EPISODE 39

979 69 0
                                    

Jangan berhenti berdoa untuk yang terbaik bagi orang yang kau cintai- Ali bin abi thalib.

***

Banyak wartawan yang berlomba-lomba ingin mewawancarai bryan, alfa dan alfi.

Mereka kini baru saja tiba di turkey.

'Presdir, apakah ada perkembangan tentang Istri anda?'

'Sir bryan, apakah yang membuat anda tertarik dengan dunia penerbangan?'

'Sir alfi, apakah di antara keluarga sir ada yang pernah membuat sir kecewa?'

Untungnya ada bodyguard mereka yang menghalangi para wartawan mendekat.


Alfa pun baru sampai di mansion pribadinya.

Tak lama ada yang mengetuk pintu kamarnya.

"MASUK!"

Tak lama masuk lah bryan dan alfi.

Alfi langsung duduk di sofa kamar alfa, sedangkan bryan duduk di balkon kamar alfa.

"Ngapai lo pada?"tanya alfa datar pada kedua saudara nya.

"Biasalah."jawab alfi cuek. ia pun meminum coklat panas milik alfa yang berada di afas meja.

"Rasanya sama kayak buatan kakak ipar kedua."ucap alfi setelah ia meminum coklat panas tersebut.

"Semua rasa coklat panas itu sama pinter!"celetuk bryan.

"Tau gue. Tapi kalau buatan kakak ipar kedua rasanya lebih mantep, mungkin karna dibuat pakai cinta kali yak, Wkwk."alfa dan bryan memutar matanya malas.

"Jalan-jalan kuy."seru alfi.

"Ayo."


Kini mereka bertiga sudah sampai di taman.

Banyak wahana yang tersedia di taman tersebut, dan juga banyak keluarga yang berada disitu.

Bryan dan alfi pergi memainkan wahana yang ingin dinaikinya, sedangkana alfa lebih memilih untuk berkeliling sekitaran danau yang berada di taman.

Alfa merasa iri, ia melihat ada satu keluarga yang tengah duduk di pinggir danau.

Ayah-ibu dan kedua anak nya.

Tak terasa air bening meluncur begitu saja di pelopak matanya saat ia menolehkan kepalanya ke kiri ia pun melihat sebuah tissue di tepat di sampingnya alfa pun menoleh kearah wanita yang tengah memegang tissue tersebut.

"Untuk akhi."ucap wanita yang memakai niqab bewarna hijau tosca tersebut tanpa menatap kearahnya.

Alfa pun tersenyum, entah dorongan dari mana tangannya menerima tissue tersebut.

"Jangan sedih lagi ya. Ana tahu kok gimana sedih nya akhi melihat keluarga tadi. Ana juga gitu."ujar wanita tersebut pelan namun alfa masih dapat mendengarnya dengan sangat jelas, entah mengapa di hatinya ia sangat familiar dengan suara tersebut, seakan teringat ia pun langsung berdiri dari duduknya.

Ana Uhibbuka Fillah {TAMAT} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang