DS Delapan

6K 311 38
                                    

ALWAYS.



















Klik tanda bintang sebelum baca...
















Happy Reading.














* Sorry for typo.

🐣🐣🐣

Hari ini sepulang dari kampus Nadine mampir ke apotik untuk membeli pil pencegah kehamilan. Ia sudah membongkar isi laci nakasnya dan tidak juga menemukan botol kecil tersebut. Akhirnya ia memutuskan untuk membeli yang baru saja walaupun ia masih bingung kemana hilangnya botol pilnya tersebut.

Dari apotik Nadine langsung pulang menuju rumah suaminya sekaligus majikannya. James sudah mengiriminya pesan agar setelah pulang kuliah ia harus langsung pulang dan tidak diijinkan kemanapun.

Sebenarnya semenjak menikah James menjadi sangat protektif pada Nadine bahkan terkesan mengekang. Nadine sering tidak diijinkan pergi walau hanya bersama Yassi. Seminggu sekalipun jatah libur dari pekerjaannya, ia di larang keluar rumah oleh James.

Baru saja sampai di depan pintu pagar rumah besar suaminya ponsel Nadine berbunyi. Melihat siapa yang menelpon membuat Nadine cepat mengangkatnya.

"Nad, sepupumu masuk rumah sakit, Lyli kecelakaan," info sang bibi di seberang sana.

"Rumah sakit mana bi? Nad segera kesana," Nadine panik dan langsung pergi kembali tidak jadi memasuki rumah.

Satpam rumah James jadi bingung melihat Nadine yang baru datang sekarang malah pergi lagi.

Didalam rumah Tyra duduk ditaman belakang ditemani Manang. Ia sendiri juga sedang menunggu kedatangan Nadine karena menurutnya semenjak ada Nadine dirumahnya ia jadi sedikit tidak kesepian lagi. Nadine sangat mudah ia ajak bicara.

"Manang, apa Nadine belum selesai jam kuliahnya? Ini sudah lewat tengah hari," tanya Tyra karena Nadine belum juga datang.

"Mungkin sedang ada kegiatan dikampus nyonya jadi Nadine sedikit telat pulang,"

"Bisa saja, tapi kenapa dia tidak memberi kabar, biasanya Nadine selalu ijin jika ada hal penting,"

Manang mengangguk membenarkan ucapan nyonya rumahnya.

"Pak, apa tadi kau melihat Nadine sudah pulang?" tanya Tyra yang melihat satpam rumahnya melintas di dapur.

"Sudah nyonya, tapi belum juga masuk rumah sudah pergi lagi dan sepertinya buru-buru," info si satpam jujur sesuai dengan apa yang ia lihat.

"Benarkah? Manang coba kau hubungi ponselnya," perintah Tyra cepat.

Manangpun dengan cepat memasuki rumah dan meraih gagang telpon rumah untuk menelpon Nadine sesuai perintah.

Menunggu hampir sepuluh menit Tyra merasa bosan dan akhirnya ia menghampiri Manang.

"Bagaimana? Apa kata Nadine?"

"Maaf nyonya, ponselnya tidak aktif," lapor Manang.

"Apa? Kemana sebenarnya Nadine?"

Tyra akhirnya memutuskan untuk mengatakannya pada James. Ia sedikit khawatir jika terjadi sesuatu pada asistennya itu.

James sedang rapat penting dikantor dan ia sengaja mensilent dering ponselnya hingga tidak mengetahui adanya telpon dari sang istri pertamanya.

Tyra menghela nafas berat setelah beberapa kali melakukan panggilan dan tidak jua di jawab oleh suaminya. "Mungkin sedang rapat," gumamnya.
.
.
.

Dia SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang