Danger 6

174 17 0
                                    

Soyeon POV

Ya tuhan flu ini sungguh mengganggu diriku, bahkan untuk makan pun selera makanku sangat sulit di dapatkan. Sudah seharian ini aku hanya berdiam di kamarku dan sibuk mengurus flu beratnku, kenapa juga aku sangat lemah dalam antibody.

Kncok knock

Tiba-tiba pintu kamarku di ketuk pertanda ada orang yang akan memasuki kamarku. Mungkin hanya kakak super mejebalkanku yang hanya datang ingin mengejekku karena aku teebaring lemah di Lamar seharian ini.

"Ada teman-temanmu di ruang tamu.."

Rupanya Yuqi dan Shuhua datang lebih cepat dari yang ia kira, karena biasanya mereka akan sangat lama hanya sekedar berdandan untuk kemari.

"Baiklah, aku akan turun sekarang."

Aku segera mengambil blazer panjangku untuk menutupi piayama yang aku kenakan sekarang, disamping karena suhu tubuhku yang panas juga.

Saat aku menuruni tangga menuju ruang tamu, ku lihat kakakku dan teman-temanku saling mengobrol satu sama lain. Namun ada yang membuatku bingung, kenapa ada pria selain kakakku disana?

"Ouh Soyeon'ie..." (Yuqi)

Yuqi dan Shuhua segera berlari menghampiriku dan memelukku, namun aku segera menghindar dari mereka supaya mereka tidak tertular flu juga.

"Aku flu, jangan peluk aku."

"Haduh, baru satu hari kau tidak sekolah. Kau sudah membuat kami khawatir.. Cepatlah sembuh Soyeon'ie.." (Yuqi)

Aku hanya tersenyum menanggapi perkataan teman-temanku. Yuqi dan Shuhua adalah temanku sejak aku masih berada di bangku Sekolah Dasar hingga sampai sekarang. Bahkan kami sudah seperti saudara.

"Siapa pria itu?"

"Kau akan terkejut jika mengetahuinya." (Shuhua)

Yuqi dan Shuhua menarikku untuk menghampiri sofa yang diduduki kakakku dan pria itu.

"SONGSENGNIM!!!"

***
Eunhyuk POV

"SONGSENGNIM!!!"

Iya dia adalah Soyeon, aku tidak terkejut melihatnya tidak sepertinya yang terkejut.

"Songsengnim? Bukannya dia adalah teman sekelasmu? Yuqi dan Shuhua bilang begitu tadi." (Jungkook)

Ku lihat ia melayangkan tatapan tajamnya kepada kedua temannya.

"Apa kalian sudah berbohong kepada kakakku bahwa Lee Songseng adalah dosen kita?" (Soyeon)

"Bahkan mereka menipuku dengan bilang bahwa mobil mereka habis bahan bakar, dan menumpang denganku untuk mengantarkan mereka pulang. Namun rupanya ini adalah alamat rumahmu."

"YAK! Kalian ini memalukan sekali." (Soyeon)

"Kami minta maaf kami han,-" (Yuqi)

Belum selesai mereka berbicara, Soyeon sudah pergi meninggalkan kami yang masih berada di ruang tamu menuju kamarnya. Sepertinya dia sangat marah, walupun ini hal sepele.

"Kalian kan tau, kalau Soyeon sudah sakit maka ia akan sangat sensitif. Bahkan hal kecil bersifat candaan saja bisa membuatnya tersinggung. Sekarang lihatlah dia, aku pastikan ia tidak akan mau makan pastinya. Apalagi sejak semalam ia tidak mau makan." (Jungkook)

Ternyata tidak hanya sifatnya yang dalam keadaan normal yang membuatnya menjadi aneh, saat sakit pun ia juga jauh lebih aneh.

"Sebelumnya saya ingin minta maaf Lee Hyuk Jae'shii. Karena kejahilan dua sahabat adikku membuatmu harus menjadi korbannya, saya tau pasti kau orang yang sangat sibuk. Sekali lagi, saya minta maaf." (Jungkook)

"Gwenchana, ini hanya hal biasa. Lagi pula saya bertanggung jawab atas mereka bertiga, karena ini merupakan amanah dari dekan supaya saya bisa mengubah kebiasaan buruk mereka dalam kurun waktu 3 bulan."

"Ah begitu, kalau begitu terima kasih atas usaha anda untuk mengubah sifat mereka menjadi lebih baik." (Jungkook)

"Sama-sama."

"Kalau begitu saya permisi dulu, saya rasa Soyeon butuh waktu istirahat supaya ia cepat sembuh."

"Kenapa terburu-buru, kau bisa makan siang disini. Kau pasti belum makan, Yuqi Shuhua ajak dosen kalian juga makan bersama." (Jungkook)

"Baiklah, oppa kami minta maaf atas keusilan kami. Kami begini karena kami ingin membantu Soyeon." (Yuqi)

"Iya, sekali lagi jangan marah kepada kami oppa. Jangan hukum kami.." (Shuhua)

"Membantu Soyeon? Memangnya ada apa? Apa Soyeon menyukai dosennya?" (Jungkook)

Aku terkejut dengan perkataan Yuqi dan Shuhua. Seorang seperti Soyeon menyukainya? Apa dia sudah gila? Ia bahkan menyukai dosen pembimbingnya sendiri?

"Bukan oppa, ada sesuatu yang berkaitan dengan ingatan Soyeon di masa lalu mengenai Lee Songseng katanya." (Yuqi)

Fix ini kembali tentang amnesia. Apakah separah itu sampai Soyeon banyak melupakan tentang masa lalunya itu?

"Sudahlah, kita makan siang saja. Ayo Hyuk Jae'shii.."

***
Author POV

Di dalam kamar seorang gadis yang masih sibuk menangis sesegukan itu, ia meruntuki kebodohan yang di lakukan 2 sahabatnya yang harus membuatnya menahan malu di depan Dosennya.

"Aaaaa... Dasar Yuqi Shuhua yang bodoh, aku benci kalian huuuu...."

Ia bahkan sudah melampiaskan kesalannya kepada boneka teddy bear kesayangannya itu, ia sangat malu sungguh malu. Bahkan ia tidak yakin dengan kondisi matanya sekarang, karena ia sudah menangis hampir 2 jam lamanya dan hari semakin malam bahkan lampu kamarnya saja tidak ia hidupkan karena masih asik menangis.

Tak lama kemudia keadaan ruang kamar gadis itu menjadi terang karena ada seseorang yang menyalakan lampu kamar gadis itu.

"Oppa, jangan ganggu hiks aku. Tinggalkan aku sendirian hiks, aku ingin tidur."

"Kau tidak akan tidur jika belum makan."

Deg..

Gadis itu segera menyikap selimut yang menutupi tubuhnya, ia bahkan lupa dengan kondisi wajahnya yang bahkan bisa membuat orang menganggapnya mumi karena wajahnya yang pucat dengan mata sembabnya yang sehabis menangis.

"Songsengnim.."

"Kau sakit, bagaimana bisa cepat sembuh jika kau makan saja susah. Mau saya kurangi nilai mata kuliahmu karena terus-terusan tidak mengikuti mata pelajaran saya?"

Gadis itu kembali menangis di depan dosennya, dan membuat dosennya bingung dengan tindakan gadis itu.

"Huuuu.. Songsengnim jahat, aku kan sedang sakit. Bukannya menjengukku untuk mrngucapkan kata supaya cepat sembuh hiks malahan songsengnim marah-marah dengankuuu..."

"Y..ya.. Aku tidak marah, aku kan hanya bilang kalau kau tidak makan maka kesempatanmu untuk sembuh itu semakin lama, tapi kau malah menangis."

Gadis itu akhirnya mengakhiri tangisnya walaupun masih ada bulir-bulir air matanya yang tertinggal di mata dan pipinya.

Hyuk Jae segera menghampiri Soyeon muridnya yang berada di atas kasurnya. Ia meraih kepalanya dan segera menghapus sisa air mata gadis itu.

"Kemana perginya sifatmu yang jutek itu? Kenapa hanya karena kau sakit membuatmu menjadi orang lain, tidak terlihat seperti dirimu sendiri."

Soyeon cukup terkejut dengan perlakukan dosenya yang menurutnya aneh, karena setaunya dosennya ini cukup dingin, tapi sekarang ialah yang harusnya mengatakan apa yang dosennya bilang tadi kepadanya.

"Songsengnim juga beebeda, seperti bukan diri songsengnim."

****
Note: ayolah vote n comments wattpad ini, klo kalian gini gmn aku semangat nulisnya








Danger Love (SEMI HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang