Eunhyuk POV
Selama aku tinggal di Korea, aku memang tidak tinggal di rumah kedua orang tuaku di karenakan aku menghindari mereka dari berbagai pertanyaan seputar wanita terutama kakakku yang dengan teganya membawaku sapai ke dokter pisikiater.
Aku tinggal di bangunan atas yang memang ada di cafeku ini. Kedua orang tuaku memang mengetahui tempat tinggalku, awlnya mereka melarangku namun aku memberikan alasan logis dengan di tambahi beberapa bumbu akhirnya keluargaku setuju.
Suasana cafeku malam ini tidak terlalu sepi ataupun ramai, karena rata-rata pengunjung yang aku lihat saat ini adalah pasangan muda.
"Kau mau kemana hoon?"
"Saya ingin membuang sampah ini tuan."
"Biar aku saja yang buang, kau jaga kasir saja. Aku ingin ingin mencari udara segar sebentar."
"Ah nde..."
Aku mengambil kantung plastik hitam yang dimana didalamnya terdapat sampah. Saat aku keluar melewati pintu belakang untuk membuang sampah, aku dengar Jihoon yang merupakan salah satu pegawaiku menyapa pengunjung yang baru saja datang. Aku tidak tau siapa pengunjug itu dan aku tidak peduli.
"Malam ini gelap, aku rasa sebentar lagi hujan akan turun. Apakah aku sudah menganggkat jemuranku di atas ya?"
Saat aku hendak masuk ke dalam cafe, kulihat seorang gadis dengan perawakan mungil dengan rambut tergerai melintas melewati gang yang dimana merupakan tempat gudang cafeku dan tempat aku berdiri sekarang.
Lalu ia mengarahkan pandangannya padaku dan tampak wajahnya yang terkejut melihatku.
"Lee songsengnim?"
Ku lihat dia membawa sebuah tas kecil yang berisikan merek cafeku dan aku yakin ia habis berkunjung di cafeku.
"Sedang apa Lee Songsengnim disini? Dan kenapa?"
"Aku bekerja disini."
"Ouh,-"
"Sekaligus pemilik cafe ini."
Dia agak sedikit menampilkan wajah terkejutnya, namun ia segera kembali menetralkan raut wajahnya agar tidak terlihat kaget.
"Ah... Kaure, berarti songsengnim juga tinggal di dekat sini? Atau?"
"Aku tinggal di atas."
Ia mengarahkan pandangannya ke tempat dimana aku menunjukkan tempat aku tinggal.
"Aaa... Berarti songsengnim langsung tinggal disini?"
Aku hanya menganggukan kepalaku sebagai jawabannya.
"Kau sedang apa disini?"
"Aku baru saja mengambil pesanan kue Eomma disini.."
"Lalu kau pulang sendiri? Atau kau membawa kendaraan?"
"Hahah.. Rumahku sangat dekat dari sini songsengnim. Aku hanya berjalan kaki kemari, sekalian menikmati udara malam."
"Aku hanya tidak ingin mahasiswaku kenapa-napa, mengingat ini sudah malam. Siapa tau saja hal buruk terjadi padamu saat perjalanan pulang, kau itu badannya kecil jadi penjahat di luar sana akan gampang menyulikmu, dan mungkin mereka akan mengiramu seorang bocah."
"YAK SONGSENGNIM... AKU TIDAK SEPERTI ITU."
"Bahkan tinggimu saja hanya sampai pada dadaku, ckck rajinlah minum susu tinggi kalsium, olahraga, dan juga tidur yang cukup nona Jeon."
"AKU BENCI SONGSENGNIM."
Entah kenapa aku gemas dengan muridku yang satu itu, aku sangat suka mengejeknya Dan ini adalah pertama kalianya aku berbicara banyak dengan wanita selain nenek, ibu dan kakakku.
Ia sudah berjalan pulang setelah meneriakiku dan aku semakin gemas dengan tingkahnya yang berjalan dengan menghentak-hentakkan kakinya, dan itu membuatku tersenyum melihatnya.
"Benar kata kakakku, aku harus memulai semua dengan yang baru. Aku tidak seharusnya begini, menjaga jarak dengan wanita manapun dan bertingkah dingin terhadap siapapun. Karena pada dasarnya aku pun lelah dengan hidupku ini."
***
Keesokan harinya, aku mulai kembali melakukan aktivitasku kembali dengan mengajar di kampus. Dan seperti biasa para mahasiswi wanita dan juga beberapa dosen wanita yang menyapaku."Pagi Lee Songsengnim.." (Yuqi & Shuhua)
"Nde pagi.."
Pagi ini aku ada kelas terakhir di kelas gadis pendek itu, jujur aku tidak sabar ingin melihatnya setelah kemarin aku mengejeknya habis-habisan.
"Lee Songseng.."
"Nde ada apa Im Songseng?"
Dia adalah Im Nayeon, dosen mata kuliah ekonomi. Im Nayeon juga merupakan dosen muda disini, ia adalah seniorku disini ya walaupun usiaku lebih tua darinya.
"Kau kenal dengan Soyeon, Yuqi, dan Shuhua? Anak geng di kampus ini?"
"Nde aku kenal mereka. Memang ada apa?"
"Apakah nanti kau ada kelas disana?"
"Ada, why?"
"Tolong ingatkan mereka untuk mengumpulkan tugas mereka kepadaku, mereka itu memang senang sekali tidak mengumpul tugas. Percuma memiliki paras cantik dan terkenal, tapi malasnya minta ampun."
"Namanya juga anak muda, anda seperti tidak pernah muda saja."
"Betul juga, ah iya bisakah kita memanggil nama saja. Saya agak kurang nyaman dengan bahasa formal."
"Tidak terdengar buruk juga."
***
"Siang semua..""Siang songsengnim."
"Bagaimana dengan kabar kalian? Apakah baik?"
"Ya begitulah songsem, kami lapar dan mengantuk."
"Saya mengerti kalian lelah, tapi bukannya sebentar lagi kalian akan menghadapi ujian?"
"Nde...."
"Maka Dari itu, kalian harus lebih rajin belajar, mengumpul tugas, dan hadir di setiap mata pelajaran apapun."
"Nde~..."
"Baiklah, apakah ada yang tidak hadir hari ini?"
"Soyeon saem..."
****
Note: Karena aku hutang sama kalian, jadi aku double update malam ini. Semoga kalian gak malas comments dan vote ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Danger Love (SEMI HIATUS)
RomanceLee Hyuk Jae Aku bukan seorang guy seperti yang di katakan orang-orang kepadaku, hanya saja aku memiliki rasa trauma yang membuatku menganggap cinta itu berbahaya bahkan patut di jauhi. Jeon Soyeon Cinta adalah anugerah terindah dari tuhan yang di b...