DS Enam Belas

3.4K 211 33
                                    

ALWAYS

















Klik tanda bintang sebelum baca and bakal next kalau vote udah 150...


















Happy Reading


















*Sorry for typo.

🍭🍭🍭

Suasana sarapan pagi ini masih terasa nuansa asing bagi Tyra padahal yang sedang makan bersamanya adalah ayah dan suaminya.

Tak ada obrolan apapun pagi ini diruang makan selain masing-masing melahap makanan dipiring mereka.

Pagi ini juga Nadine masih makan bersama pelayan lain didapur.

James sesekali melirik ke arah dapur berharap dapat melihat wajah istri keduanya tapi ternyata hingga isi piringnya kosong ia tak melihat sedikitpun bayangan istrinya tersebut.

Johnson hanya tersenyum sinis pagi ini melihat hubungan antara anak dan menantunya.

"Jadi... kapan kalian akan memberikan aku cucu lagi?" ucap Johnson memecah keheningan.

Tyra dan James sama-sama tersedak oleh air minum mereka.

"Kalian kenapa? Apa begitu kompaknya sampai harus tersedakpun bersama'an?"

Tak ada satupun yang menjawab pertanyaan Johnson karena baik Tyra maupun James sama-sama memikirkan jawaban apa yang harus mereka berikan.

Bagaimana mereka akan memiliki anak sementara selama ini James tak pernah menyentuh Tyra sedikitpun.

"Pa... apa papa jadi keluar negeri hari ini?" tanya Tyra berusaha mengalihkan arah obrolan mereka.

Mendengarnya membuat James berubah semangat lagi. Bila Johnson benar keluar negeri maka ia punya kesempatan emas untuk terus bisa bersama Nadine.

"Iya, pesawat nanti siang jam sebelas," akhirnya Johnson mengalihkan topik obrolan mereka secara terpaksa. "Dan papa harap saat nanti papa kembali akan ada kabar baik dari kalian," sambungnya yang belum sepenuhnya melupakan pertanyaannya tadi.

"Papa jaga kesehatan dan jangan terlalu bekerja keras lagi," nasehat Tyra yang memang mengkhawatirkan kesehatan sang ayah.

"Papa pasti akan selalu menjaga kesehatan apalagi papa masih menunggu penerus keluarga kita yang akan mewarisi seluruh kekayaan papa,"

James hanya menatap malas kearah Johnson.

"Tentu saja aku akan memiki anak tapi dengan Nadine bukan dengan Tyra," batin James seakan menyahut perkataan Johnson. "Nadine satu-satunya wanita yang akan melahirkan anak-anakku," sambungnya.

"Ya... terserah papa saja yang penting Tyra hanya ingin papa selalu sehat jangan terlalu banyak bekerja," jawab Tyra pada akhirnya.

Didapur Nadine membantu para pelayan lain membersihkan dapur dan halaman belakang usai mereka sarapan bersama.

Hari ini Nadine memang tidak akan kemana-mana karena ia memang tak ada jadwal kuliah.

"Nad... sepertinya tuan besar tidak suka padamu? Aku heran kenapa tuan besar bisa berkata kasar padamu tadi malam saat kalian bertemu dimeja makan," ucap Manang sembari mencabuti ruput.

"Sudahlah Manang lagipula memang benar apa yang dikatakan tuan besar tempatnya pelayan itu makan ya didapur," jawab Nadine sekenanya.

"Tapi nyonya Tyra selalu mengatakan kau asistennya bukan seperti kami yang memang berstatus pelayan rumah?"

Dia SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang