EPISODE 25

1.1K 65 0
                                    

Saat adzan shubuh berkumandang, alfa terbangun dan langsung pergi menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu.

Ia sengaja tidak membangunkan icha, karna melihat sang istri yang masih tertidur pulas.

Setelah selesai shalat shubuh ia pun membaca Al-Qur'an.

Setelah selesai ia pun segera menyimpan semua alat shalatnya kembali kedalam lemari.

Karena merasa haus ia pun berinisiatif untuk ke lantai bawah, dimana dapur berada.

Saat ia keluar dari kamar ia berpaspasan dengan bryan.

"Tumben sendirian? Biasanya juga dikelon."ucap bryan seraya terkikik.

Alfa memutar matanya malas, tak niat menjawab ia pun segera berjalan menuruni satu persatu anak tangga menuju ke dapur.

Saat berada di dapur ia melihat dua wanita tengah sibuk memasak, menyiapkan sarapan.

"Pagi."sapa alfa seraya tersenyum, menampakkan kedua lesung pipinya.

"Pagi A'. gimana keadaan icha?"tanya kinara dan shafeera.

"Alhamdulillah."balas alfa ia pun membuka kulkas lalu menuang air kedalam gelas seraya menarik kursi dan duduk setelah itu ia pun meminum air nya. setelah meneguk habis airnya ia bangkit dari duduknya, meletakkan gelas ke atas meja.

"A'a kekamar dulu ya."ucapnya pelan lalu pergi menuju kekamarnya.

Kinara dan shafeera pun saling pandang.

"Ada apa?"tanya kinara.

"Mungkin sedang ada sedikit masalah, yaudah yuk kita lanjut masak."ujar shafeera lembut. kinara pun menganggukkan kepalanya dan mereka berdua pun melanjutkan masak mereka.

ALFA POV.

Habis dari bawah gue pun segera kekamar, pas gue dikamar ternyata istri gue yang paling tersayang ini belum bangun.

Dengan lembut gue membangunkannya.

"Umi, sayang. bangun udah pagi."ucap gue lembut seraya mengusap kepalanya.

Ia pun mengerjapkan matanya berkali-kali lalu mengubah posisinya menjadi duduk.

"Umi?"panggil gue lembut, icha pun menolehkan kepalanya sambil mengusap-usap matanya.

"Aduh, umi. jangan di kucek, nanti matanya jadi merah."larang gue seraya meraih kedua tangannya.

Lalu gue pun mencium kedua matanya bergantian.

Setelah itu ia langsung menutup mulut gue dengan tangannya.

"Udah atuh, geli tau."cibirnya sambil mengerutkan bibirnya, gue pun menggenggam tangannya lalu mencium punggung tangannya dengan sayang.

"Abi."panggilnya, gue pun menghentikan aksi gue lalu menatapnya lekat.

Wajahnya yang lembut, mulus tanpa jerawat, putih, hidungnya yang mancung, bulu mata yang lentik, alis mata yang tebal dan rapi, matanya yang bulat, lipatan matanya yang sempurna dan juga bibirnya yang pink alami tanpa apapun.

Astaga betapa cantik nya ciptaan tuhanku ini. gue beryukur mendapatkannya, dan gue harap gue akan terus bersama nya hingga di syurganya allah, aamiin.

"Kenapa sayang? Hemm?"tanya gue lembut.

Ia pun tersenyum, menampakkan lesung pipinya yang hanya dibagian kiri.

"Kok senyum sih?"tanya gue.

"Gak apa, senyum kan sedekah, apalagi senyum sama suami, umi maunya kalau setiap pagi orang yang pertama kali umi senyumin itu abi."ucapnya yang masih tersenyum lebar, gue pun membalas senyumnya menampakkan kedua lesung pipi gue.

Ana Uhibbuka Fillah {TAMAT} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang