EPISODE 37

934 60 1
                                    

Disisi lain, dua pria tengah bersembunyi, mengintip kedalam kamar.

Alfi dan bryan saling pandang.

"Yan, kayak gini dosa gak sih?"tanya alfi.

Bryan menatapnya tajam,"kan kita bohong demi kebaikan. Kalau gak gini, gue yakin kita semua bakalan kehilangan si alfa. Udah kehilangan icha, kehilangan alfa lagi. Apa kabar ponakan gue kalau gak ada orang tua nya?"kata bryan kesal.

"Tapi gue berasa jadi orang paling jahat didunia."ucap alfi lirih.

"Iya, gue tau fi. Do'a in aja yang terbaik buat mereka ya."tukas bryan pelan.



Alfa menatap lirih kedua anaknya.

"Abi? Umi kemana? Kok sheela gak lihat umi?"tanya sheela.

Ya, alfa baru saja sampai dirumahnya, di indonesia. ia juga tidak perlu memakai kursi rodanya, dikarenakan kondisinya yang sudah kembali normal.

Tak lama aiden memasukki kamar.

"Adek. Tadi umi nelfon abang, katanya umi lagi ngisi ceramah di turkey, dan kata umi, insya allah umi balik ke mari dua bulan lagi."ucap aiden sambil tersenyum.

"Benelan bang?"tanya sheela antusias. aiden pun menganggukkan kepalanya.

"Alhamdulillah."ujar sheela.

Al masih menatap aiden serius.

Aiden memang sudah tahu kondisi keluarga nya sekarang bagimana.

"Sheela. Kamu main sama umma dulu ya."ucapnya lembut kepada sheela.

Sheela pun menganggukkan kepalanya kemudian ia berlari keluar kamar.

"Abi. Jujul sama al bi. Pasti ada yang kalian sembunyiin kan?"kata al kini mereka semua menatap al.

"JAWAB ABI!"pekik al. kini air matanya tak dapat di tahan nya, bocah berumur dibawah lima tahun itu sudah menangis sesenggukkan.

"ALFERO. kamu kira kamu siapa? Sampai kamu NGEBENTAK abi kamu, HAH?"bentak alfi.

"K-kenapa...hikss...abi jahat!"al pun berlari keluar kamar.

Namun, saat alfa ingin mengejar al, ia di tahan oleh bryan dan alfi.

"Elo, gak usah pake kekerasan sama al. Gimana pun al masih kecil. Bicarain baik-baik sama al."ucap bryan pelan. alfa pun beristighfar.

alfa menepis tangan kedua saudaranya itu, berjalan menuju kamar al.

Tok tok

"Al?"panggil alfa. ia pun langsung membuka knop pintu kamar, menatap keseluruh ruangan al yang berdekorasi robot-robotan.

Alfa berjalan menghampiri al yang tengah berjongkok di sudut kamarnya.

"Muhammad Alfero Alexander."panggil alfa lembut. alfa pun menyentuh pundak sang anak.

"Sayang. Dengerin abi."al pun berbalik, menatap nanar abinya.

Ana Uhibbuka Fillah {TAMAT} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang