Un

11.9K 725 13
                                    

05122023

Bonne lecture 📖

🐝🐝🐝

"NEFA AWANDITA REVELINE, KAMU LAMA BANGET SIH? NGAPAIN AJA? GAK USAH DANDAN CANTIK-CANTIK! KAMU ITU MAU KULIAH, BUKAN MAU JADI FOTO MODEL!" teriak Arya dari ruang tengah.

"Sayang! Bisa gak sih kamu gak pake teriak-teriak gitu? Kai kebangun nih." gerutu Dinda sambil menggendong anaknya yang masih kriyep-kriyep.

Arya segera menghampiri Dinda dan menggantikannya menggendong Kai. Mengingat Dinda tengah hamil muda calon anak keduanya, Arya kembali menjadi suami siaga yang over protective.

"Kamu bisa minta suster buat gendong Kai -Sayang, kamu gak boleh angkat beban berat." Arya selalu mengingatkan perihal itu. Membuat Dinda jengah dan memutar bola matanya.

"Bunda... mau sama Bunda saja Yah--" rengekan Kai berhasil membuat orang tuanya berhenti beradu debat. Dinda kembali meraih Kai dari gendongan Arya lalu membawanya menuju ke ruang tamu.

Di sana ada Erga yang sudah sejak pagi tadi bertamu ke rumahnya. Erga tampak tengah fokus membaca koran hingga ia tidak mengetahui kehadiran Dinda dan Kai. Teriakan Kai lah yang berhasil menarik perhatian Erga.

"Om Erga...aaa!!" teriak Kai sambil meronta hendak turun dari gendongan Dinda.

Erga mendongak. Melihat Kai yang berontak dari gendongan Dinda, Erga buru-buru menaruh koran ke sofa kemudian beranjak dari duduknya untuk menghampiri Kai yang masih meronta di gendongan Dinda.

"Hei jagoan, baru bangun ya? Jangan meronta gitu, nanti jatuh loh." sapa Erga sambil menowel pipi gembul Kai.

"Abang, nanti adeknya kena tendang loh." Dinda memperingatkan Kai yang masih meronta di gendongannya.

"Turun Bun, Kai mau main sama Om Erga." rengek Kai dan Dindapun menurunkan Kai dari gendongannya. Kehamilannya yang baru menginjak empat bulan itu memang belum membuat perutnya tampak menonjol sehingga tidak terlalu mengganggu aktivitas Dinda.

Erga kini langsung berjongkok di depan Kai yang tampak tersenyum cerah menatapnya. "Belum mandi ini pasti ya?" Kai menggeleng sambil tersenyum lebar, menunjukkan deretan gigi susunya yang sehat tanpa ada yang berlubang satupun.

"Main yok Om." ajak Kai sambil menarik tangan Erga hingga membuat Erga hampir tersungkur karena tarikan Kai yang tiba-tiba.

"Eh, Om kan harus kerja dulu Kai. Nanti kalau Om libur ya, kita main bareng."

Kai langsung berhenti menarik tangan Erga. Dinda masih memperhatikan interaksi Erga dan putranya itu. Senyumnya tersungging kala melihat gelagat Kai hendak menangis. Oke, drama dimulai.

"Hwaa...aaaaaaaa!!"

Kai tiba-tiba menangis keras, membuat Erga kelabakan dan langsung menggendong Kai. Berbeda dengan Dinda, dia hanya bersendekap sambil geleng-geleng kepala  melihat kelakuan putranya itu.

"Lho? Cup...cup...cup. Kai sudah nangisnya." Bujuk Erga sambil mengusap punggung Kai. "Din, anak lo nih." Erga meminta pertolongan.

"Ada apa anak Ayah?" tanya Arya yang berjalan dari arah dalam rumah. "Lo apain anak gue Ga?"

Erga hendak menjawab tetapi Dinda buru-buru mendekati suaminya sambil membantu memasangkan dasi yang masih menggantung di lehernya itu.

"Kai ngajak Erga main, padahal kan Erga harus kerja. Dijanjiin nanti pas Erga libur tapi Kai udah ngedrama duluan." jelas Dinda sambil menyimpul dasi Arya hingga terpasang rapi di kerah bajunya. "Selesai. Ajak Erga sarapan dulu, aku bawa Kai ke dalam buat mandi."

The Romantic Crush   (TAMAT) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang