DS Dua Puluh

3.7K 210 33
                                    

ALWAYS











Klik tanda bintang sebelum baca and karena sepertinya kurang peminat jadi aku kurang semangat ngetik, sorry...










Happy Reading










* Sorry for typo.

🍒🍒🍒

Nadine mendesah kecewa lagi hari ini karena nyatanya hingga sekarang sudah pukul sepuluh malam sang suami tak kunjung menunjukkan dirinya. Ia sudah mencoba berfikir positif tapi tetap saja hati kecilnya berkata bahwa ia ingin sang suami bersamanya.

"Kalau hanya untuk membiarkan aku sendiri disini kenapa kau berjanji datang?" tanya Nadine seperti sang suami dapat mendengar ucapannya. "Aku merindukanmu" sambungnya sembari sesekali menyeka airmata yang dengan lancang mengalir dipipinya.

Bahkan untuk makan saja Nadine seperti kehilangan selera sekarang.

"Aku bosan menunggumu memenuhi janji, kenapa harus berjanji kalau tidak bisa ditepati," hingga akhirnya Nadine berbaring dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

Di kediaman James...

Tyra sangat bahagia hari ini karena sang suami benar-benar menemaninya untuk kontrol ke dokter bahkan mereka menghabiskan hari bersama hari ini, moment yang sangat langka baginya dan malam ini ia bisa tidur nyenyak.

Sementara James berputar-putar diruang kerjanya mengitari meja, ia sedang memikirkan istri keduanya. Tadi siang sebenarnya setelah selesai menemani istri pertamanya, ia sudah berniat untuk menemui Nadine tapi ternyata Tyra memintanya agar menemani istri pertamanya itu untuk ke mall hingga akhirnya ia tak bisa lagi memberi alasan untuk menghindar.

James sudah mengirimi Nadine pesan tadi sore tapi ternyata tak ada balasan dan ia tahu pasti bahwa istrinya itu mungkin sedang merajuk. Menelponpun sudah ia lakukan tapi tidak ada sahutan. Ingin sekali rasanya ia terbang untuk menemui istri keduanya itu tapi bagaimanapun ia tidak mungkin pergi begitu saja tanpa memberi alasan pada istri pertamanya.

Jika dikatakan kesal maka jujur ia kesal, hari ini sejak pagi ia sudah berfikir dapat menghabiskan waktu berdua dengan istri keduanya tapi ternyata rencana hanya rencana, semua berakhir tak sesuai kehendak hatinya.

James beranjak ingin melihat apakah istri pertamanya sudah tertidur atau belum. Melihat Tyra sudah tertidur maka Jamespun kembali keruang kerjanya.

James tak ingin menyerah dan ia terus menghubungi Nadine karena bagaimanapun ia tak akan bisa tidur sebelum mendengar suara istri keduanya itu.

Dikamar hotel Nadine hanya memandang datar sejak tadi layar ponselnya yang terus bergetar menampilakan nama suaminya.

Akhirnya pertahanan Nadine runtuh juga saat membaca pesan sang suami yang terus meminta maaf dan meminta agar telponnya diangkat. Ia tidak bisa membohongi dirinya sendiri bahwa iapun sangat merindukan sang suami.

"Love... maafkan aku," itu kata pertama yang Nadine dengar saat mengangkat panggilan dari James.

Nadine hanya mampu diam sesaat mendengar suara memelas sang suami.

"Love... apa kau mendengarku? Ayo bicaralah, kalau kau mau marahpun aku akan terima asal kau mau memaafkan aku," ucap James lagi mencoba membujuk Nadine agar mau bersuara. "Aku sangat menyesal karena hari ini tak bisa kesana, aku mohon maafkan aku, aku sangat merindukanmu,"

Dia SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang