EPISODE 1

3.4K 164 0
                                    

Kedelapan ukhti tersebut baru saja keluar dari masjid, setelah menunaikan shalat dzuhur dan membaca al-Qur'an mereka berdelapan berjalan berdampingan dua-dua-dua-dua.

Hingga pada pertengahan jalan alice berhenti dari jalannya, yang membuat ketujuh sahabatnya menyerngit bingung sontak mereka juga menghentikan langkah mereka.

"Ada apa ukhti alice?"tanya icha membuka suara, suaranya terdengar sangat lembut di telinga.

"Ukthi icha, Bukankah ukhti icha, ukhti shafeera dan ukhti kinara dipanggil oleh umi dan abah?"ujarnya yang membuat icha, shafeera dan kinara sontak menepuk jidat mereka yang terbalut niqab.

Icha tersenyum dari balik niqab nya.

"Syukron ukhti sudah mengingatkan, ana lupa, maklum lah manusia, faktor U."ucap icha sambil cengengesan yang membuat sahabatnya yang lain juga tertawa pelan.

"Tidak apa ukhti. oh iya, mau sekalian tidak? Kebetulan mas eric juga berada di situ."balas alice seraya tersenyum dari balik niqabnya.

"Boleh, gimana yang lain mau ikut ga?"tawar icha. maisha, caca, aurell dan salsa mengangguk sambil tersenyum dari balik niqab mereka, terlihat jelas di mata keempat wanita itu kalau mereka sedang tersenyum.

Kedelapan perempuan tersebut pun berjalan bersamaan menuju ke rumah umi, abah dan juga anaknya.

Saat mereka berada di pertengahan jalan tiba-tiba tali sepatu icha terlepas sontak membuat nya langsung berjongkok di tanah dan langsung mengikat tali sepatunya, karena keadaanya saat ini mereka berada di pertengahan jalan menuju ke rumah umi dan abah. membuat icha mempercepat ikatannya pada tali sepatunya, terlebih lagi ia mendengar suara klakson mobil yang memekikkan telinga.

Karena tak dapat respon dari icha sontak pengendara mobil tersebut turun dengan wajah kesalnya.

Icha masih fokus membuat tali sepatunya yang sedari tadi gagal di ikatnya.

"Bisakah anda menyingkir?"ujarnya dengan nada suara yang dingin.

Deg
Deg

Jantung icha seakan berpacu 2 kali lebih cepat mendengar suara pria tersebut.

Ia masih tetap fokus pada tali sepatunya, tak lama terdengar suara seperti ada yang menutup pintu mobil tersebut.

Tiinnnn
Tiinnnn

'Astaghfirullah, ya allah sabarkan lah hamba mu ini.'batin icha. ia terus berdzikir didalam hatinya, dan icha juga belum mengalihkan pandangannya kearah mobil yang menurutnya rese tersebut.

"Aisshhh, ni cewek apa sih maunya? Kesel gue!"teriak alfa frustasi dari dalam mobil sambil terus memukuli stir mobilnya, bryan dan alfi terus memandangi lekat wanita yang tengah memperbaiki tali sepatunya yang sedari tadi gagal diikatnya, tepat berada di depan mobilnya. dengan wanita itu berjongkok dan baju dress panjangnya yang bewarna pink dengan hijab syar'i yang masyaallah panjangnya tidak lupa niqab yang senada dengan warna dressnya.

Hingga akhirnya alfa turun dari mobil dengan pintu mobil yang ditutupnya dengan pelan. bryan dan alfi menatap alfa yang menghampiri cewek berniqab pink itu, entah apa yang ingin dilakukan alfa membuat bryan dan alfi ikut turun dari mobil dan menghampiri alfa.

"Berdiri!"ucapan alfa yang dingin namun pelan membuat icha menelan salivanya, spontan ia langsung berdiri tanpa menoleh kearah pria didepannya.

Ia berdiri tepat didepat lelaki yang ia tidak tahu namanya dan rupanya seperti apa, tak lama pria itu berjongkok didepan icha dan membuat icha terlonjak kaget.

Icha menatap kearah sepatunya, dan ternyata pemuda tersebut tengah mengikat tali sepatunya.

Icha terdiam, hingga ketujuh sahabatnya datang menghampiri icha dengan berlari kecil, icha tetap terdiam menoleh sekilas kearah punggung badan pria tersebut dari atas yang sedang berjongkok di hadapan icha.

Ana Uhibbuka Fillah {TAMAT} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang