11062024
🐝🐝🐝
Alex dan Kai sudah di bandara, sudah melalui sejumlah pintu pemeriksaan. Setelah melewati pemeriksaan, tidak lama berselang panggilan boarding pun terdengar. Petugas ground handling pun sudah memanggil calon penumpang, seraya mengarahkan mereka menuju pintu keberangkatan.
"Ayo Nak." Ajak Alex seraya menggandeng tangan Kai menyusuri Garbarata.
Kai sama sekali tidak menangis saat berpamitan kepada kedua orang tuanya. Namun berbeda dengan Dinda, karena dia tidak ikut mengantar Kai di bandara, maka saat mengantar Kai masuk ke dalam mobil lah ia berderai air mata.
Ini adalah kali pertama Kai pergi sendirian tanpa didampingi kedua orang tuanya. Kai yang sudah dapat iming-iming bermain salju pun tampak sangat antusias dalam liburannya kali ini, melupakan kenyataan bahwa dia akan pergi sejauh ribuan kilometer terpisah dengan orang tuanya.
"Bapak Alex, banyak ya orang-orang yang mau liburan ke Amerika kayak Kai." Ucap Kai karena ia melihat banyak orang yang berjalan ke pesawat yang sama dengannya.
"Iya, mereka juga mau menghabiskan liburan dengan bermain salju. Sama seperti Kai." Jawab Alex dengan terus menggiring bocah gembul itu menyusuri lorong garbarata hingga sampai di pintu pesawat.
Alex menunjukkan tiketnya dan seorang pramugari menyilakan mereka untuk mengikutinya menuju ke kabin pesawat khusus penumpang first class. Setelah menyamankan diri di kursi penumpang, Kai langsung mengambil tas ransel bergambar Pororo miliknya lalu mengeluarkan Ipad nya.
"Bapak Alex, Kai boleh main game?" Tanya Kai sambil menyandarkan kepalanya di arm rest.
Alex mengangguk. "Boleh. Mau saya bantu?"
Kai menggeleng. "Nggak usah, Kai bisa sendiri."
"Good boy." Alex mengelus puncak kepala Kai. Tangannya yang bebas merogoh saku kemeja dan mengeluarkan ponsel.
"Halo selamat malam Mas."
"Malam Lex, gimana? Kai rewel?"
"Nggak mas. Kai anak pintar kok. Ini kami sudah masuk ke pesawat, kemungkinan sebentar lagi akan take off. Jadi selama perjalanan saya akan menonaktifkan ponsel saya. Secepatnya setelah tiba di SF saya akan segera hubungi Mas Arya kembali."
"Harus itu. Kalau nggak, gue bakal gak tidur karena bundanya Kai gak berhenti merengek menunggu informasi dari kamu."
Alex tertawa "Mbak Dinda memang begitu."
"Ya sudah. Titip Kai ya Alex, saya mau ngurus bundanya Kai. Suruh minum vitaminnya dulu sebelum Kai tidur."
"Iya mas."
Sejenak setelah panggilan selesai, suara kru pesawat mulai terdengar menggema. Memberikan informasi bahwa pesawat sebentar lagi akan lepas landas. Alex sibuk memasangkan sabuk pengaman Kai sebelum memasang miliknya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Romantic Crush (TAMAT) ✅
RomanceErga Rafardhan Adhitama, atau biasa dipanggil Erga oleh sahabat-sahabatnya. Cowok paling rame, paling care, paling bisa memecah suasana dan pemilik mulut kayak 'akun lambe'. Si paling santai dalam menjalani hidup. Namun siapa sangka kalau pilihannya...