Danger 19

115 10 0
                                    

Author POV

Chup..

Soyeon di buat terkejut dengan tindakan dosennya, bahkan saat ini ia berusaha menyangkal bahwa detak jantung dan kadar kewarasannya tidak berfungsi sesuai nalar keinginannya, Hyuk Jae bahkan tak sadar dengan apa yang ia lakukan saat ini.

Setelah sadar dengan perbuatannya, Hyuk Jae segera menjauhkan wajahnya dari Soyeon dan berusaha menahan raut wajahnya agar tidak terlihat gugup di depan muridnya.

"Masih meragukanku? Aku memang belum pernah pacaran, tapi asal kau tau Nona Jeon yang terhormat, pria normal punya naluri sendiri untuk menaklukkan lawan jenisnya tanpa perlu menjalin hubungan serius. Are you understand miss Jeon?"

Soyeon bungkam selama hampir 3 menit sampai ia tak sadar bahwa dosennya telah meninggalkannya seorang diri di lorong, sedetik kemudian bulir air mata keluar dari matanya yang mengalir begitu saja lalu tangannya ia arahkan untuk memegang bibirnya.

"Dia.. Telah hiks mengambil ciuman pertamaku.."
.
.
.
.
.
Soyeon tidak kembali ke ruangan latihan, ia memutuskan untuk pulang ke rumah. Saat ia sedang berjalan di trotoar Shuhua tidak sengaja melintas di jalanan itu.

"Soyeon?"

Soyeon yang merasa familiar dengan suara itu karena selama perjalanan ia hanya menunduk dan tidak fokus dengan sekitar. Ia segera berlari ke arah Shuhua dan memeluknya dengan kondisi menangis.

"Yak.. Kau menangis? Kenapa eoh? Apa terjadi sesuatu lagi?"

"Hiks.. Aku I..ingin pulang, antar aku..."

Shuhua menuntun Soyeon untuk masuk kedalam mkbilnya lalu ia segera mengantar Soyeon pulang.

Setelah memakan waktu 15 menit menuju rumah Soyeon, akhirnya mereka sampai juga. Baru saja Shuhua membuka pintu pagar mereka sudah di sambut oleh ayah dan kakak Soyeon yang kebetulan sedang berkebun di halaman depan rumah. Soyeon tidak memperdulikan sekitar Dan langsung masuk kedalam menuju kamarnya.

"Annyeonghaseo Ajushi.." (Shuhua)

"Ooo Shuhua bagaimana kabarmu?" (Appa Soyeon)

"Saya baik ajushii, kapan ajushi pulang?" (Shuhua)

"Baru sampai kemarin, kemana Yuqi? Biasanya kalian selalu bersama?" (Appa Soyeon)

"Sebenarnya tadi saya tidak sengaja melihat Soyeon yang sedang berjalan di trotoar sedirian, lalu karena keadaannya kacau makanya saya menawarkan diri untuk mengantarnya pulang." (Shuhua)

"Benar, ada apa drngannya? Seperti habis menangis." (Jungkook)

"Itulah saya tidak tau, karena tadi ia tidak mau cerita oppa." (Shuhua)

Jungkook dibuat bingung dengan keadaan adiknya ini, karena belakangan ini ia memang sering terlihat murung dan mungkin saja ini ada kaitannya.

"Aku akan menghampirinya appa, mungkin dengan aku yang bertanya ia akan mau cerita." (Jungkook)

"Baiklah bujuk adik kecilmu itu." (Appa)

Jungkook segera menghampiri adiknya yang saat ini berada dikamarnya. Baru saja ia akan membuka pintu ia melihat adiknya sedang duduk di balkon rumahnya, ia segera menghampiri adiknya.

"Kau belakangan ini sering melamun, sering lesu, dan jarangan tersenyum. Apa ada masalah di kampus?"

Soyeon hanya menggelengkan kepalanya.

"Kalau Shuhua tidak tau setidaknya oppa boleh tau kau kenapa selama ini."

"Huh..."

"Why? Seberat itukah masalahmu?"

"Aku rasa ungkapan wanita selalu benar itu, tidak benar-benar nyata. Tapi nyatanya pria selalu benar."

"Apa maksudmu?"

"Lee songsengnim."

"Why?"

"Huh.. Belakangan ini dia selalu saja memarahiku tidak hanya di kelas, bahkan saat latihan untuk drama pun ia marah. Arghhhhh... I HATE BOY!!!"

"Mungkin saja dia sedang ada masalah, ah mian oppa tidak bisa di penampilan dramamu tadi, karena rapat dengan client oppa belum selesai."

"Nde gwenchana."

"Lalu bagaimana dengan penampilanmu tadi? Apa berjalan lancar?"

"Hm.... Semua penonton sangat terbawa suasana karena penampilan terakhirku."

"Woah.. Adikku memang terhebat, selamat yaa.."

"Hm...."

"Lalu kenapa tadi kau seperti habis menangis? Apa ada masalah?"

***
Soyeon POV

"Lalu kenapa tadi kau seperti habis menangis? Apa ada masalah?"

Sial

Pasti dia melihat mata sembabku, aigoo bodohnya aku yang menunjukkan keadaanku tadi. Pokoknya dia tidak boleh tau, Anni siapa pun tidak boleh tau apa yang terjadi denganku tadi.

"Aa... Itu, aku hanya terlalu terbawa suasana dialogue saja."

"Benarkah? Tadi Shuhua bilang ia bertemu denganmu di pinggir jalan dalam keadaan menangis? Sepertinya adikku ini baru saja di putusi pacarnya, apa kau sudah pacar?"

"ANNIA AKU TIDAK PUNYA PACAR!!"

"oho... Slow down my baby kenapa kau begitu bersemangat sekali?"

"Sudahlah aku ingin ke kamarku dulu."

Aku meninggalkan kakakku yang masih betah berada di balkon tempat aku diam tadi, karena merasa gerah sehabis menangis tadi aku mengambil kegiatan mandi untuk meredakan kegelisahanku.
.
.
.
.
.

Kring... Kring...

Pengganggu pagi bagi seorang pelajar, mahasiswa Dan pegawai kantoran ialah alarm. Benar pagi ini sang pengganggu sudah membangunkanku di pagi hari yang suram menurutku, pagi ini aku sangat malas untuk bangun. Biasanya aku yang selalu bergegas mandi setelah mendengar teriakan jam, kini aku kembali mengambil selimut untuk menutupi tubuhku.

"YAK JEON SOYEON!! BANGUN SAYANG. KAU TAU INI JAM BERAPA?"

Dan rupanya niatku untuk malas bangun pun benar-benar tarjadi, setelah mendengar yang palsu kini yang asli pun datang. Benar dia adalah ibuku.

"Ayo bangun sayang, kenapa hari ini kau malas bangun sih? Kau tidak pergi ke kampus?"

"Eomma aku di rumah saja ya, aku malas sekali hari ini."

"YAK bukannya kau sendiri yang bilang, ujianmu sudah dekat? Kenapa malah kau malas sekolah?"

Karena Eomma tidak tau, apa yang menjadi prioritas utamaku untuk malas ke kampus.

"Eomma tunggu dalam waktu 30 menit kau masih belum turun, Eomma akan tarik uang jajanmu."

Aku mengibaskan selimutku dan menatap kepergian Eommaku dengan tatapan sebal. Selalu saja yang menjadi senjata utama Eomma adalah menarik uang jajanku. Aku segera bergegas untuk mempersiapkan diri.

Setelah selesai berdandan aku segera menuju meja makan dan bergabung dengan oppa, Dan ayah ibuku yang sudah menungguku.

"Haduh.. Princess appa masih saja malas berangkat ke kampus, kapan kau akan menghilangkan sifat jelekmu itu?" (Appa)

"Aku hanya sedang tidak bersemangat."

"Bagaimana mau semangat appa, ia saja baru putus dengan kekasihnya." (Jungkook)

"Yak aku kan sudah bilang, aku tidak punya pacar."

"Benarkah? Kenalkan pria itu kepada kami sayang. Jangan seperti kakakmu itu, tidak pernah mengajak calonnya pulang ke rumah tapi, tiba-tiba sudah mengajukan ingin menikah." (Appa)

"Aigoo, aku kan sudah berjanji akan secepatnya mengajak wanita pujaanku itu pulang, jadi appa dan eomma tunggu saja."

****

Danger Love (SEMI HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang