DS Dua Belas

4.6K 266 16
                                    

ALWAYS
























Klik tanda bintang sebelum baca and aku mau kasih target voted juga buat DS, bakal aku up lanjutannya kalau voted dapet 120 ☆. Jadi ayo voted jangan silent reader.












Happy Reading.









* Sorry for typo.

💘💘💘

Pagi sudah datang menutup malam yang penuh penantian dan berakhir dengan pupusnya harapan.

Nadine bangun sangat pagi hari ini dan ia tidak menemukan suami yang semalaman ia tunggu ada disisinya. Kecewa. Entah apakah ia berhak punya rasa kecewa itu karena jujur saja ia mengakui bahwa tadi malam ia menunggu kedatangan suaminya. Ia juga sudah mengenakan pakaian yang diinginkan sang suami serta sudah memiliki harapan akan menghabiskan malam indahnya bersama suami tampannya.

Tidak terasa ada tetesan air bening melewati pipi mulusnya. Satu tangannya ada dibagian dada dimana ia merasa sedikit sesak disana.

"Apa kau bersamanya semalaman hingga lupa akan janjimu untuk datang padaku?" ucap Nadine terduduk lemas dengan airmata mengalir dipipinya. Bagaimanapun ia juga wanita dan istri jadi ia tahu dengan pasti apa yang terjadi jika suami istri sedang bersama dikamar.

Bayangan James bersama Tyra semalaman dan mungkin sekarang masih ada dibawah selimut dengan tubuh polos membuat dadanya semakin sesak.

Nadine sadar ia hanya istri kedua dan tidak ada yang mengetahui statusnya tapi tetap saja tidak ada larangan untuknya merasa sakit dan cemburu saat tahu bahwa suaminya bersama wanita lain yang ternyata juga berstatus istri, lebih tepatnya istri sah suaminya di depan publik.

"Apa kak Tyra juga akan sesakit ini saat tahu hubunganku dengan James? Ya tuhan kenapa sakit sekali rasanya, maafkan aku kak Tyra tapi sungguh ini diluar kuasaku," Nadine berbicara sendiri lagi sambil meremas kuat dadanya. Sesak. Rasanya sangat sesak didalam sana.

Nadine menghapus tetesan airmata yang masih mengalir lalu menarik nafas dalam dan menghembuskannya dengan pelan berusaha mengurangi rasa sesak didadanya.

"Semangat Nad, ingat pasti ada bahagiamu menanti. James mencintaimu." Ucapnya menyemangati diri sendiri.

Didalam kamar lain Tyra terbangun dan hal pertama yang ia cari tentu saja suaminya. Tyra bangun dan duduk ditepi kasur. Mata indahnya langsung menemukan James yang masih tertidur disana. Ya... disana... diatas sofa yang berjarak dengan kasurnya.

Wajah Tyra tersenyum karena ia pertama kalinya ia menemukan James yang masih tertidur saat ia bangun. Apa karena obrolan mereka semalam pikirnya. Wajahnya tersenyum lebih lebar sekarang.

"Kenapa tidur disini? Harusnya kau bisa tidur dikasur. Disampingku," ucap Tyra membelai pelan wajah James. Ia duduk disamping sofa tempat dimana suaminya itu masih tertidur pulas. Tyra semakin mencodongkan wajahnya, entah dorongan darimana ia berusaha mengecup sesuatu yang terlihat indah dimatanya.

James bergerak pelan membuat Tyra cepat-cepat berdiri dan membuat jarak dengan sofa. Ia berharap James tidak mengetahui apa yang tadi ia ucapkan dan ia lakukan.

"Kau sudah bangun?" sapa Tyra cepat memperlihatkan senyum terbaiknya. Wajahnyapun sedikit merona ketika ingat apa yang tadi ia lakukan.

James bangun dan memegang kepalanya yang terasa berat. "Hmm...: gumamnya sembari mempertajam penglihatannya. "Apa aku kesiangan lagi?" tanya James tanpa berfikir ia ada dimana.

Dia SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang