#2 bulan kemudian
"vera.... lho udah cek kamar 205??"
"Ah kakek itu nanyain lho terus, dokter chinanya mana katanya.... baru putih dibilang china padahal lho bukan turunan china. tuh kakeh gak tahu kalau sawo mateng tuh lebih manis!"
Vera mengeluh tanpa henti sembari mencuci tangannya diatas wastafel, dia seorang perawat dan sekaligus teman baikku. Aku tertawa kecil ketika melihat vera menggunakan seragam berwarna biru yang ukurannya lebih besar dari badannya
"ngerasa terintimidasi gue!! Lho lihat apa??""Bukan apa-apa,..... Sorry gue udah ngerepotin lho. Gimana kalau tempat biasa??.... gue yang traktir!!"
"Ini yang gue suka dari lho.... Ayo dah!!"
(vera)Kami berjalan keluar dari kamar mandi dan memutuskan untuk makan siang direstoran dekat dengan rumah sakit. Tapi saat kami berjalan menusuri lorong menuju parkiran, aku berpapasan dengan Dion yang berlari terburu-buru
"Hana.... Inho menelponku tadi, dia menanyakanmu. Aku buru-buru!!"
Secepat dia bicara secepat itu pula dia berlari, suaranya tidak begitu terdengar jelas olehku dan ucapannya hanya terdengar dibagian ujungnya saja"Dia bicara apa??.... Ver, lho denger gak??"
"Dia bilang si Ho nelpon, dia buru-buru itu aja yang gue dengar...... kalau gak salah ya!!!.
(vera)"pendengaran gue menurun kalau lapar, kita makan dulu. biar gue tanya nanti aja!!
"yakin nih??..... siapa tahu penting!!!" (vera)
aku hanya menggelengkan kepala lalu menarik tangan rekan kerjaku itu. kami bergegas melangkah ke restoran yang tepat ada di depan Rumah sakit Kami, restoran yang tidak terlalu besar tapi cukup ramai. kami selalu memilih untuk duduk dekat jendela kaca sembari memperhatikan pintu gerbang rumah sakit.
"hana.... mau makan apa??"
seorang waitress datang menghampiri kami sembari tersenyum, waitress tersebut menyodorkan buku menu ke arah kami.
"Pilih dulu, ada menu baru loh!! Nanti panggil aku kalau sudah selesai!!""Ok!!"
sesaat aku perhatikan baju yang dia kenakan, baju putih dengan sedikit tambahan batik berwarna coklat dan merah dipinggiran bajunnya. selera ibuku memang sedikit unik pikirku, tanpa aku sadari bibirku tersenyum karena baju itu.
"mbak desy!!"
aku melambaikan tangan ke arah waitress tersebut, bergegas dia mengghampiriku sembari memegang buku pesanan dan pulpen di tangan kanannya.
"sudah mau pesan??!!"
(desy)"mbak, menu yang biasa aku pesan aja!!. Ver, lho mau makan apa??"
"samain aja deh!!" (vera)
"sama mbak ya, dua!!"
waitress yang biasa aku panggil mbak desy tersebut hanya menggangguk dan tersenyum lalu pergi. tapi tiba-tiba aku teringat sesuatu dan akhirnya memanggil mbak desy kembali.
"mbak desy, aku hampir lupa..... tadi ibukku datang kesini gak??!!""ibuk gak datang kesini tapi Risa yang datang sambil bawa buku resep buat pak evan!!
(desy)"mbak... ibu yang desain ya??..... unik ya??"
aku menunjuk ke arah baju seragam yang mbak desy gunakan, mendengar ucapanku mbak desy tertawa sembari mengusap-usap bajunya."jangan protes... kemarin-kemarin ibuk minta desain baju darimu tapi malah bilangnya males, sekarang bajunya udah jadi malah diprotes!!" mbak desy menepuk punggungku dan tertawa kembali walaupun kata-katanya akhirnya menyindirku.
"ih males deh sama mbak desy...... aku nanya tapi ujung-ujungnya disalahin!!. mbak cepet ya..... laper nih!!"
"ok deh!! (desy)
KAMU SEDANG MEMBACA
Be YourSelf
Fanfiction"aku khawatir meninggalkan Hana bersama kalian, rasanya seperti meninggalkan seekor ayam dikandang sekumpulan serigala!!" saut manager sambil tertawa kecil ""yah bahkan aku tak tertarik terhadapnya manager, aku seorang laki-laki yang memiliki sel...