25 Kisah Okita Dan Kagura💞

Story 09. Pupus

Malam ini akan menjadi malam yang sangat penting.
Aku dan dirimu, dirimu dan aku, kita berdua.
Kita berdua akan segera mengetahui yang sesungguhnya.

.
.
.
.
.
.
.
.

WARNING!!!
Okikagu, Okinobu, rated T(gak jadi), OOC, romance, fast chapter, guyonan garing seperti biasanya dan selanjutnya kuserahkan kalian yang menilai💞

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Gadis itu membuatku kehilangan fokus, dia benar-benar gadis yang langka dimana pedang menjadi jalan hidup satu-satunya. Dia hidup untuk menghunuskan pedangnya, membunuh orang-orang yang menghalangi jalannya dan menghalangi jalan tuan yang gadis itu layani.

Surai biru kehitaman miliknya berkibar lembut di bawah pantulan sinar rembulan yang terang, tanpa ragu membunuh setiap orang yang ada di hadapannya. Aku kagum dalam diam dan tanpa sadar aku terus memperhatikan gerak geriknya yang lincah itu.

Oh.. Seingatku dia memang mantan anggota naraku.. Pikirku lagi setelah memahami gerakan lincah tak masuk akal miliknya itu.

Aku mendengus kesal ketika gadis beriris merah gelap itu kembali ke hadapanku tanpa terluka sedikitpun. Dia menyarungkan pedangnya dengan pelan, lalu mendekatiku yang sedang duduk bersantai di atas gentong kosong tak jauh dari keributan yang ditimbulkannya.

"Hm... Apa ini? Kupikir kau akan terus bersembunyi di balik bayangan Edo selamanya— Berpura-pura menjadi mafia? Ya kan tuan mafia yang ganas..?"

Imai Nobume. Gadis yang sedari tadi menari dengan riang bersama dengan pedangnya memberantas bawahan pemberontak yang tak lama ini sedang diperbincangkan selalu mengganggu kedamaian Edo.
Dengan mata yang terlihat mati itu dan pandangan sinis padaku, aku hanya bisa menghela nafas pendek dan mengangkat kedua bahuku.

"Entahlah... Sebenarnya aku lelah terus berada di balik bayangan gelap selama ini, apalagi tidak ada seseorang yang pantas untuk kuganggu."

Seketika Nobume terlihat sangat kesal padaku, entah mengapa. Namun aku mengabaikan hal itu dan segera pergi meninggalkan dirinya beserta mayat-mayat yang bergelimpangan di sekitarnya.

"Sebentar lagi hal yang menarik akan tiba, sebelum itu persiapkan dirimu untuk menyambut kakak mantan seperguruanmu itu. Buka mata dan Telingamu Elite-san..."

Pamitku padanya dengan sedikit mengejek. Nobume yang masih tanpa ekspresi berarti tetap melihatku sampai diriku menghilang di balik gelapnya malam.

***

"B-Bos Okita!"

Sougo yang tengah asyik tidur di kursi ala bos miliknya dengan penutup mata yang khas kini terbangun. Namun ia tak menganggap panggilan itu dan masih tetap di posisinya.

"Bos... T-tolong dengarkan aku..."

Dia bukan salah satu mantan anggota Shinsengumi, lelaki yang gemetaran setengah mati ini baru menjadi mafia di bawah pimpinan Sougo. Ia segera melembutkan nada bicaranya saat mendapati bosnya yang masih tertidur nyenyak. Mungkin ia takut akan membangunkan Sougo ketika tidur karena mengingat bahwa Okita Sougo itu orang yang sadis dan kejam.

"Ada apa? Langsung ke intinya saja." Perintahnya dengan mata yang masih tertutup dan masih dengan posisi tidur yang sebelumnya.