EPISODE 2

2.7K 151 2
                                    

"Afwan abah kalau boleh saya tahu nama mereka siapa? Selain ukthi alice dan ukhti icha,"tanya bryan, saat ia menoleh kearah yang dikatakan oleh pria paruh baya yang tengah duduk di hadapannya membuat ia merasa ada yang aneh dihatinya saat melihat salah satu dari ketujuh ustadzah tersebut, tak lama pria paruh baya tersebut tersenyum lebar.

"Nak...kemari lah, abah akan mengenalkan kalian bertujuh satu-persatu, agar bisa lebih mengenal."ucapan abah sontak membuat ketujuh wanita berniqab tersebut menoleh kearah abah.

"Na'am abah."jawab mereka serentak, mereka bertujuh berdiri dari duduknya kemudian berjalan menuju abah, setelah sampai di tempat abah mereka bertujuh berdiri di belakang kursi ditempat abah duduk.

Sebenarnya alice juga mau bergabung dengan ketujuh sahabatnya namun saat ia hendak berdiri suaminya langsung menarik tangannya agar duduk kembali dan langsung berkata.
"Bukankah abah mengatakan kalau hanya mereka bertujuh? Kamu tidak dipanggil."ucapnya dengan nada tegas. seketika alice tersenyum dari balik niqabnya dan kembali duduk disamping eric.

"Afwan mas, alice lupa."eric hanya menganggukan kepalanya seraya tersenyum manis kearah istri tercintanya.

"Nak bryan, nak alfa dan nak alfi yang memakai niqab warna merah itu adalah ukhti maisha."abah berdiri dari duduknya sambil mengenalkan maisha yang berada di paling ujung.

"Salam kenal akhi."ucap maisha seraya tersenyum dari balik niqabnya, lalu maisha berjalan kembali ke tempat duduknya semula.

"Salam kenal ukhti."balas ketiga pria tersebut kompak.

"Nah yang memakai niqab warna hitam dan biru itu namanya ukhti salsa dan ukthi aurell."perkenal abah lagi.

Salsa dan aurell hanya tersenyum dari balik niqab mereka lalu menganggukan kepalanya, tak lama mereka berdua pun menyusul sahabatnya yaitu maisha yang sudah duduk manis di atas kursi.

"Nah yang memakai niqab bewarna hijau itu ukhti caca"ucap abah.

"Salam kenal akhi"ucap caca lembut sambil tersenyum dari balik niqabnya.

"Salam kenal kembali ukhti."balas ketiga pria tersebut, setelah itu caca pun kembali ketempat duduknya.

Tibalah saat icha, shafeera dan kinara yang dikenalkan.

"Kalau yang memakai niqab bewarna orange itu namanya ukhti shafeera, dan yang memakai niqab warna ungu itu namanya ukhti kinara, nah yang terakhir pasti kalian bertiga sudah kenal, itu ukhti icha yang makai niqab warna pink, tadi abah sudah bilang kan?"ucap abah sambil mengenalkan ketiga wanita yang terus menundukkan pandangannya tersebut.

"Assalamualaikum akhi, saya aisyah jeslyn farzana yang biasa dipanggil sama orang terdekat saya icha, kalau akhi mau memanggil saya dengan sebutan yang sama yaitu icha silahkan, saya permisi, assalamualaikum. abah...umi...icha pamit duluan ya? ada ceramah soalnya sebentar lagi, afwan ukhti kalau icha pergi duluan. Assalamu'alaikum semua nya."pamit icha seraya menyalami punggung tangan umi dan mengangkupkan kedua tangannya di depan dadanya seraya memberi salam kepada abah dengan tangannya yang tidak bersentuhan dengan abah.

"Wa'alaikumussalam warrahmatullahi wa barakatuh."jawab mereka serentak, icha berjalan keluar rumah dan langsung berlari menuju masjid karena sebentar lagi ia akan mengisi ceramah di masjid pesantren tersebut.

"Afwan semua, shafeera harus pergi, karena shafeera juga ada urusan di pondok. afwan, saya permisi, assalamualaikum."tak lama shafeera pergi dan langsung menuju pondok pesantrennya karena ia ada janji dengan juniornya.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wa barakatuh."jawab mereka serentak.

Mereka semua menatap kinara yang sudah gelagapan.

Ana Uhibbuka Fillah {TAMAT} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang