EPISODE 36

993 72 7
                                    

Icha dan alfa kini tengah memasukkan barang yang akan dibawanya kedalam koper.

Seminggu berlalu sejak kejadian saat itu, kini saat nya icha dan alfa pergi ke dubai selama sebulan.

Saat tiga hari yang lalu al dan sheela pun jadi sering bermanja kepada icha dan sering sekali menangis saat jauh dari icha.

Bahkan alfa cemburu melihatnya.

'Untung sayang kalau kagak udah gue cemplungin ke ember.'batin alfa.

"Udah semua kan?"tanya alfa. icha pun menganggukkan kepala nya.

Mereka hanya membawa koper yang berukuran mini.

Tidak perlu membawa banyak baju, karena itu bukan pertama kalinya bagi mereka berdua pergi kedubai.

Baju icha dan alfa sudah banyak di sana. bahkan disana mereka mempunyai butik sendiri.

Malam nya, al dan sheela selalu merengek kepada icha.

"Umii, gendong."kata kedua nya kompak.

"Etdah sayang. nanti remuk dong badan umi kalau gendong kalian sekali dua."ucap icha yang dibalas tatapan tajam oleh kedua anaknya.

Bahkan saat tidur al dan sheela berebutan untuk tidur di samping icha. alfa hanya bisa mengalah, ia berasa hidup sendiri.

"Umi jangan pelgi."kata al dan sheela bersamaan.

"Kalau abi pergi gak apa?"ilyas membuka suara.

"Gak apa, asal jangan umi. kami gak mau jauh dali umi."balas al dan sheela lagi.

Walaupun kedua anaknya sering menempel kepada icha, icha tetap tidak lupa dengan kewajibannya sebagai seorang istri.

"Permisi, sir, mis. Pemberangkatan 40 menit lagi."ucap supir alfa.

Alfa hanya menganggukkan kepalanya.

"Aku pergi dulu, jaga al sama sheela ya."ujar icha sembari memeluk kinara, shafeera dan era bergantian.

"I-icha, jangan lama-lama disana. karna kami akan merindukan kamu pastinya!"kata kinara dengan lebay nya

"Iya kinara."


Kini keduanya sudah sampai di bandara international soekarno-hatta.

Koper pun dimasukkan kedalam bagasi pesawat oleh orang suruhan alfa.

Memang kali ini icha meminta untuk tidak memakai pesawat pribadi, ia ingin menjadi orang pada umumnya, yang menaikki pesawat umum. Selama nikah dengan alfa, icha selalu menaikki pesawat pribadi asal keluar masuk ke kota atau negara orang.

Informasi tentang pemberangkatan pun mulai di umumkan, sedangkan icha dan alfa sudah berada di dalam pesawat.
Walau begitu alfa memesan yang bussines class.


Saat pesawat sudah take off.

Icha menggenggam tangan alfa.

"Umi sayang sama abi, sayang al sama sheela juga."kata icha lembut.

Alfa pun tersenyum, mencium kening icha lama. Kemudian ia memejam kan kedua matanya.

Sedangkan icha hanya terdiam.

Ia pasti akan sangat merindukan suami dan anak-anaknya saat ia berpisah dengan mereka nanti.

Tak lama sebuah tragedi besar pun terjadi.



-seminggu berlalu.-

Bryan, alfi dan ilyas kini sudah berada dubai saat menerima kabar dari airport dubai.

Ana Uhibbuka Fillah {TAMAT} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang