriaki sahabatku"

"Kamu tahu aku mengkhianatimu?" tanya kyuhyun

Yoona mengangguk

"Dan kamu hanya diam?" tanya kyuhyun lagi

Yoona masih mengangguk

"Aku akan melupakannya" ujar Yoona

"Taruh dimana hatimu im yoona" bentak kyuhyun "Kamu hanya diam saat tahu aku mengkhianatimu, aku rasa kamu tidak memiliki hati,,"

Seohyun memegang pundak kyuhyun yang bergetar. Pria itu menangis, ia kecewa. Sebegitu tidak mencintainyakah istrinya sampai ia hanya diam saat dikhianati. Apakah istrinya itu tidak memiliki perasaan apa pun, bahkan dengan mudahnya ia mengatakan akan melupakannya.

"Kamu tahu mengapa dia seperti ini? Nyonya cho yang terhormat ini dia yang memintaku menggodamu" ujar seohyun

Yoona menggelengkan kepalanya, ia ingin menyangkal apa yang dikatakan seohyun tapi tidak ada gunanya saat ini. Kyuhyun menatapnya dengan tatapan tajam seolah ingin mengulitinya hidup-hidup.

"Aku tidak menyangka im yoona. Aku tidak menyangka kamu begitu buruk, menjebakku seperti ini supaya kamu bisa kembali bersamanya" ia menunjuk Siwon

Siwon menghampiri yoona yang terintimidasi oleh kyuhyun.

"Jangan menyalahkan orang disaat kamu yang menikmati perselingkuhanmu" ujar Siwon "Aku yakin yoona bukan orang seperti itu"

"Diam!!" bentak kyuhyun pada siwon

"Seo joo hyun, gomawo. Kamu membuka identitasku di saat seperti ini" ujar Yoona, ia tersenyum pada wanita itu.

Kyuhyun mengangkat tangannya ke atas dan akan menampar Yoona.

"Jangan pernah melukainya" ujar Siwon

"Aku meninggalkan semuanya demi kamu, dan ini balasanmu. Gomawo im yoona" ujar kyuhyun, ia berlari meninggalkan ruangan Siwon.

"Aku pastikan gelar nyonya cho itu milikku setelah ini" ujar seohyun sesaat sebelum ia meninggalkan ruangan siwon untuk mengejar kyuhyun.

Yoona terduduk di lantai sambil menangis. Ia berusaha untuk tidak membongkar kejahatan kyuhyun karena ia merasa dirinya bukan istri yang baik, bukan seseorang yang pantas menyalahkan orang lain. Tapi tadi dia berlari keluar karena takut kyuhyun menceritakan rahasianya.

Yoona menangis dan Siwon memeluknya.


TBC

Still YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang