Danger 9

128 13 1
                                    

Eunhyuk POV

Bodoh, kenapa aku bisa lupa bahwa aku sudah memiliki janji dengan Soojin. Ini bahkan tidak dapat di katakan lupa karena aku terlambat 2 jam. Apakah mungkin gadis itu masih menungguku? Pasalnya aku mencoba menghubunginya saja ponselya tidak aktif.

"Chogi.. Apakah anda melihat seorang gadis berambut panjang berwarna hitam dengan tahi lalat di bagian bawah mata kirinya?"

"Maaf tuan, saya rasa nona itu sudah keluar 1 jam yang lalu."

"Baiklah terima kasih."

Sial aku terlambat, pasti Soojin marah padaku. Ponselnya tidak aktif rumahnya aku tidak tau dimana lalu bagaimana caranya aku mints maaf padanya? Aku akhirnya memutuskan meninggalkan cafe tempat janjianku dengannya dan saat hendak menuju mobilku aku melihat seorang wanita sedang berada di dalam mobil dan pintu mobilnya sedikit terbuka.

Karena penasaran aku mendekat ke arah mobil itu dan mengintip siapa pemilik mobil itu, yang ternyata di dalamnya adalah Soojin.

"Kenapa dia ceroboh sekali? Bahkan ia bisa tertidur di tempat umum seperti ini?"

Aku hendak membangunkannya dengan menyentuh pundaknya, namun aku kalah cepat dengannya karena ia terbangun.

"Oppa?"

"Kau tertidur di tempat umum? Bahkan ini sudah malam tidak kah kau memikirkan keselamatanmu?"

"Aku rasa aku tidak sengaja tertidur sambil mendengarkan musik karena menunggu oppa."

"Periksa barang-barangmu apa ada yang hilang?"

"Annia... Semua masih utuh."

Ada sedikit rasa bersalah padanya, karena ulahku yang lupa janji dengannya hampir membuat Soojin membahayakan dirinya sendiri. Aku bahkan tidak bisa membayangkan bagaimana jika aku benar-benar tidak datang dan terjadi sesuatu padanya? Aku mungkin tidak akan bisa memaafkan diriku sendiri karena telah membuatnya tertimpa bahaya. Karena bagaimana pun juga Soojin sudah aku anggap seperti adikku sendiri karena ia satu-satunya junior yang ku kenal memiliki image yang membekas.

"Kau sudah makan?"

"Belum, aku kan menunggu oppa."

"KAU BELUM MAKAN?"

"Kan kita janji akan makan bersama sebagai tanda perjumpaan."

"Bukan berarti melupakan penyakit maagmu juga."

Iya Soojin memang memiliki maag akut dan aku tau itu, karena pada saar pelatihan sewaktu SMA ia pernah memaksakan diri tidak makan karena harus menjalani hukuman yang di berikan senior kepadanya.

"Kalau begitu sekarang kita makan. Aku tidak mau karena ulah keteledoranku membuatmu menjadi jatuh sakit."

Satu hal yang perlu kalian ketahui juga, Soojin satu-satunya wanita selain ibu dan kakakku yang membuatku memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan melindungi mereka. Iya aku memang dingin terhadap wanita dan tidak percaya tentang cinta lantaran musibah yang menimpaku dulu yang membuatku benci untuk dekat dengan wanita. Namun dengan Soojin semua prinsip itu dapat hilang.

"Kau mau pesan apa?"

"Aku ikut oppa saja."

"Lalu kalau aku tidak makan kau juga tidak akan makan."

"Hehehe.. Oppa selalu bisa membuatku tidak bisa berkata apapun."

Soojin mulai memilih menu makanan yang ia akan makan, aku juga begitu. Saat asik memilih makanan tiba-tiba ponselku berdering dan tertera nama Yuqi disana. Sungguh mahasiswaku yang satu ini membuatku pusing, bukan 1 tapi 3 dan aku sudah diberikan amanat oleh dekan untuk merubah sikap mereka agar menjadi lebih baik.

"Ada apa Yuqi?"

"Saem... Kau dimana sekarang?"

"Aku sedang di suatu tempat, ada apa?"

"Bantu aku saem..."

"Kali INI saya tidak akan tertipu dengan permainan licik kalian, kau dan Shuhua pasti telah merencanakan sesuatu bukan."

"Annia.. Ini sungguhan saem, Soyeon.. Soyeon..."

"Apa? Mobil Soyeon kehabisan bahan bakar lalu kalian memintaku untuk menjemput kalian? Begitu?"

"Annia saem. Soyeon bertengkar..."

***
Soojin POV

Ku lihat Hyuk Jae oppa sedang menerima telephone yang rupanya telephone dari Yuqi, salah satu trouble maker di kampus tempat aku dan Hyuk Jae oppa mengajar.

Aku memerhatikan raut wajah yang awalnya kesal dan terkesan datar tiba-tiba berubah menjadi panik.

"Kau tidak bercanda kan?"

"Saya serius Saem. Kami sudah mencoba melerainya tapi Soyeon tetap tidak mau." (Yuqi)

"Dimana posisi kalian saat ini?"

"Di taman dekat kampus."

"Tunggu saem disana."

Hyuk Jae oppa memutuskan pembicaraannya dengan Yuqi, dan di lemparnya benda persegi panjang miliknya di atas meja.

"Apa Soyeon dan gengnya itu suka mencari dan berbuat onar?"

"Bisa di bilang tidak dan juga bisa di bilang iya. Memang ada apa? Apa yang Yuqi bilang tadi."

"Soyeon bertengkar dengan seniornya di taman dekat kampus.."

"Ah... Aku mengerti sekarang."

"Why?"

"Senior yang bertengkar dengan Soyeon dan kawan-kawannya itu adalah penggemar sepupuku. Kim Namjoon mahasiswa jurusan Ekonomi bisnis, dia Memling terkenal tampan dan jenius bahkan iya juga memiliki banyak fans di sekolah. Tapi karena Namjoon menyukai Soyeon membuat salah satu fans berat Namjoon sering mengajak Soyeon berdebat."

"Lalu sekarang bagaimana?"

"Itu kembali ke oppa, oppa akan menangani mereka atau membiarkan mereka."

"Aish mereka merepotkan sekali. Tapi bagaimana denganmu?"

"Aku bisa sendiri oppa, tangani mereka karena bagaimana pun juga dekan mempercayaimu untuk mengubah mereka menjadi lebih baik."

Hyuk Jae mengaggukan kepalanya dan berdiri dari tempat duduknya untuk meninggalkanku. Kesal dan kecewa itu ada, tapi aku tak henti-hentinya kagum dengan kemampuannya yang mampu membuat orang menjadi lebih baik. Contohnya diriku, dulu aku adalah siswa yang pendiam, tidak banyak bertingkah dan selalu menjadi bahan ejekan teman karena tubuhku yang dulu sangat gemuk.

Namun saat aku mengenal Hyuk Jae sebagai seorang OSIS di SMAku, yang pada saat itu menangani penerimaan siswa baru yang membuatku mengenalnya karena ia memang sangat terkenal di sekolahku.
Dan disanalah awal aku mulai mengaguminya lalu menjadi mencintainya. Namun nyaliku ciut saat tau bahwa ia menjalin hubungan dengan ratu sekolahku.

Dan sekarang aku bertemu dengannya kembali dengan perasaan yang masih sama seperti saat aku SMA.

***
Author POV

Hyuk Jae sudah tiba di tempat yang merupakan tempat yang di bilang oleh muridnya tadi. Dengan terburu-buru ia keluar dari mobilnya dan segera berlari menuju taman. Ia tidak melihat keberadaan 3 trouble maker itu dan itu membuatnya semakin frustasi.

Saat ia hendak kembali menghubungi Yuqi, ia tidak sengaja mendengar teriakan seorang wanita dari arah belakang pohon besar. Karena merasa mengenal suara itu ia dengan cepat menghampiri sumber suara itu dan dugaanya benar 3 mahasiswanya berada disana.

"Lee Songsengnim."

****

Danger Love (SEMI HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang