Danger 3

236 26 0
                                    

Soyeon POV

Setelah jam mata kuliah berakhir aku, Yuqi dan Shuhua akan menuju sebuah cafe langganan kami untuk sekedar hang out setelah pulang kuliah. Setibanya kami disana kami segera memesan beberapa minuman dan makanan peneman waktu sore kami.

"Aku tau kau sibuk Soyeon. But stop it now Soyeon.." (Yuqi)

"Why?"

"Bahkan kau saja tidak fokus dengan pembicaraanku denganmu tadi, Sungguh malangnya aku ini Shuhua." (Yuqi)

"Kau kenapa Soyeon'ie? Kau melamunkan siapa huh? Ah.. Jangan jangan Lee Saem ya?" (Shuhua)

"Kalian bisa tidak jangan membawa nama pria itu. Membuatku semakin kesal saja mendengar namanya itu!"

"Huh.. Benarkan, kenapa kau harus pura-pura gengsi dengannya? Bilang saja kalau kau juga mengagumi dosen pengganti Kang saem kan? Itu manusiawi Soyeon'ie. Tidak ada yang marah atau pun melarangmu, justru akan semakin aneh jika kau tidak tertarik dengan seorang pria." (Yuqi)

"YAK!! KALIAN MENGANGGAPKU PENYUKA SESAMA JENIS?"

"Siapa tau kan? Habisnya kau tidak pernah cerita mengenai pria kepada kami. Bahkan senior di kampus yang mendekatimu saja kau abaikan kan... Padahal mereka tampan-tampan semua."

"Aish... Kalian diam saja!"

Sebenarnya aku pun binging dengan diriku sendiri. Sebenarnya apa yang terjadi dengan diriku, kenapa aku terus memikirkan dosen baru itu? Aku seperti mengenalnya tapi aku tidak ingat spesifiknya dimana dan kapan itu.

***
"Gumawo sudah mengantarku pulang."

"Sama-sama baby. Besok kami jemput lagi ya, jangan terlambat bangun ya..." (Yuqi)

"Arraseo, annyeong.."

Setelah Yuqi Dan Shuhua mengantarkan aku pulang ke rumah, aku segera masuk ke rumahku.

"Eomma aku pulang,"

"Eoh.. Sayang kau sudah pulang? Pergilah mandi lalu makan malam. Sebelum kakakmu datang dan memakan habis masakan Eomma sayang."

"Memang Jungkook Oppa sudah pulling dari Itali Eomma?"

"Nde... Tadi sore kakakmu itu datang, dan Semarang sedang berada di kamarnya."

"Berarti appa juga sudah pulang Eomma?"

"Aigoo, apa kau lupa? Appa kan baru kembali 2 bulan lagi saying..."

Aku hanya menganggukan kepalaku, lalu aku segera melenggang ke dalam kamarku untuk membersihkan diri dan segera bergegas makan malam dengan keluargaku, walaupun tanpa ayahku. Karena beliau masih tugas dinas di Itali bersama kakakku, namun kakakku lebih dulu pulling dari appa.

***
Tidak memakan waktu terlalu lama, aku Sudan selesai dengan acara mandiku dan aku segera bergabung dengan ibu dan kakakku di ruang makan.

"Ouh.. My little sisterkuu.." (Jungkook)

"Aish... Menjijikan sekali, kau seperti menganggapku anak kecil saja oppa. Dan berhenti memanggiku begitu."

"Ya, kau kan memang Adik kecil kesayangannku? Apa kau tidak merindukan kakakmu yang tampan ini? Kita bahkan berpisah selama 1 bulan lamanya. Dan sifat dinginmu itu belum juga menghangat?" (Jungkook)

"Jangan berlebihan oppa, kau hanya membantu appa selama 1 bulan. Bukan pergi lama seperti appa, jadi untuk apa aku rindu denganmu?"

"Dasar kau ini, nanti saat waktu militerku tiba maka disanalah kau akan menyesal dan merengek kepada Eomma untuk mengantarmu ke campku." (Jungkook)

"Sudah-sudah tom & jerry kesayangan Eomma. Sekarang waktunya makan bukan berdebat arisan, ingat manner anak-anak!" (Eomma)

Akhirnya mereka makan dengan tengan setelah sang ibu memberhentikan debat sengit kedua kakak beradik yang sudah lama tak berjumpa ini.

"Ah iya Eomma baru ingat sayang, Soyeon'ie bisakah kau pergi mengambil pesanan kue arisan Eomma di cafe Jewelry?" (Eomma)

"Hm.. Aku akan mengambilkannya kesana eomma."

"Bilang saja kepada pelayan disana, kau akan mengambil pesanan atas nama nyonya Jeon. Pasti mereka akan tau." (Eomma)

"Arraseo.."

"Oppa ikut ya?" (Jungkook)

"Tidak, aku akan pergi sendiri saja."

"Ya sudah, oppa sudah berbaik hati tapi kau malahan menolaknya." (Jungkook)

"Bukannya aku menolak, tapi hanya saja aku mamas saja dengan sikapmu yang sok tebar pesona itu."

"Sudah-sudah Jungkook bantu Eomma saja di rumah. Dan Soyeon'ie ingat pakai baju hangatmu dan juga topi, di luar udaranya kurang baik Eomma tidak ingin kau terjatuh sakit." (Eomma)

"Nde Eomma, arraseo."

***
Aku berjalan kaki untuk mengambil pesanan Eomma, karena memang letak cafenya dengan rumahku tidak begitu jauh. Sambil menikmati udara dan pemandangan di malam hari, membuatku tidak tersadar bahwa aku sudah sampai di cafe yang aku tuju dan hanya memakan waktu 20 menitan.

Aku segera memasuki cafe elit minimalis ini, cafe ini tidak terlalu ramai dan hanya di penuhi dengan para kaum remaja di cafe ini karena memang cafe ini terkenal tempat untuk berkumpul para remaja.

Aku mengampiri kasirnya dan menemukan seorang pria yang kebetuln saat ini bertugas di kasir.

"Ada yang bisa saya bantu nona?"

"Saya ingin mengambil pesanan atas nama nyonya Jeon."

"Oh ya, Nona bisa tunggu sebentar?"

"Baiklah, saya tunggu disana."

"Baik nona."

Aku pergi meninggalkan area kasir itu dan segera mengambil tempat duduk di pojok ruangan yang kebetulan dekat dengan jendela. Ku pandangi pemandangan malam kota Seoul dengan damai sambil menunggu pesanan Eommaku.

Tak lama petugas kasir yang tadi datang kembali dan menghampiriku dengan pesanan yang aku tunggu.

"Maaf membuat nona menunggu lama, ini pesanannya Nona."

"Gwenchana. Berapa totalnya?"

"13.000 won nona."

Setelah memberikan uang kepada petugas kasir itu, aku segera pergi meninggalkan cafe ini dan segera kembali pulang ke rumah.

***
Author POV

Di tempat lain, seorang prima dengan kemeja berwarna putih corak hitam dengan arpon hitam yang melekat pada tubuhnya, sedang membawa 1 kantong polibag yang berisikan sampah. Pria itu membawa kantong polibag itu ke tempat pembuangan sampah.

"Ternyata disini sangat kotor sekali, apa mereka tidak pernah memperhatikan kondisi gudang sampah ini? Membuat citra cafeku jelek dimata orang-orang saja."

Di lihatnya langit yang terlihat gelap, pertanda sebentar lagi akan turun hujan.

"Malam ini gelap, aku rasa sebentar lagi hujan akan turun. Apakah aku sudah menganggkat jemuranku di atas ya?"

Saat pria itu hendak masuk kedalam cafenya ia melihat seorang gadis yang baru saja keluar dari cafenya dengan kantong tas bertuliskan nama cafenya. Mungkin ia seorang pelanggan, dan apa pedulinya.

Saat pria itu melewati gadis itu dan gadis itu mengangkat wajahnya karena tadi ia sedang sibuk membaca chat ia di buat terkejut dengan sosok pria itu, yang ternyata dosennya.

"Lee Songsengnim?"

****
Note: hay hay... Mian aku lama banget gak update lagi ff ini. Sumpah aku sibuk banget sampe-sampe gk sempet ngelanjutin ff ini. Maaf ya klo alur ceritanya agak gini. Karena draft part 3 sempet kehapus so aku harus ngetik ulang dan ngumpulin feel itu gak gampang loh. So don't forget to vote, comments, dan share ff ini kalau kalian suka dengan ff ini, ya setidaknya vote lah ff aku yes. Btw G(-)idle comeback loh, udh pada nonton mvnya belum nih? Sumpah keren banger, apalagi pas part Soyeon rap killing part but.






Danger Love (SEMI HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang