09052024
Selamat membaca 😍😍
🐝🐝🐝
Arya masih berdiri di belakang pintu dengan bersendekap, menatap sepasang dua sejoli yang tertangkap basah sedang beradu bibir.Pandangan tajamnya tak lepas dari Erga dan Nefa yang diam dengan kepala tertunduk. Setelah beberapa saat suasana ruangan terasa sunyi dan mencekam, Nefa akhirnya bersuara. Genggaman tangannya di tangan Erga mengerat, seperti meminta kekuatan ke Erga.
"Anu Mas Arya, ini... itu... Sebenarnya... Kita... Kami... Saya... Aku... Anu... Saya dan Mas Erga sebenarnya-" Nefa kehilangan kosakata dan semakin gagap kala melihat sang kakak melangkah mendekatinya.
"PULANG!"
"Hah?" Nefa teronjak mendengar ucapan Arya.
"Arya, ini bisa diomongin baik-baik. Gak perlu-"
"LO-" Arya menatap Erga dengan garang, seperti singa yang siap menerkam mangsanya. Namun kemudian matanya beralih ke satu titik "Ngapain itu tangan gandengan? Kayak truk aja. LEPAS!"
Nefa dan Erga langsung saling melepas genggaman tangan.
"Gue ada urusan sama lo, Ga!" Ucap Arya.
"Tahu. Kalau lo gak ada urusan sama gue, lo gak bakal ke sini."
"Mas Arya-" Nefa panik dan langsung berjalan ke arah Arya, memeluk lengan kekar Arya dengan tatapan mengiba.
"Kamu gak dengar tadi mas bilang apa?" tanya Arya sambil menoleh ke arah Nefa.
"Ma...aaasss-" rengek Nefa.
"Gak mempan Nef. Sana pulang, ada Alex di bawah yang nungguin."
"Mas Aryaa...aaaa-" Nefa masih merengek, kali ini ditambah dengan tatapan puppy eye.
Arya menghela napas. Lalu dengan sebelah tangannya yang bebas ia mengacak rambut Nefa. "Kelakuan masih kayak bocah gini kok berani-beraninya pacaran."
"Umurnya sudah 23 tahun Kuya, bukan bocah lagi."
Nefa menoleh ke arah Erga. Ya ampun mas, mbok ya jangan diladeni.
Mata Arya memicing, sebelah tangannya sudah memeluk bahu adik kesayangannya itu. "Terus? Langsung lo pacarin gitu? Kenapa adik gue? Cewek banyak di luaran sana."
"Nefa yang nembak Mas Erga duluan." Cicit Nefa.
"APA?"
Kepala Arya langsung menoleh ke arah Nefa dengan tatapan tak percaya.
"Nefa sudah lama suka sama mas Erga--" Ucap Nefa sekali lagi, yang membuat Arya menggeram.
"Kamu apa? Sejak kapan? Jangan bilang sejak kamu masih pake seragam putih biru. Yang saat itu kamu sering nanyain keberadaan si upil anoa itu kalau dia gak main ke rumah." tanya Arya dengan suara sedikit pelan, khawatir kalau-kalau Erga mendengar. Bisa besar kepala tuh orang!
Nefa mengangguk dengan tersipu malu. Dan itu membuat Arya makin geram. Dia mengusap wajahnya dengan kasar, menatap Nefa sekali lagi lalu beralih ke arah Erga.
"Dasar bocah!" Geram Arya sambil menyentil kening Nefa.
Nefa meringis sambil mengusap-usap keningnya. Meski terasa sakit, dia tidak berani bersuara.
Arya mendesah pasrah "Gue sudah janji sama Dinda kalau gue gak bakal bikin lo bonyok." jelas Arya tetapi tampak sekali kedua tangannya mengepal erat di sisi tubuhnya, seperti sedang menahan sesuatu.
![](https://img.wattpad.com/cover/158308476-288-k698972.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Romantic Crush (TAMAT) ✅
RomanceErga Rafardhan Adhitama, atau biasa dipanggil Erga oleh sahabat-sahabatnya. Cowok paling rame, paling care, paling bisa memecah suasana dan pemilik mulut kayak 'akun lambe'. Si paling santai dalam menjalani hidup. Namun siapa sangka kalau pilihannya...