DS Sembilan

4.6K 278 25
                                    

ALWAYS























Klik tanda bintang sebelum baca...






















Happy Reading















* Sorry for typo.

🐣🐣🐣

"Bagus! Kemana saja kau hah!" Tangan Nadine terasa sakit karena diremas dengan sangat kuat saat ia ingin memasuki kamar mandi.

"James.. sha...kit..." erang Nadine karena memang lengannya terasa sangat perih sekarang. Mata mengantuknyapun seperti hilang entah kemana.

"Aku tidak akan melepaskanmu sampai kamu menjawab darimana saja kamu sepulang dari kampus?" Teriak James nyaring didepan wajah Nadine.

Nadine kaget mendengar suara James. Ia sudah bermaksud menjawab tapi James menyambung ucapannya.

"Apa kamu pergi dengan pria lain sampai lupa waktu? Apa kamu lupa statusmu hah?!"

Airmata Nadine menetes mendengar tuduhan tidak berdasar suaminya itu.

"Bukannya aku sudah menyuruhmu pulang setelah dari kampus? Apa kamu mau main-main denganku? Jawab!"

"Lepaskan!" balas Nadine berteriak karena ia mulai muak mendengar tuduhan James padanya. "Sakit, aku capek dan aku tidak mau menjawabmu! Lepaskan!"

James menyeringai menatap Nadine, ia dikuasai rasa cemburu butanya sekarang walau ia merasa sedikit senang karena Nadine akhirnya pulang.

Tanpa bicara lagi James menyeret Nadine memasuki kamar mandi. Ia memandikan Nadine dengan telaten.

Nadine tidak tahu apa isi pikiran James sekarang. Ia seperti boneka hidup yang hanya dipaksa menuruti apa yang James lakukan padanya.

Usai dimandikan Nadine dipaksa keluar dari kamar mandi dan menaiki kasur. Nadine bingung dengan sikap James saat ini.

"Lepaskan aku, aku mau berpakaian," ucap Nadine saat James masih memegang lengannya dengan kuat. Nadine yakin sekarang kulitnya pasti sudah sangat merah bekas telapak tangan James.

James kembali tersenyum licik kali ini. "Tidak perlu karena kamu akan ku hukum,"

Nadine awalnya belum mengerti maksud James tapi ketika tubuhnya dipaksa berbaring dikasur ia akhirnya mengerti bahwa James ingin menyentuhnya.

"Tidak. Aku tidak mau," tolak Nadine saat James mulai menyentuhnya. "Lepaskan aku! Keluar kamu dari kamar ini! Aku tidak mau kamu sentuh!" Teriak Nadine kuat bahkan ia lupa kalau bisa saja suaranya terdengar hingga keluar rumah. "Lepaskan aku!"

James hanya tersenyum melihat pemberontakkan Nadine. "Teriak saja sepuasmu karena sebentar lagi kau akan berteriak dibawahku," pesan James ringan sembari terus melakukan aksinya.

"Tidak. Aku tidak sudi kamu sentuh! Lepaskan aku!" Kencang Nadine berusaha melepaskan dirinya dari James.

"Bagaimana ini? Aku belum meminum pilku," batin Nadine lagi karena memang ia sudah sejak kemarin tidak mengkonsumsi pil pencegah kehamilannya. "Aku harus bisa menolaknya malam ini, bagaimana kalau aku hamil? Apa yang harus ku lakukan nanti?" Sambung Nadine sambil terus memberontak.

"Lepaskan aku!" Teriak Nadine kuat berharap ada yang menolongnya dari suaminya sendiri.

James tidak mendengarkan teriakkan Nadine karena ia tengah asyik mencumbu tubuh istrinya itu. Ia melampiaskan kemarahannya dengan menyentuh tubuh istri keduanya itu.

Dia SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang