EPISODE 3

2.5K 133 0
                                    

Setelah usai sholat berjama'ah di masjid, icha dan sahabat-sahabatnya menuju kerumah abah dan umi.

"Assalamualaikum."ucap ketujuh wanita tersebut bersamaan.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wa barakatuh, mari masuk nak."jawab umi sambil tersenyum dibalik niqab nya.

Ketujuh wanita tersebut pun langsung masuk dan umi menyuruh mereka untuk duduk di ruang keluarga, mereka mah nurut aja.

Saat semua sudah duduk di tempatnya, abah membuka suara.

"Jadi begini, abah mau bilang kalau anak abah ingin mengkhitbah kalian."ucap abah, ketujuh wanita tersebut saling memandang satu sama lain.

"Afwan abah sebelumnya, kami kan berdelapan, dan salah satu dari sahabat kami sudah menikah, dan tinggal kita bertujuh, berarti hanya ada sisa 3 diantara kami."balas icha dengan sopan.

"Bener sekali nak."ujar abah sembari tersenyum.

"Baiklah nak silahkan berbicara."ucap abah kepada anak lelakinya.

"Bismillahirohmanirohim, ukhti caca mau kah ukhti menjadi istri saya? Menjadi ibu dari anak-anak kita kelak dimasa depan?"ucap azmi mantap, caca menundukkan kepalanya.

"Bismillah, saya terima khitbah akhi azmi karena allah ta'ala."mereka semua merasa lega dengan apa yang dikatakan oleh caca.

"Alhamdulillah."ucap mereka serentak.

"Bismillahirohmanirohim, ukhti aurell apakah ukhti mau menerima lamaran saya?"kini aldo yang membuka suara.

"Insya allah, dengan restu allah saya terima akhi."jawab aurell.

"Alhamdulillah."ucap mereka serentak.

"Ukhti maisha saya ingin menjadikan ukhti maisha sebagai pendamping dunia dan akhirat buat saya, seorang ibu yang sayang pada anaknya kelak dimasa depan. apakah ukhti mau menerima lamaran saya?"ucap sean.

"Insya allah saya mau akhi, dengan izin allah."jawab maisha.

"Alhamdulillah, syukron ukhti."sean tersenyum lebar kepada maisha.

"Ukhti salsa, apakah ukhti bersedia untuk menjadi orang yang selalu berada dengan saya sehidup semati kelak di masa depan?"ucap denny.

"Insya allah akhi, dengan izin allah salsa bersedia."jawab salsa seraya tersenyum dibalik niqabnya.

Mereka semua mengucapkan syukur kepada allah.

"Alhamdulillah, kapan ijab qobul nya akan diselenggarakan abah? Umi? Shafeera senang mendengar nya, selamat ya ukhti ku sayang, selamat ya akhi."shafeera tersenyum dari balik niqabnya.

"Syukron ya ukhti."jawab mereka.

"Insya allah 3 hari setelah kalian kembali dari luar kota, acaranya tidak besar, seperti acara pernikahan eric dan alice"kata abah.

"Oh ya nak icha, nak shafeera dan nak kinara kosongkan?"tanya umi.

"Belum dapat yang pas umi"jawab ketiganya kompak.

"Hehe, yang sabar ya nak... oh ya nanti malam habis shalat maghrib kalian kemari, okay? Insya allah sholat isya nanti kita shalat berjamaah di sini."ucap umi seraya tersenyum dari balik niqab nya.

"Baik umi. Kalau begitu, kami pamit dulu, mau beres-beres buat besok, jadi nanti malam gak kewalahan. assalamualaikum umi, mari akhi, ukhti alice."ucap mereka seraya menyalam punggung tangan umi dan menangkup kedua tangannya kepada abah, dan para akhi.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wa barakatuh."jawab mereka bersamaan.

🧕🧕🧕🧕🧕

Ana Uhibbuka Fillah {TAMAT} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang