Danger 11

141 11 0
                                    

Author POV

Sesuai dengan hasil rapat kamarin telah di tetapkan Namjoon dan Soyeon sebagai ketua dan wakil dari kepanitiaan dalam acara ulang tahun sekolah yang akan di gelar 2 minggu lagi. Nampak Namjoon dengan team kepanitiaan lainnya sedang membagi tugas dalam menyusun tempat membuat kedai di kampus mereka.

Soyeon yang memang terkenal tidak banyak memiliki teman selain Yuqi dan Shuhua terlihat kurang nyaman dengan kondisi sekitar.

"Apa ada masalah?"

"Annia.."

"Kau tidak nyaman berada di antara orang-orang banyak?"

Soyeon tertangkap basah oleh Namjoon karena expresinya, ia sebenarnya malu mengakui pada Namjoon bahwa ia sebenarnya masih asing dengan situasi seperti ini.

"Sesuatu yang baru tidak akan cepat membuat kita terbiasa, perlu waktu dan juga proses. Jalani saja dulu jangan di pikirkan maka semua itu akan terlihat biasa saja."

"Baiklah sunbae, ini memang pertama kalianya aku berinteraksi dengan orang lain selain Yuqi dan Shuhua."

"Hehehe... Maka dari itu belajarlah agar terbiasa berinteraksi dengan orang lain, fighting kau pasti bisa."

Namjoon mengangkat kedua tangannya sebagai tanda penyemangat bagi Soyeon, dan Soyeon di buat tersenyum melihat expresi dari Namjoon.

"Oh iya aku punya tema menarik untuk konsep ulang tahun sekolah kali ini, tapi aku belum yakin dan aku rasa konsultasi denganmu sangatlah perlu mengingat kau mahasiswa jurusan Seni modern."

"Nde, why?"

"Bagaimana kalau konsep ulang tahun kali ini adalah Senorita?"

Mendengar kata Senorita membuat Soyeon teringat akan tugas dramanya yang di berikan oleh Hyuk Jae yang belum selesai dan kalau tidak di kumpul segera, maka nilainya akan terancam - .

"Ada apa dengan wajahmu itu? Apa ada yang salah dengan ucapanku?"

"Aku baru ingat dengan tugas dramaku sunbae."

"Ah... Tepat sekali aku memang berencana mengadakan drama sebagai acara pengisi di malam ulang tahun campus."

"Lalu apa hubungannya dengan drama tugasku."

"Dosen pembimbing senimu kan Lee Songsengnim, aku ingin beliau yang menjadi sutradaranya. Untuk judul dramanya adalah Senorita.."

"Aigoo... Sunbae yakin dia yang akan sunbae percaya menjadi sutradaranya dia saja aku ragukan memiliki jiwa seni."

"Hey jangan pandang seseorang melalui fisiknya, lihatlah kemampuannya dulu."

"Bahkan ia saja tidak pernah menampilkan bakatnya di depan kami."

"Berarti kau meragukan kemampuan saya nona Jeon Soyeon?"

Soyeon terkejut saat mendengar suara seseorang yang sedang ia bicarakan ternyata mendengar semua percakapannya dengan sunbaenya mengenainya.

"Annyeonghaseo Lee songsengnim.." (Namjoon)

"Aku dengar kalian akan membuat drama musikal untuk peringatan ulang tahun kampus?" (Eunhyuk)

"Nde dan saya ingin songsengnim yang menjadi sutradara dalam drama musikal nanti? Apa songsengnim bisa?"

"Saya rasa saya tidak bisa memberikan jawaban cepat atas tawaranmu itu. Karena saya harus pergi keluar kota." (Eunhyuk)

"Alasan basi, bilang saja saem takut ketahuan bawa tidak memiliki jiwa seni kan?" (Soyeon)

"Oh tentu saja yang kau katakan itu benar nona Jeon, tapi tidak setelah kau tau bakat saya." (Eunhyuk)

"Kalau begitu buktikan saem, jangan menggantung harapan Namjoon. Kami tidak punya banyak waktu saem pikir hanya anda saja dosen seni di kampus ini yang bisa kami percaya menjadi sutrsdara? Masih ada Mrs. Seo, Im songsengnim dan yang lainnya dari jurusan seni modern." (Soyeon)

"Baiklah saya terima, dan saya yang akan menentukan siapa-siapa saja yang akan menjadi pemerannya tanpa terkecuali!" (Eunhyuk)

Hyuk Jae geram atas perkataan Soyeon yang menantangnya. Memang sejak awal pertemuannya dengan Soyeon, ia memang tidak pernah terlihat akur karena memang Hyuk Jae suka mencari emosi Soyeon yang secara tidak langsung sudah menjadi hobi mengganggu Soyeon.

***
"Awas saja ia berbohong, aku akan membuatnya malu di depan seluruh mahasiswa dan dosen di kampus."

"Apa yang membuatmu kesal begitu nak? Cerita pada Eomma."

"Eomma ingat dengan dosenku yang pernah ke rumah itu kan?"

"Iya ada apa dengan dosen tampanmu itu? Cintamu di tolak olehnya?"

"EOMMA!!"

"hehe arra.. Ada apa sayang."

"Dia tidak seperti yang Eomma kenal, dia hanya memasang topengnya saja saat kemari. Ia itu menyebalkan, dingin, dan sangat sombong."

"Ingat kata pepatah sayang berawal dari bencilah maka timbul perasaan cinta."

"AKU TIDAK AKAN PERNAH JATUH CINTA PADA PRIA SEPERTI ITU, TIDAK AKAN."

"Kookie'aa tolong ingat kata-kata adik kecilmu ini ya, dia sudah bersumpah tidak akan jatuh cinta dengan dosennya itu."

"Baik Eomma..." (Jungkook)

Soyeon merajuk dan meninggalkan ibunya yang di dapur dengan kakaknya yang berada di meja makan ke kamarnya.

"Kenapa semua orang di rumah ini tidak ada yang mengerti dan membelaku? Meyebalkan."

Ia tidak sengaja menendang lemari baju di kamarnya yang di atasnya terdapat beberapa barang lamanya yang tidak pernah ia sentuh, ia menemukan sebuah album fotonya sewaktu kecil.

"Aku tidak ingat bahwa aku pernah menyimpannya disini."

Dibukanya halaman dari album fotonya itu, gambar yang ia lihat adalah foto kedua orang tuanya saat ibunya sedang hamil mungkin saat hamil kakaknya Jungkook. Lalu gambar selanjutnya adalah foto kakaknya yang sedang bermain di taman dengan beberapa teman lainnya, di lanjutkan dengan foto ibunya yang sedang memandikan kakaknya Jungkook dan perut ibunya juga sudah membesar karena saat Hamil dirinya.

Di lanjutkan dengan fotonya saat masih belajar berjalan dengan kakaknya yang menemaninya belajar berjalan, saat halaman selanjutnya ia menemukan sebuah fotonya sewaktu kecil bersama kakaknya dan juga seorang laki-laki yang memiliki umur jauh di atasnya dengan kakaknya. Pada foto itu terlihat Soyeon yang di gendong oleh pria itu, belajar renang dan juga masih banyak lagi.

"Soyeon ayo makan Eomma memang,-"

Belum selesai Jungkook berbicara Soyeon sudah memotong perkataannya dengan sebuah pertanyaanya.

"Oppa siapa pria di foto ini?"

****

Danger Love (SEMI HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang