11062024
Selamat membaca. Jangan lupa VOTE dan COMMENT nya ya para bucin duren sawit 😘😘
🐝 🐝 🐝
Nefa beranjak dengan sangat pelan dari atas tempat tidur. Ia baru saja selesai menemani Kai hingga terlelap. Mendongak menatap jam dinding, ternyata sudah jam sebelas malam. Ia menata guling dan bantal di kedua sisi Kai untuk menjaga agar bocah itu tidak glundung. Nefa lantas dengan pelan berjalan menuju ke pintu. Nefa menekan saklar lampu di sisi ambang pintu hingga lampu kamar menjadi sedikit redup, lalu Nefa dengan hati-hati menutup pintu kamar Kai.
Kamar Kai berada tepat di sisi kanan kamar Nefa sehingga Nefa dengan gampang bisa bolak-balik untuk mengecek Kai.
Nefa hendak membuka pintu kamarnya, namun matanya melirik ke kamar sebelah yang dihuni tamu kolega sang Papa. Sudah hampir tiga hari tamu itu menginap di rumah keluarga Nefa, tapi sampai detik ini Nefa belum pernah bertatap muka. Mungkin karena saat pagi hari Nefa sudah sibuk dengan Kai lalu seharian menuruti keinginan bocah itu untuk jalan-jalan keluar meski udara sangat dingin, dan malamnya Nefa langsung terkapar saking lelahnya sehingga ia tidak pernah bertemu dengan sang tamu.
Toh itu juga tamu papanya, jadi Nefa tidak perlu berbasa-basi untuk sekedar mengucapkan salam kenal kan?
Pintu kamar itu sedikit terbuka, namun pencahayaan yang minim membuat Nefa tidak bisa melihat jelas di dalamnya. Mengintip sebentar ke dalam kamar hanya sekedar memastikan tamu papanya di dalam kamar atau sedang keluar.
Tiba-tiba saja tubuhnya merinding dan jantungnya berdegup kencang. Hidungnya menghirup aroma wangi yang sangat tidak asing bagi indera penciumannya. Karena kemarin-kemarin dia paling suka ndusel ke tubuh seseorang yang beraroma sama dengan aroma yang saat ini menggelitik hidungnya.
Sial! Dari banyaknya merk parfum kenapa tamu Papa parfumnya sama dengan Mas Erga sih.
Nefa sampai harus memencet cuping hidungnya seperti dia sedang mencium aroma bangkai yang busuk. Buru-buru ia masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintunya rapat-rapat. Namun sialnya, wangi parfum itu seperti melekat di hidungnya.
Nefa belingsatan karena teror wangi parfum itu. Dia berlari ke kamar mandi dan membasuh mukanya dengan air berkali-kali. Apes sekali, wangi itu masih bertengger di hidungnya meski Nefa membasuh muka bahkan sengaja menghirup air agar lubang hidungnya ikut tersapu air.
Setelah beberapa menit dilanda frustasi, akhirnya Nefa merasa lega karena hidungnya sekarang hanya menghirup oksigen tanpa ada kontaminasi aroma wangi apapun. Iapun keluar dari kamar mandi dan bersiap untuk tidur.
Melihat layar handphone nya berkedip-kedip, Nefa pun urung untuk memejamkan mata. Ia meraih benda pipih itu dan melihat ada notifikasi dari Instagram. Iapun menyentuh lambang kamera cokelat dan terbukalah aplikasi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Romantic Crush (TAMAT) ✅
RomanceErga Rafardhan Adhitama, atau biasa dipanggil Erga oleh sahabat-sahabatnya. Cowok paling rame, paling care, paling bisa memecah suasana dan pemilik mulut kayak 'akun lambe'. Si paling santai dalam menjalani hidup. Namun siapa sangka kalau pilihannya...