Soyeon POV
Dasar pria tidak punya hati, ia mana bisa merasakan apa yang aku rasakan. Ia tidak tau bagaimana rasanya di bully dan di ganggu oleh saesang fans, aku padahal tidak menyukai Namjoon sunbaenim tapi dialah yang menyukaiku dan tergila-gila denganku.
"Soyeon'ie.. Gwenchana?" (Yuqi)
"Kamu menangis? Kenapa? Apa kau di ganggu oleh saesang fans itu lagi?" (Shuhua)
"Aku mau pulang."
"Kaeure tapi kita pergi makan dulu ya.." (Yuqi)
"Shireo aku mau langsung pulling saja."
Yuqi dan Shuhua membawaku meninggalkan lapangan kampusku menuju parkiran, kedua sahabatku ini memang setia bahkan mereka sudah seperti saudaraku sendiri. Mereka pengertian, mereka juga tidak segan-segan membantu dan membelaku jika ada yang berani menggangguku.
"Yak jangan menangis diam begitu Soyeon, nanti kau bisa sakit." (Yuqi)
"Ak..hiks aku tidak menangis. Aku baik-baik saja."
"Kalau begitu coba lihat kemari." (Yuqi)
Mereka memang tau segalanya tentangku, aku punya masalah, aku menyukai seseorang, dan aku sakit pun mereka sangat tau dan itu justru membuatku merasa kagum dengan mereka.
"Kita sudah sampai." (Shuhua)
"Gumawo yaedeul-a.."
Aku segera turun dari mobil shuhua dan masuk kedalam rumahku, kebetulan hari ini kakakku tidak ada di rumah Karena keluar kota dan eomma yang sedang menghadiri arisan jadi aku bebas menyendiri di rumah.
"Ah.. Aku lapar aku ingin makan ramyeon."
Aku menuju ke dapur untuk memasak ramyeon. Tak lama kemudian ponselku berdering tanda Ada yang menghubungiku, dan tertera nama "Devil Saem"
"Kenapa dia menghubungiku? Masih belum puas memaksakan kehendak?"
Aku sengaja tidak mengangkatnya mungkin karena ia merasa belum puas ia kembali menghubungiku, hingga akhirnya aku luluh dan mengangkat telephone itu.
"Jeon Soyeon!"
Aigoo tidak di nyata maupun di telephone ia bahkan meneriakiku saat aku menjawab telephonenya, dasar pria tidak punya perasaan bagaimana bisa 1 kampus khususnya kaum wanita mengidolakan monster Barbara seperti ini.
"Why?"
"Kenapa kau tidak mengangkat telephone saya?"
"Mian saya tadi sedang makan, dan ponselku tinggalkan di kamar."
"Kenapa kau tidak datang?"
"D..datang? Datang kemana?"
"Aigoo.. Apa kau lupa? Hari ini kita ada latihan untuk persiapan drama musikalnya, chakam jangan bilang kau lupa?"
"Kapan saem bilang?"
"Tadi..."
"Kojimal, saem tadi tidak ada bicara mengenai latihan tadi saem hanya menyuruh annia memaksaku agar aku bisa terlihat profesional dalam karier."
"Ada aku sangat ingat, aku ada membicarakan itu."
Woah daebak ternyata di samping jahat, tak berperasaan, pemaksa, dan juga dingin ternyata ia juga pelupa sialan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Danger Love (SEMI HIATUS)
RomanceLee Hyuk Jae Aku bukan seorang guy seperti yang di katakan orang-orang kepadaku, hanya saja aku memiliki rasa trauma yang membuatku menganggap cinta itu berbahaya bahkan patut di jauhi. Jeon Soyeon Cinta adalah anugerah terindah dari tuhan yang di b...