07062024
HAPPY READING
🐝 🐝 🐝
"Masuk mbak, pintunya ndak dikunci!"
Cklek!
Dinda masuk ke kamar Nefa. Berjalan pelan karena perutnya yang sudah membuncit membuatnya agak sulit beraktivitas. Dia langsung duduk di ujung tempat tidur sambil memperhatikan Nefa yang tengah memasukkan baju-bajunya ke dalam koper.
"Beneran mau minggat?"
"Liburan mbak, gak minggat."
"Gak mau dengar penjelasan dari Erga dulu?" Tanya Dinda.
Nefa menghentikan gerakannya, menatap Dinda sambil menggelengkan kepala. "Gak perlu repot-repot mbak. Dia sudah memilih kok."
"Kamu yang menyimpulkan begitu. Kamu belum mendengar penjelasan dari dia karena kamu memutus komunikasi kamu dengan dia. Setidaknya, beri Erga kesempatan buat jelasin masalahnya."
"Kok mbak bela dia sih? Kan aku yang adiknya mbak."
Dinda menghela napas. Memang benar Arya dan Nefa adalah saudara tiri tetapi sifat keras kepala mereka membuat orang mengira mereka sekandung.
"Mbak gak bela Erga. Tapi-"
"Mbak." Nefa memotong ucapan Dinda, sehingga Dinda langsung terdiam. "Nefa mungkin kekanakan menghadapi masalah ini. Tapi ini pilihan Nefa, Nefa memilih mundur."
"Ntar nyesel."
"Gak akan!"
"Belum... kan belum kejadian. Penyesalan datangnya belakangan-"
"Iyalah, kalau di awal namanya pendaftaran mbak." Sewot Nefa. Entah mengapa kakak iparnya ini terus membujuk Nefa untuk bertemu Erga. Katanya sih untuk meluruskan masalah mereka.
Dinda tertawa sambil mengelus perut buncitnya. "Hey baby, tante kamu kalau merajuk bikin bokek ya. Kaburnya jauh, ke San Fransisco."
"Gak usah ngeledek deh mbak Din. Mbak disogok apaan sih sama dia sampe mau-maunya disuruh ngebujuk aku?"
Dinda mencibir Nefa. "Kamu itu tahu mbak. Mbak orang paling netral yang gak mempan dikasih sogokan buat melakukan apapun. Ini murni inisiatif mbak, biar kamu gak nyesel. Lagian, gak ada salahnya kamu terima Erga plus anaknya."
"Yee...eee, yakali Nefa dijadiin istri keduanya. Sorry to say, gini-gini yang naksir Nefa banyak lho mbak."
"Iya percaya. Tapi, siapa yang nyuruh kamu jadi istri kedua Erga? Kan Erga duda. Mbak juga gak bakal nyodorin kamu buat jadi madunya Erga kali Nef. Makanya, kalian ketemu dulu, bicara baik-baik. Selesaikan masalah ini dengan kepala dingin."
"Nggak. Apa yang Nefa putuskan sudah bulat, Nefa mau pulang dulu ke SF. Sapa tau di sana nyantol bule ganteng."
"Gak nyesel?" Tanya Dinda, lagi.
"Nggak."
Dinda tersenyum mendengar jawaban adik iparnya itu. Yakin sekali dia kalau pilihannya untuk kabur adalah yang terbaik.
"Ya sudah. Tapi, setidaknya temui Erga dulu. Beritahu dia kalau kamu mau minggat."
"Yakali orang minggat pake woro-woro mbak. Nggak minggat lah namanya, liburan itu. Ish! Mbak Dinda ini-"
Dinda tergelak, kemudian tawanya berganti desisan karena tiba-tiba perutnya kontraksi.
"Kenapa mbak Din?" Nefa panik dan meletakkan baju begitu saja lalu mendekati Dinda yang tampak meringis sambil mengelus perutnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/158308476-288-k698972.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Romantic Crush (TAMAT) ✅
RomanceErga Rafardhan Adhitama, atau biasa dipanggil Erga oleh sahabat-sahabatnya. Cowok paling rame, paling care, paling bisa memecah suasana dan pemilik mulut kayak 'akun lambe'. Si paling santai dalam menjalani hidup. Namun siapa sangka kalau pilihannya...